LIMA

2.8K 391 83
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chapter 5

"Jadi lo jatuh cinta beneran sama Kalila?" Raka bertanya dengan suaranya yang memekik, membuat Leonal yang duduk di depan dan Mika yang duduk di pinggir menoleh dengan mata yang berotasi.

Sedangkan Jingga yang baru saja ditodong dengan pertanyaan seperti itu malah merasa semakin menyesal karena hari ini Mika tidak membawa mobilnya dan mereka terpaksa menumpang mobil Leonal. Beberapa saat lalu Leonal memang baru saja menceritakan tentang Kalila kepada Raka yang kemarin tidak ikut memergoki Kalila di ruang penyimpanan dan Jingga sudah dapat menebak kalau akan seperti ini jadinya.

Jingga mengedikkan bahunya sebagai respon yang dapat ia berikan kepada Raka yang duduk di tengah, lalu ia kembali bersandar pada jendela dan memperhatikan jalan yang sudah hampir dekat dengan sekolah.

"Untuk saat ini gue nggak tahu yang gue rasain ini jatuh cinta apa bukan." Jingga bertutur.

"Lo jangan main-main sama perasaan cewek, Jing."

"Untuk saat ini sih gue ngerasa—" Jingga menggantung kalimatnya, ia menegakkan tubuhnya yang semula bersandar. Matanya baru saja menangkap sosok Kalila, berjalan di antara para gadis yang seperti biasa rela berjalan kaki hanya untuk melihat mobil Leonal dan Mika lewat. "Pak berhenti disini pak."

Supir Leonal yang bingung hanya menatap Jingga lewat spion dan tak berniat untuk menepi, tetapi Leonal yang paham akan kondisi Jingga akhirnya mendesah lalu menyuruh supirnya untuk berhenti.

"Berhenti Pak, dia mau jalan bareng cewek yang ditaksirnya."

"Oh, Jingga sekarang udah punya pacar ya?"

Jingga tak menggubris pertanyaan supir Leonal, begitu mobil berhenti di pinggir jalan, Jingga langsung melesat keluar, membuat gadis-gadis saling berbisik. Sedangkan Jingga tak mempedulikan gadis-gadis yang diam-diam tengah membicarakanya. Ia berjalan mundur menuju ke arah Kalila.

Begitu sampai di depan Kalila, Jingga melangkah mundur di depan Kalila. Gadis itu tak begitu terkejut melihat keberadaan Jingga. Kalila hanya mendesah, lalu menggeser tubuhnya ke sebelah dan terus berjalan tanpa menghiraukan Jingga. Tetapi hal itu tidak membuat Jingga kehilangan akal, ia bergerak cepat, menyusul Kalila yang berada beberapa langkah di depanya.

Tangan Jingga menarik kasar headset yang Kalila pakai, membuat gadis itu menoleh ke arahnya dan menatap Jingga dengan geram. Kalila sudah memutuskan bahwa ia tidak akan pernah bersikap baik pada Jingga.

"Bukanya aku suruh kamu bangunin aku pagi ini?"

Kalila menatap Jingga dengan jengkel. Gadis itu sadar betul bahwa setiap orang tengah memperhatikanya Mungkin merasa aneh karena gadis buruk rupa sepertinya tampak berbicara dengan laki-laki setampan Jingga. Namun, itu bukan berarti Kalila mengakui kalau Jingga itu tampan.

"Aku nggak pernah bilang 'oke' ke kamu kan?"

"Tapi kamu mau rok itu balik kan?"

Kalila menghentikan langkahnya dengan gusar karena Jingga mengikuti langkahnya terus. Gadis itu baru saja menghentak kakinya, masa bodoh dengan rok itu, ia tak peduli lagi.

TWF 1 - BLOOD SWEET TEAR LOVE (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang