1st: First Note

17.2K 635 5
                                    

20 Juli 201214

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

20 Juli 2012
14.30

Aku sebenarnya tidak tahu harus menulis apa untuk kalimat awal dari tulisan ini. Aku sebenarnya menulis ini bukan tanpa alasan. Namun Paula, pemiliki kelompok itu menyarankan kepada kami untuk menulis apapun yang terjadi pada kami sepanjang hari yang kami berhasil lewati.

Sudah dua bulan sejak aku mengetahuinya. Ibuku, yang super cerewet menyarankanku untuk bergabung dengan kelomlok penderita kanker agar aku lebih semangat melawan penyakit ini. Bagiku ini konyol. Maksudku, kau tengah sekarat dan menyemangati temanmu yang sekarat juga? Namun, karena dipaksakan, aku terpaksa ikut. Lagian tidak ada salahnya juga.

Semua teman-temanku tidak mengetahui mengenai hal ini. Bahkan sahabat terdekatku, Sheira, tidak mengetahui mengenai ini. Mengenai keadaanku atau apa yang akan terjadi padaku.

Aku berencana untuk memberitahukan mereka jika saat yang tepat sudah tiba. Namun, untuk orang sepertiku yang notabene si sekarat, tidak ada waktu yang tepat. Selagi kau masih bisa melakukannya sekarang, kau harus.

Paula menyarankan kami untuk melakukan ini agar "Kami bisa melihat perkembangan kalian dari hari kehari." katanya. Namun, sebagian besar dari kami mengartikan kalimat itu sebagai "Untuk mengingat kamu, ketika kau sudah tiada." Tapi aku berpikir ini hal yang cukup bagus juga.

Aku bisa mengisi waktu luang untuk menulis catatan harian seperti ini-dan mungkin agar orang tidak melupakan aku jika telah pergi-

Aku punya beberapa teman dekat di dalam kelompok itu. Di antaranya Lucy, yang menderita kanker usus dan usianya dua tahun lebih tua dariku, dan Ronald, penderita kanker paru-paru yang usianya sama denganku, serta Marry, penderita kanker otak dan masih berusia sembilan tahun.

Aku menanyakan saran kepada mereka mengenai "Apakah aku harus memberitahu temanku mengenai ini dan bagaimana caranya?" dan Lucy menjawab, "Kau harus. Cepat atau lambat mereka juga akan dan harus tahu." katanya.

Aku bertanya kenapa mereka harus tahu dan Ronald menjawab, "Mungkin agar mereka juga bisa mengucapkan selamat tinggal pada kita?" katanya. Marry menyelah dan berkata, "Kau harus memberitahu mereka. Bagaimanapun juga, kau membutuhkan teman dekatmu di sisimu." Aku tersenyum mendengarnya.

Mungkin mereka benar. Namun, nanti saja aku akan memberitahu mereka.

Dengan cinta,

-Jasmine

-Jasmine

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
265 Days of Love ✓Where stories live. Discover now