Chapter 65

145 144 4
                                    

Keesokan harinya, hari kedua diadakannya classmeeting. Syifa menyaksikan pertandingan antara kelasnya dan kelas 8-7 karena 8-7 menang pada lomba kemarin makanya kelas yang menang dilombakan lagi dengan kelas yang menang untuk menentukan juara satu, dua dan tiga.

Rasa gelisah tiba-tiba menerkam Syifa. Dirinya seketika ingin buang air kecil.
Aulia yang melihat gerak-gerik Syifa yang aneh mengernyit heran.

"Lo kenapa Syif?" tanya Aulia.

"Mau pipis," cicit Syifa nyengir.

"Mau gue temenin ke toilet?" tanya Aulia.

Syifa menggeleng. "Nggak usah, gue sendiri aja. Lo juga mau nonton pertandingan kan?"

"Iya, sih." jawab Aulia. "Tapi jangan kekunci lagi di toilet, ya." kekeh Aulia mengingat kejadian dulu.

Untuk kedua kalinya Syifa menggeleng. "Siap."

Syifa melangkahkan kaki menuju toilet dan masuk ke dalam bilik. Melakuan ritual kecil di dalam. Setelah buang air kecil, Syifa mencuci tangan di depan wastafel menggunakan sabun.

Syifa menatap pantulan dirinya di cermin. "Gue cantik juga." ucap Syifa pede.

"Sangking cantiknya sampe selingkuh dan gatel ke cowok orang," ucap seseorang dibelakang.

Syifa sedikit terkesiap mendengar lontaran itu. Ia melihat pantulan seseorang di cermin.

"Loly?"

Loly tersenyum miring. "Kenapa? Kaget lo ketemu gue?"

"Ngapain lo di sini? Ngikutin gue?" tanya Syifa tidak suka.

"Ngapainn ya?" Loly berjalan memutari Syifa.

"Kalau gue mau lo hancur bisa?!" Loly mencekam dagu Syifa kuat.

"Lepas!" Syifa menyentak tangan Loly dari dagunya.

Loly tertawa keras saat Syifa menyentak. Tawa Loly terdengar sangat menyeramkan dengan mata yang melotot dikuasai oleh amarah dalam dirinya. Ditariknya jilbab putih Syifa dan dihempaskan tubuh Syifa hingga terbentur. Syifa meringis kesakitan. Untunglah Syifa dengan cekatan menarik jilbabnya dari tangan Loly jadi tidak lepas.

"Mau gue kunciin lagi lo?!" gertak Loly tajam, matanya menghunus.

"Jadi lo yang kunciin gue dengan suara seram dan narik kaki gue?!"

Loly menyeringai.

"Iya. Gue yang kunciin lo. Gue yang narik kaki lo. Gue yang buat suara suara seram. Dan gue juga yang nyebarin gosip lo cewek gatel di sekolah. Emangnya Arya gak kasih tau lo ya? Duh kasian banget sih." sindir Loly.

Mata Syifa memanas, jadi selama ini Arya tau dalang dari semua ini itu Loly?

"Bisa gak sih lo hilang dari kehidupan Arya? Gue yang lebih kenal duluan sama Arya!" gertak Loly. "Kemarin gue lihat lo berduaan di kantin sama Arya. Lo balikan?!"

Syifa tidak menjawab, perempuan itu berlarut dalam pemikirannya.

"Jawab gue, setan!" Loly menampar pipi Syifa hingga meninggalkan bekas merah di sana.

Syifa memegang tangan Loly, menahannya lalu menghempaskan. "Jangan beraninya lo nampar muka gue atau lo bakal nyesal. Oh ya lo gak tau gue ikut karate dulu."

Loly menelan ludahnya susah payah. Pantas saja banyak murid lain yang takut pada Syifa dan murid-murid 8-8 lainnya. Seperti film mafia!

"Wajah lo kenapa pias?" giliran Syifa yang menyeringai tajam. "Takut lo?"

Kelas 88 [SUDAH TERBIT] [END] Where stories live. Discover now