ENAM

2.6K 354 82
                                    

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Chapter 6

Kalila mendesah begitu mendengar suara nyaring Diandra dari ponselnya. Suaranya memekik sehingga spontanitas membuat Kalila menjauhkan ponselnya dari telinga untuk beberapa detik. Kalila sudah berjanji pada Diandra untuk menjelaskan semuanya, tetapi Kalila tidak menyangka kalau Diandra sampai menerornya sepanjang jam pelajaran lesnya. Jangankan menunggu sampai esok hari, menunggu sampai Kalila sampai di rumah saja Diandra tak bisa.

"Sabar dong, kan aku bilang besok juga aku ceritain."

Meski saat ini Kalila tidak dapat melihat Diandra, tetapi Kalila tahu betul kalau Diandra tengah mengembungkan pipinya. "Kamu nanti cari-cari alasan lagi buat menghindar."

"Mana bisa aku menghindar dari kamu, orang kamu neror aku sampai kayak begini."

"Yaudah, sekarang ceritain, kamu ada hubungan apa sama Jingga?"

"Hubungan apa?" Kalila merotasi bola matanya, kemudian ia mengedarkan pandanganya dan memutuskan untuk duduk sejenak di halte bus. "Aku tuh nggak ada hubungan apa-apa sama Jingga. Itu semua karena kamu tahu!"

"Loh kok karena aku?"

Kalila berdecak pelan, lalu merilik ke jam tanganya. Masih belum terlalu larut jadi ia tak perlu terlalu terburu-buru. "Karena kemarin kamu nggak becus jaga pintu ruang penyimpanan."

Terdengar Diandra menarik napasnya panjang, terkesan tercekat tetapi buru-buru merajuk. "Kal... maaf ya, abis aku nggak tahu kalau Mika tiba-tiba balik ke sekolah."

"Nah itu," pekik Kalila. "Aku ketahuan mau ambil rok dan akhrinya rok aku disita sama Jingga."

"Terus?"

Kalila mendesah. "Ya terus aku harus berbuat baik sama Jingga supaya dia mau balikin rok aku."

"Kamu berbuat baik dengan jadi pacar Jingga?" Suara Dianda tiba-tiba meninggi dan keras.

"Ya enggak lah. Aku juga nggak tahu kenapa tahu-tahu Jingga ngomong begitu. Pokoknya aku sih nggak ada hubungan apa-apa sama Jingga. Udah jelas kan? aku tutup ya, aku mau naik angkot nih."

Kalila tidak perlu repot-repot menunggu jawaban dari Diandra, gadis itu segera mematikan ponsel sesegera mungkin. Kemudian matanya mengedar, sadar bahwa sejak tadi jarang sekali angkot yang lewat. Inilah yang membuat Kalila malas les di tempat itu, karena akses angkutan umum yang sulit dan jam lesnya yang harus pulang malam. Kali ini pun sama seperti malam-malam sebelumnya, Kalila terpaksa berjalan sampai menemukan angkutan umum lewat.

Gadis itu mengeratkan jaket hitamnya, tas tenteng yang isinya dipenuhi dengan buku dipeluknya di depan. Sadar bahwa sejak tadi ada yang mengikutinya dari belakang membuat Kalila melajukan kakinya lebih cepat. Tetapi semakin cepat kakinya melangkah, orang-orang itu semakin terang-terangan mengikutinya. Apakah orang-orang ini adalah orang-orang yang mengejar Edgar kemarin?

TWF 1 - BLOOD SWEET TEAR LOVE (TAMAT)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα