Chapter 33 - Bukan Sekedar Rahasia (2)

368 22 3
                                    

Selamat Membaca! :D

***

"Ayahku orang Skotlandia, tapi ia berkelana sampai di Perancis. Dan ia bertemu ibuku di sana. Ayahku adalah seorang vampir murni. Dan ibuku sebaliknya, ia adalah manusia. Harusnya waktu itu ibuku sudah kehabisan darah jika saja ayahku tidak melihat matanya dan jatuh cinta. Ibuku menjadi seorang vampir di abad 18. Mereka menikah di Perancis dan lahirlah kami: keturunan immortal. Kami berhenti menua di umur yang berbeda-beda. Aku berhenti di umur 50. Dua adik setelahku berhenti menua di umur 30, dan adik bungsuku berhenti menua di umur 13 tahun. Gen vampir dari masing-masing kami semakin kuat seiring gen manusia dari ibuku yang semakin pudar. Itulah yang menyebabkan adikku yang terakhir berhenti menua di umur yang terbilang sangat muda."

Sebuah pertanyaan muncul di otakku menanggapi, "Lalu di mana mereka sekarang?"

"Ayah ibuku mengabdikan diri sebagai tangan penasehat kerajaan. Mereka tinggal di istana dari waktu ke waktu. Dan ketiga adikku juga jadi orang penting di negara lain. Hanya aku di sini yang gagal dalam hidupku, Nona Kecil."

Dan apa benar makananmu adalah darah? Pertanyaan itu tidak muncul di bibirku, tapi Mr. Smith membacanya di wajahku.

"Kami seperti karnivora. Saat manusia bicara soal vampir yang hanya minum darah sepanjang hidupnya, sebenarnya kami juga makan daging. Hanya saja sekarang kami mengonsumsi binatang." Tidak ada perasaan tertekan, tidak ada kegelisahan, apalagi kecemasan di wajah Mr. Smith saat mengatakan rahasia yang disembunyikannya dari orang banyak, padahal bisa saja aku bilang: "Hey, kemari! Apa kau ingin melihat vampir? Ini, aku ada satu, dan dia ada tepat di sampingku!"

Dan itu membuatku bergidik jijik. Tapi Mr. Smith tidak terganggu dengan itu.

Ia kemudian melanjutkan, "Saat aku beranjak remaja, orang-orang di sekitar tempat tinggal kami menyadari ada yang berbeda dari keluarga kami. Mereka mulai curiga karena kami hanya makan daging setiap hari. Mereka kemudian menjuluki kami dengan berbagai istilah. Hari demi hari, kecurigaan mereka kian bertambah, dan mereka tahu siapa kami sebenarnya. Mereka mencoba melenyapkan kami dengan berbagai cara, tapi sia-sia. Kami kebal dari apa pun. Termasuk cahaya dan api. Vampir seperti kami adalah keturunan vampir paling istimewa karena kami tidak bisa dilenyapkan kecuali kami menghendakinya sendiri. Akhirnya mereka mengirim kami ke Afrika, sebuah tempat yang waktu itu kutahu sangat jauh letaknya dari Notre Dame. Kami diasingkan dan hidup liar di sana."

Pasti sangat sulit menjadi sepertimu, Mr. Smith.

