Chapter 18 - Kejutan

553 23 0
                                    

Selamat Membaca! :D

***

Semua kepingan kejadian itu menghilang. Seolah seseorang telah me-reset-nya. Beberapa saat yang bisa kulihat hanya gelap. Aku tahu ada air mata yang jatuh mengalir di pipiku. Sesuatu yang panas menerpa wajahku dengan irama teratur, mirip hembusan napas. Atau memang benar? Dan aku merasa bibirku terasa berat. Sesuatu pasti sedang menggelayut di sana.

Mataku tersadar dari tidurnya. Cahaya masuk dan bisa kulihat bayangan coklat memenuhi sejauh yang bisa kulihat untuk pertama kali. Aku membelalak spontan. Charly! Charly is kissing me!

Tubuhku gemetar. Dan ia menatapku. Ia melepaskanku perlahan.

"Charly... ap-apa..." Aku menarik tanganku dari genggamannya. Aku mundur beberapa senti menjauhi Charly. Aku baru ingat bahwa sisa kursiku sudah habis. Aku memutuskan berdiri. Seluruh tubuhku bergidik hebat. Seperti baru saja aku berada di tengah badai salju.

"Tunggu, Patricia!" Ia mencoba meraih tanganku lagi. "Aku hanya ingin kau tahu yang sebenarnya, tapi ini butuh penjelasan!"

Aku menunjuk diriku sendiri, "Apa aku-" Kemudian beralih menunjuknya. "Apa itu kau?!"

"Ya, aku mengirimkan penglihatanku padamu, Patricia."

"Apa itu nyata? Apa semua yang kulihat itu sungguh-sungguh terjadi? Dan ini semua adalah alasan Dad meninggalkanku? Begitu?!" Aku sedikit menyentaknya.

Charly terdiam. Matanya jatuh menatapku. Hanya mengisyaratkan tatapan-merasa-bersalahnya. "Apa yang kau lihat adalah apa yang kulihat. Aku mengirimkan kepingan-kepingan ingatanku padamu."

"Tidak..." Aku menggeleng. "Aku tidak mengerti." Aku tidak percaya dengan yang kulihat, bagaimana mungkin aku percaya padanya. Tapi ia tahu apa yang kupikirkan... Apa ini berarti semuanya adalah kenyataan?

Charly menggenggam tanganku erat saat ia berhasil meraihku. Aku berusaha lepas darinya. "Lepaskan aku!"

"Tidak sebelum kau mendengar penjelasanku!"

"Lepaskan aku, Charly! Kubilang awas!" Aku menyentak tangannya keras.

"Patricia..." genggamannya memudar dari pergelangan tanganku. Sesaat kemudian tanganku benar-benar terlepas darinya.

"Kau sama seperti mereka, Charly! Kau monster! Dad tidak seharusnya terlibat dengan kalian. Dan begitu pun aku!" Aku memelototi pria itu dan langsung berlari menjauhinya. Secepat mungkin aku harus lari dari tempat ini jika aku masih ingin hidup. Charly bukan manusia seutuhnya! Ia tahu tentang kematian Dad! Dan semua ini tidak lain adalah karena kelompoknya itu!

"Apa sebenarnya mereka?!!!" jeritku dalam pelarian. Aku beberapa kali menubruk pengunjung lain. Aku tidak menghiraukannya. Aku tetap berlari menjauhinya. Semua terasa campur aduk mewarnai hatiku. Tapi yang paling dominan di sana adalah perasaan terkejut dan kecewa.

Aku berlari secepat yang kubisa. Tapi Charly berhasil mengejarku. Ia menarik satu lenganku dengan paksa. "Aku memang seperti mereka, tapi aku takkan menyakitimu, Patricia! Aku akan membantumu keluar dari lingkaran kematian ini."

Aku menatapnya sesaat. Aku tidak percaya dengan apa yang sudah kulihat. Bagaimana pun ia bukanlah manusia, dan aku sedang dimainkan seperti boneka voodoo oleh kelompoknya!

The Protecting Blood Where stories live. Discover now