Chapter 35 - Pelarian

Start from the beginning
                                    

Pikiranku mungkin sudah terguncang. Baru kemarin aku berniat menghabisi hidupku, dan sekarang aku bersikeras akan pergi dan menyelamatkan nyawaku. Gagasan untuk bunuh diri untuk kedua kali bahkan terdengar sangat-sangat konyol. Dan aku tidak akan melakukan itu lagi karena rasanya sangat menyakitkan.

***

Aku tahu menunggu di dalam rumah penuh resiko itu karena bunyi bel akan membangunkan Jerry dan rencanaku bertemu dengan Charly pasti akan gagal. Jadi kuputuskan menunggu Charly di depan pintu. Aku duduk di sana memeluk tas berisi satu setel pakaian dan perlengkapan primer lainnya. Sambil menunggu aku mengamati mobil-mobil yang lewat di depan rumah. Tidak ramai tapi cukup malas aku menghitung jumlahnya. Dan tidak sampai lima belas menit kemudian sebuah jeep yang amat kukenal berhenti dan hendak masuk ke halaman rumahku. Aku berlari menghampiri dan berusaha mendekat pada si pengemudi.

"Ssstt..." Aku meletakkan telunjukku di depan bibir. "Jangan masuk!" larangku setengah berbisik dengan gelengan penuh penekanan.

Charly tampak bingung. Tapi ia menghentikan laju kendaraannya itu. "Kenapa?" tanyanya juga setengah berbisik. Mungkin ia mengikutiku.

Langkahku kini sudah berhenti tepat di samping Charly. "Jerry ada di dalam. Ia tidak akan suka melihatmu di sini," jelasku pada Charly.

"Kalau begitu masuklah."

Aku mengangguk dan segera duduk di kursi depan di samping Charly.

"Sudah baikan?" tanya Charly tanpa menoleh.

"Aku tahu itu pasti kau." Aku menyilangkan lengan di depan dada.

Mobil melaju semakin pelan. Semakin pelan lagi. Dan akhirnya berhenti di bahu jalan.

"Aku tidak akan membiarkanmu melakukan itu lagi."

Aku menggigit bagian dalam bibir bawahku.

"Kau tahu, Elena sudah pergi meninggalkanku." Charly mengalihkan matanya dariku. "Aku tidak ingin kau juga pergi, Gadis Kecil..." Air wajahnya melemah dan ada kesenduan dalam mata coklatnya.

Tapi yang lebih membuatku tidak enak hati berada dalam situasi ini adalah mendengar pengakuannya. Iya, aku telah membuat kesalahan. Dan kepergian Elena mungkin juga karenaku.

"Bisakah ia kembali untuk kita lagi?" tanyaku tidak yakin dengan pertanyaan yang kulontarkan.

"Tidak. Yang gugur tidak boleh kembali lagi. Meskipun ada cara lain di sana, aku tidak akan mengambilnya. Tidak untuk kedua kalinya. Ayahmu sudah memberikannya pada kami. Sebuah kehidupan utuh. Kau tahu, sejak dulu aku selalu senang melihat adikku tumbuh dewasa. Meski pun aku tahu suatu saat semuanya akan berakhir, tapi ini cukup. Aku sudah menerima kepergiannya. Dan sekarang, jika seseorang akan mengambilmu hanya agar kau membeku di bawah bulan purnama kedua, aku tidak akan membiarkannya. Aku menemukan sosok adikku dalam dirimu. Mungkin itu karena kalian memang bersaudara. Ada darah yang sama yang mengalir di dalam diri kalian."

Sebegitu dalamnya kasih sayang Charly pada Elena, kakakku. Meski ia tahu pertalian darah mereka tidaklah sempurna.

Aku tidak punya pilihan selain mengheningkan suasana di sini. Kata-kata Charly terdengar sangat dalam. Penuh sentuhan emosional di sana. Aku tidak bisa merusaknya dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh yang membuat siapa pun kesal dengan itu.

Jujur saja, aku tetap diam. Padahal saat ini otakku sedang mengatakan: "Bukankah seharusnya Elena tidak terpengaruh dengan perjanjian darah karena ia juga keturunan dari Dad?"

Untuk beberapa waktu kami terdiam sampai mobil perlahan menyusuri jalurnya lagi. Blok demi blok terlewati. Dan kami mulai bergerak ke utara.
Sebenarnya Charly akan membawaku ke mana, sih?

"Kita akan ke Cambridge untuk beberapa waktu," kata Charly ringan. Waktu yang tepat karena aku baru saja bertanya dalam hati.

Tapi tunggu...

"APA?! Cambridge?" pekikku sampai membuat mata Charly berkedut menahan sakit di telinganya.

"Hanya sampai bulan purnama berakhir."

"Tapi itu dua minggu lagi, Charly?!" Gila, ini baru pertengahan bulan dan bulan purnama akan terjadi di akhir Desember ini.

"Aku membawamu pergi untuk menghindari mereka yang mencarimu sebelum bulan purnama."

"Kau pasti sudah gila! Aku belum bicara pada Mom dan Jerry tentang kepergianku." Dan maksudku aku hanya membawa perlengkapan untuk sehari saja.

"Kita akan melakukannya setiba di sana."

***bersambung***

Komen dan vote ya bro en sis. Ditunggu haha.

The Protecting Blood Where stories live. Discover now