"Kami bertemu dengan suku yang wanita-wanitanya berkulit merah kecoklatan serupa dengan warna tanah di sana. Kami mengamati mereka berhari-hari. Mereka berternak, dan kami memutuskan untuk mencuri ternak mereka sebagai makanan kami. Kami mencuri dan terus mencuri sampai ternak di desa itu habis dan mereka mulai menyadarinya. Kami kemudian beralih memburu hyena yang kebetulan memiliki populasi cukup banyak di sana. Kami menggigitnya, tapi adik bungsuku membuat kesalahan. Dia tidak menyelesaikan sarapannya dan membuat hyena itu tanpa sengaja mewarisi gen vampir adikku. Hyena itu kemudian menggigiti penduduk dengan membabi buta. Seperti sebuah virus, beberapa DNA dari hyena yang masuk ke dalam tubuh manusia kemudian mengambil alih sifat fisik mereka. Tapi karena ada gen vampir juga di sana, mereka tidak seutuhnya menjadi hyena. Mereka hidup sebagai manusia-hyena. Kami semua, termasuk mereka, menyebutnya dengan 'Hyoun'. Sampai suatu waktu di akhir abad 18, kami baru menyadari bahwa seorang pemuda kulit putih juga terkena efeknya-" Mr. Smith mengambil sebuah sketsa wajah dari loker di lemarinya. Dia menunjukkannya padaku sambil mengajakku duduk di kursi ruang tamunya lagi. "Namanya Anthony. Dia adalah seorang peneliti fauna dari Inggris. Bertahun-tahun dia hidup di sana dan tidak kembali sampai kami akhirnya mengakui bahwa ini semua adalah ulah adikku. Dia tidak menuntut pada kami tentang perubahan yang bisa terjadi pada dirinya ketika sedang marah. Dia justru berterima kasih pada kami dan kemudian membawa kami ke Inggris. Waktu itu umurku 22 tahun, dan entah bagaimana dia bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan lamanya di Inggris. Dia bisa mengatur jadwal makannya seperti manusia normal, lain dengan kami yang selalu lapar ketika ada sesuatu yang berbau daging dan darah. Aku berteman dengannya dan kami belajar darinya untuk mengendalikan diri. Tidak lama setelah itu dia menikah dan aku selalu heran bagaimana caranya membuat wanitanya tidak takut pada apa sebenarnya dia. Dia berkeluarga dan memiliki banyak anak. Dan mereka semua semi immortal, masih bisa dilenyapkan dengan tangan manusia. Setelah itu berbagai peristiwa menggemparkan silih berganti terjadi. Kematian massal di Plymouth, dan manusia menyangka itu serangan hewan buas biasa. Kami sempat berpikir juga tentang serangan itu, tapi saat kami menangkap basah Legia, salah satu puteri Anthony, yang sedang menggigit orang-orang di kota, kami sadar itu bukanlah kematian karena serangan hewan. Itu karena Legia baru saja menjadi seorang hyoun yang sebenarnya. Umurnya baru tiga tahun, tapi ia berhasil membuat puluhan orang tertipu dengan wajah manisnya. Tapi ayahku tahu dan hanya dia yang bisa berbahasa Inggris untuk menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi di Plymouth pada kerajaan. Ayahku berjanji akan menyelesaikan semua ini dengan imbalan ia bisa hidup di Inggris tanpa takut akan ada intervensi dari pemerintah. Ayahku kemudian mengadakan perundingan dengan Anthony. Tapi dia tidak semudah itu menyanggupi akan membereskan semuanya, jadi selama bertahun-tahun ayahku menghabiskan waktu untuk mengumpulkan para hyoun sendiri. Dan di akhir abad 19 ayahku mengirim mereka ke sebuah pulau rahasia di barat Inggris. Pulau Nieffe. Sebagai gantinya, setiap minggu sepanjang hidupku, aku bertanggung jawab untuk keperluan mereka yang mau tidak mau hidup terasing di pulau itu. Anak-anak Anthony besar di sana, dan ia punya sebuah komunitas sendiri di pulau itu. Diam-diam ia mengirm putrinya keluar pulau untuk mencari pasangan. Dan mereka akan kembali dengan menggandeng seorang anak manusia yang dimabuk kecantikan fisik yang mereka miliki."

Masih, aku masih menyimaknya dengan seksama. Tidak ada kebohongan di wajah Mr. Smith seolah ia benar-benar mengalaminya sendiri. Jika ia berbohong, pasti butuh berhari-hari untuk merencanakan cerita seperti itu.

"Tahun terus berganti dan anak-anak Anthony memiliki anak lagi sampai kutahu lahirlah Gordon. Dan kemudian ia memiliki dua orang anak. Charly dan Elena."
Mr. Smith menarik napasnya dalam. "Aku akan melanjutkannya, tapi kuharap kau tidak terkejut seperti sebelum-sebelumnya karena kuyakin yag satu ini akan mengguncangmu."

"Aku harap aku tidak terkejut," balasku tidak peduli. Aku benar-benar ingin mendengarnya lebih jauh.

"Ayahmu adalah salah satu alumni Gerald University. Dan ia selalu datang ke sana setiap tahunnya karena kutahu ayahmu menyukai isteri Gordon, Falla, yang seumuran dengannya. Mereka sering diam-diam bertemu di pantai utara pulau. Dari hubungan itu, Falla mengandung dan lahirlah Elena. Gordon tidak menyadari itu, tapi Falla menceritakannya padaku. Ia sudah menganggapku seperti kakaknya sendiri."

"Dad?" tanyaku tidak percaya. Benar-benar tidak percaya.

"Ya, ayahmu, Nona Kecil..."

"Dan Elena adalah kakakku?"
Mr. Smith mengangguk membenarkan.

Sulit dipercaya.

"Falla tahu ia sudah berbuat salah, dan ia memutuskan hubungannya dengan ayahmu. Bertahun-tahun aku tahu ayahmu berusaha keras mempertahankan hubungannya dengan Falla, ia bahkan sengaja berteman dengan Gordon hanya agar bisa melihat wanita pujaannya. Meskipun sebenarnya beberapa tahun kemudian ia menikah dengan Maria ibumu, tapi-maafkan aku-hatinya masih untuk Falla. Jadi saat peristiwa penembakan itu terjadi, ia rela menyerahkan hidupnya untuk hyoun adalah karena di sana ada putri dan wanitanya."

Alasan yang bagus untuk meninggalkanku dan Mom. Itu benar-benar mematahkan hatiku. Tanpa sadar air mata menetes mengaliri pipiku. Tanganku mengepal dan membuat buku-buku jariku memucat.

"Tidak, bukan seperti itu. Dia juga mencintai kalian. Hanya saja ia perlu membagi hatinya. Dan sesuatu yang tidak disangka kemudian terjadi pada separuh hatinya. Ini sedikit rumit, tapi jika aku jadi ayahmu aku pasti akan melakukan yang sama."

***bersambung***

Komen dong komen. Yaelah nulis titik aja boleh deh haha. Sumpeh deh butuh mood booster nih bre

The Protecting Blood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang