💛 Part 3

3.6K 1.3K 271
                                    

"Jadi lo mau bikin cerita apa kali ini buat tugas eskul lo?" tanya Aulia sambil mengemut permen. Geng Dugong sekarang tengah berada di perpustakaan setelah anak 8-8 laporan pada Bu Anisa dan jajan sebentar ke kantin karena Syifa lupa kalau ia punya tugas yang mesti dikerjakan. Alhasil Aulia dan Rafi ikut menemani.

"Apa ya? Otak gue buntu gak bisa diajak kerjasama." gerutu Syifa.

"Gue ada ide." Rafi membuka suara.

"Paan Fi?"

"Lo bikin cerita aja dari kisah cinta lo. Judulnya cinta yang ditolak. Lo kan, ditolak mulu sama Arya." kekeh Rafi.

"Nah tuh bagus. Itu aja mending daripada lo ribet mikir." sambung Aulia.

Syifa menggembungkan mulutnya. Aulia dan Rafi emang paling bisa menyindirnya.

"Yang lain dong kawan, ini kan cerpen bukan novel." ucap Syifa menghela nafas.

Kali ini Aulia dan Rafi yang dibuat mikir. Tugas siapa, yang mikir siapa.

Cklek

Pintu perpustakaan dibuka. Terlihat empat cowok dengan berbeda-beda gaya. Aulia yang melihat langsung memukul mukul paha Syifa menyuruh Syifa untuk nengok ke belakang.

"Apa sih? Sakit tau dipukul!" ketus Syifa.

"Liat ke belakang, baru ngomel." suruh Aulia. Syifa mendengus, mengikuti suruhan Aulia. Matanya membulat ketika melihat siapa yang datang. Syifa Langsung nyengir, senyum-senyum sendiri bak orang gila.

"Yah kan kumat gilanya." decak Rafi.

"Emang ya jodoh itu gak ke mana. Abis ngomongin orangnya dateng." senyum Syifa saat melihat Arya tengah bersama ketiga temannya.

Sama seperti Geng Dugong, Arya mempunyai teman akrab. Namanya Teguh, Febrianto, dan Beagle, atau yang lebih akrab disapa Abel.

Syifa pun lantas berdiri dan beranjak ke tempat di mana ada Arya. Sedangkan Aulia dan Rafi memutar bola mata jengah.

"Hai calon pacar," sapa Syifa pada Arya. "Emang ya kalau jodoh itu gak ke mana. Buktinya kita selalu ketemu."

Arya menoleh. Mendengus kasar.

"Mau lo apaan?" tanya Arya.

"Nemenin lo." ucap Syifa senyum-senyum.

"Gak waras!" ketus Arya.

"Biarin aja, gue gak waras juga karena lo." balas Syifa.

"Gue mau kerjain tugas, mending lo pergi. Ganggu." ucap Arya dingin.

"Ih, jahat banget sih! Gue, kan, niatnya baik mau nemenin lo!" decak Syifa.

"Lo bukannya ngebantu malah bikin kacau!" sewot Arya.

"Jadi lo mau dibantu? Mana, mana? Apa yang bisa gue bantu?" ucap Syifa semangat.

"Gak ada! Lo ngebantu gue kalau lo pergi!" usir Arya.

Syifa cemberut. "Yah, tapi gue mau sama lo di sini."

"Tugas gue banyak," ucap Arya datar.

Abel yang melihat perdebatan kecil antara Arya dan Syifa yang tidak selesai-selesai, cowok itu menepuk pelan bahu Syifa.

Kelas 88 [SUDAH TERBIT] [END] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora