30 tahun lalu [part 1]

Start from the beginning
                                    

Darwen : kita di padang pasir nona... tidak ada restoran disini... ingat itu.

Miranda : tch ...

Klum : Har-rom . besok kita akan mulai dibagian mana.

Har-rom : em... saya akan melihat setelah badai ini redah.

Klum : oke... Jos apa bekal kita cukup.?

Joshua : ya... untuk 3 bulan kedepan... jika nona satu ini merengek minta makanan layak .

Miranda : kalian sialan ... aku tidak sudi makan-makanan kaleng selama 3 bulan. Itu menjijikan..

Klum : ekspedisi kita memang selama itu... nona... prop Morda . penanggung jawabnya. Mengizinkan kita hanya 3 bulan. Tugas ini. Harus dicatat kau tahu. Aah... harusnya aku mengajak Hana... dia lebih biasa sedikit diandalkan.

Miranda : aku tersinggung Klum... dan kau tahu... tanpa aku kalian akan kekurangan dana bukan... kau pikir berapa biaya ekspedisi ini hah...

Klum : ya.... ya.... kau menang... nona manja...

Joshua : hahh....

Miranda.: heh... aku mau tidur ... jauh-jauh kalian dariku... dasar laki-laki itu bau keringat.

Klum : ya... ya... ma ... selamat tidur kalau begitu... jika bisa tidur dengan suara gemuruh pasir. Hahahahhaa...

Miranda : menyebalkan ...

[ badai berlangsung selama tiga hari. Mereka tidak bisa keluar dari tenda selama itu, selain , jumlah persedian air yang mulai menipis . faktor lain menunggu. Selain stress juga. Badai kali ini termasuk agak berbahaya. Badai juga bisa berlangsung seminggu. ]

Klum : ini tidak biasanya... waktu kita tidak banyak..

Joshua : bersabarlah...

Klum : harusnya kau bilang pada nona muda yang tidak sabaran. Apa dia pikir ini mall. Menghabisan hampir persediaan minum hanya untuk mandi. Persedian air menipis sekarang.

Darwen : siapa yang mengajak nona manja kemari hah...

Klum : oke, aku yang mengajaknya karena ku pikir dia oasis dipadang pasir.

Joshua : sudah lah, aku dapat sinyal dari Hana dia akan menyusul dengan persedian yang lebih, bersama tim yang lain.

Klum : apa kau menghubungi Hana?

Joshua : apa boleh buat, ini diluar perkiraan.

Klum :.........

Miranda : guys... lihat keluar... badai sudah berhenti...

[ mereka keluar tenda dan benar saja badai sudah berhenti, namun lihat kekacawan yang terjadi. Tempat mereka hampir tertimbun dan anehnya pintu gua tidak tertimbun pasir.]

Klum : ini aneh?

Miranda : apa yang aneh , ini parah...

Joshua : Miranda benar Klum!?

Klum : apa kalian tidak lihat... pintu gua. Padahal badai berlangsung selama 3 hari. Tapi tempat itu seolah tidak terjadi apapun.

[ mereka menatap pintu gua, dan sedikit takut dengan mitos dan gosip yang beredar sekarang.]

Klum : oh ayolah... kalian takut sekarang... mungkin saja seseorang membersihkan pasirnya.

Miranda : kurasa kau benar.... anggap saja begitu.

Joshua : dimana pemandu kita?

Klum : kau benar... ada yang melihat pemandu kita? Tanpa dia kita takkan mulai .

Darwen : oh ini tugas kuliah kita tak ada pemandu juga tidak masalah bukan.

Miranda : dia kenal tempat ini. Dan lagi apa kau tahu mungkin saja masih ada bekas kutukan atau apa lah itu . yang bisa membunuhmu.

Klum : hahahah... kau dengar itu kawan... nona sedang berceramah.

Miranda : eeeeengh ingin sekali kau ku cekik sekarang.

Klum : heh... jangan lakukan ... itu ancaman yang mengelikan. Serius jangan lakukan , sayang kukumu yang cantik itu.

Miranda : aaahhh sialan kau...

Darwen : kau membuat dia ngambek...

Klum : itu bagus dan dia akan selalu ada di tenda...

Joshua : kau sengaja membuatnya sebal...

Klum : kenapa tidak... ayo kita periksa... kita sudah membuang waktu cukup banyak.

Darwen : sial... perlengkapan kita tertimbun ....

Klum : jangan bilang...

Joshua : kau kena getahnya...

Klum : diam lah jos...

Joshua : dengar jenius... sekarang apa ide brilianmu itu.

Klum : em... em...

[ mata klum menatap sekeliling dan mendapati Har-rom yang berdiri mematung di dekat pintu gua]

Klum : itu dia pemandu kita... rupanya sudah menunggu kita. Sebaiknya kita lihat-lihat dulu sebelum mengali peralatan yang tertimbun pasir.

Darwen : oke... ku harap bantuan segera datang.

Joshua :........ Klum ? . apa aku salah lihat?.

Klum : ada apa?

[Joshua menunjuk hamparan bunga yang tiba-tiba mundul dihadapan mereka. Bunga merah darah, tubuh dihamparan padang pasir. Secara ajaib. Bunga itu berbentuk 5 bisa juga 7 kuncup pada puncaknya ditopang dengan satu tangkai. Kelopaknya seperti iris panjang namun bisa juga sejenis lily. Seperti teratai yang tak pernah bertemu daunnya , bunga ini pun sama saat daunnya layu maka mekarlah bunganya. Jenis yang sangat jarang namun mengartikan hal yang berbeda. Kematian, kemurnian, penghormatan, ingatan yang tersimpan, kesucian, dendam, Dan 1000 tahun rengkarnasi. Res spider lily . nama yang sesuai dengan bentuknya, di zaman sekarang. tapi nama sebenarnya adalah Yueaya. Arslan menamakan bunga itu dengan karena tumbuh dari darah putri Yueaya.]

Klum : bagaimana bisa... ? Red spider lily?. Hah?

[ Klum terkejut saat sosok yang berdiri dihamparan bunga merah darah itu menatapnya dengan tersenyum , wajah mirip dengan wanita tapi sosoknya seperti anak remaja laki-laki. Klum mengenal wajah yang dilihatnya ]

Klum : Hana?....

Darwen : ada apa dengan kalian?

[ rupanya Darwen tidak bisa melihat hamparan bunga yang ada dihadapannya.]

Joshua : kau tidak melihatnya...?

Darwen : melihat apa? apa di lihat semua hanya gurun dan pasir . apa lagi?. Kalian aneh...

[ Darwen mendekati Har-rom dengan membawa tas yang terlihat berat.]

Klum : Darwen tak bisa melihatnya?...

Ta-an : kalian melihatnya?.... sangat jarang manusia biasa bisa melihat hamparan bunga Yueaya. Itu artinya kalian orang-orang yang terhubung dengan sang ratu.

Klum : apa?

[wuussssss!!!!?.... seketika itu juga semua pemandangan itu hilang. Diganti dengan padang gurun dan pasir.]

Darwen : kenapa kalian terdiam disana...?!!!

Joshua : apa itu tadi..?

Klum : entahlah?

[ meski merasa heran dan bertanya-tanya. Mereka pun hanya saling pandang dan berjalan mendekati Darwen, yang terlihat bertanya dengan sikap mereka berdua.]

ITSUKIWhere stories live. Discover now