Chapter 61

115 115 2
                                    

Aulia dan Rafi memandang Syifa secara bergantian dengan pandangan tajam. Bisa Aulia dan Rafi lihat raut wajah sendu Syifa. Sedari tadi Aulia dan Rafi memang mengomeli Syifa tanpa ampun, namun Syifa tidak bereaksi apapun. Perempuan itu hanya diam. Jiwanya seperti tidak ada.

Omelan Aulia dan Rafi terhenti ketika Loly meneriakkan nama Aulia.

"Mau apa itu anak?" tanya Aulia entah pada siapa.

"Mana yang namanya Aulia? Sini lo!" teriak Loly sekali lagi.

Aulia menghampiri Loly. Ia mengangkat dagunya. "Ngapain lo nyariin gue?"

"Ngapain lo nampar pacar gue hah?!" Loly mendorong tubuh Aulia. Aulia yang tidak sigap, tersungkur. Anak 8-8 termasuk Syifa dan Rafi menganga. Berani sekali Loly.

Aulia bangun dan membersihkan roknya. "Pacar? Ck, mimpi lo?!"

"Sekarang belum. Tapi akan." ujar Loly. "Daripada sama cewek gatel dan murahan kayak Syifa, Arya mending sama gue!"

Mendengar itu, telinga Syifa panas. Amarahnya naik. Syifa menarik kursi, berjalan ke arah Loly dan,

Plak

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Loly.

Aulia dan Rafi menatap bangga ke arah Syifa. Jiwa barbar Syifa kembali.

Loly melangkah maju. Ia menarik jilbab yang dipakai Syifa hingga terlepas. Syifa dengan cepat mengambil jilbabnya dan memakainya lagi.

"Eh, kamu kalau gak suka sama Syifa jangan narik jilbab dong! Aurat tau." ujar Putri.

Loly yang sudah tersulut emosi mendorong Putri ke tembok. Putri meringis, punggungnya sakit sekali. Aulia, Rafi, dan yang lain segera menolong Putri.

"Berisik!" teriak Loly.

Amarah Syifa meledak. Siapa pun boleh menyakitinya. Tapi tidak dengan teman sekelasnya. Saat ini hanya teman sekelasnya saja yang ada dipihak Syifa dan membantu Syifa dikala susah. Dan karena dirinya, teman-teman sekelasnya menderita. Sebenarnya, teman macam apa Syifa?

Dengan kilatan amarah, Syifa menjambak rambut Loly sekuat tenaga. Sedangkan Loly? Perempuan itu terus saja meracau.

"Lo boleh hina gue. Lo boleh ngusik gue. Tapi nggak dengan temen-temen gue!" pekik Syifa keras-keras.

Plak

Plak

Dua kali tamparan bolak balik mengenai pipi Loly. Bukan Syifa yang menamparnya, melainkan Razan.

Loly meringis, tidak terima ditampar. Apa mereka tidak tahu berapa biaya perawatan miliknya?!

"Berani-beraninya lo dorong Putri gue!" gertak Razan tajam.

"Tampar lagi Zan! Kalau bisa, buang dia ke Amazon!" pungkas Zidan.

"Minta maaf sama Syifa dan Putri!" perintah Razan keras.

"Nggak! Gue gak sudi minta maaf apalagi sama cewek gatel itu!" Loly menggeleng kuat.

Aulia yang sudah tidak tahan beranjak berdiri, menyuruh Razan minggir. Aulia menarik kerah seragam Loly dan mendorong Loly ke tembok. Aulia menampar kuat Loly. Selain itu, Aulia kepalang kesal dengan suara Loly yang menganggu indra pendengarannya.

"Heh, ngaca lo! Kalau Syifa gatel, lo apa?! Ngejar-ngejar Arya, ngaku-ngaku pacarnya. Najis tau gak!"

"Lo sentuh Syifa dan temen-temen gue sekali lagi, abis lo di tangan gue!" lanjut Aulia dingin. Membuat satu kelas menyoraki Aulia saat itu juga. Rafi yang paling keras menyoraki Aulia. Pacarnya itu sangat keren.

Kelas 88 [SUDAH TERBIT] [END] Where stories live. Discover now