Kamu dan Masa Lalu' 17

3.1K 266 4
                                    

Budayakan vomment sebelum baca ya, makasih:)

Sebuah cahaya yang sangat terang menghalangi pandangan Tessa sampai matanya menyipit.

Tak lama muncul laki-laki berpakaian serba putih mendekati Tessa.

Rasanya Tessa ingin menangis sekarang juga, laki-laki itu... Laki-laki yang selama ini dirindukannya.

Tangan Tessa terulur ke depan untuk menggapai laki-laki itu, tetapi laki-laki itu hanya tersenyum.

Tessa segera menubruk laki-laki itu dan memeluknya dengan sangat erat.

"Perjuangkan laki-laki yang kamu suka, jangan terlalu larut dalam masa lalu."

Kemudian laki-laki itu melepaskan pelukannya kemudian disusul oleh cahaya yang mulai meremang.

Tessa terpaku di tempatnya.

"RIANN!" Tessa berusaha menahan laki-laki itu.

"Rian! Kamu mau kemana?!" jerit Tessa, namun laki-laki itu sudah menghilang.

"Rian?!" Tessa bangun dengan nafas terengah-engah dan keringat bercucuran.

Tessa melirik jam di nakas.

19.55

Dia tertidur setelah menulis tentang Aksa tadi.

Tessa menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya, "Cuma mimpi," bisiknya.

Bayangan Rian dalam mimpi tadi tiba-tiba muncul didalam ingatannya.

"Perjuangkan laki-laki yang kamu suka, jangan terlalu larut dalam masa lalu."

Suara Rian dalam mimpinya tadi terngiang jelas di kepala Tessa dan terputar berulang-ulang kali.

Tessa memegangi kepalanya yang berdenyut.

"Maksudnya?" gumam Tessa.

Tessa mengusap wajahnya dengan kasar. Kenapa dia bisa memimpikan Rian? Dan kenapa Rian berkata seperti itu? Bahkan semenjak laki-laki itu pergi, baru kali ini Tessa memimpikannya.

Tessa melirik tubuhnya yang masih dibalut seragam. Dia bergegas mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, berharap pikirannya lebih tenang setelah mandi.

Flora dan Tessa berjalan menuju counter bersamaan.

Hari ini Grace tidak ikut pergi ke amour karena ada acara bersama keluarga.

Mas Azriel baru saja keluar dari ruangan karyawan, dia melayani Flora dan Tessa.

"Mas? Pelayan yang baru itu dimana?" tanya Flora.

Azriel mengernyit, "Maksud lo si Aksa? Shift malem, kenapa?"

Flora menggeleng sambil tersenyum. Sedangkan Tessa menatap Flora dengan penasaran. Kenapa Flora mencari Aksa?

Setelah memesan kopi, Tessa menarik kursi dan duduk di tempat favoritnya.

"Jadi, Mas yang biasanya itu namanya Aksa?"

Tessa mengangguk pelan.

"Nanti malem lo mau nemenin gue kesini lagi nggak? Ada yang mau gue omongin sama lo, tapi gue malu."

Tessa mengangkat alisnya dan berpikir sebentar.

"Oke deh..."

Hari ini Flora tidak berlama-lama di amour, dia segera mengajak Tessa pulang setelah kopinya habis.

"Inget ya? Nanti malem jam tujuh," Flora mengedipkan matanya sambil menghidupkan mesin motornya.

Tessa mengangkat jempolnya kemudian memakai helm.

"Gue duluan ya, Sa," Flora melambaikan tangan lalu menghilang dari pandangan Tessa.

Tessa membuka pintu kamarnya dan langsung duduk di pinggir kasur. Hari ini tubuhnya terasa lemas. Apa karena dia tidak bertemu Aksa? Entahlah, dia juga tidak tau...

Tessa sudah membolak-balikkan buku pelajarannya berulang kali, tapi tak ada satupun yang masuk ke dalam otaknya. Tessa mengacak rambutnya gemas.

Akhirnya Tessa memilih untuk bersiap-siap karena ini sudah jam setengah tujuh.

Tessa sudah selesai bersiap, dan sekarang dia malah melamun. Kata-kata Rian dalam mimpinya kemarin masih terngiang jelas dalam ingatannya.

Drrtt...

Flora : Gue udah di depan, yuk cus.

Diliriknya jam di nakas, yang baru menunjukkan pukul 18.49.

"Tumben, biasanya ngaret," gumam Tessa sembari mengambil tas kecilnya. Dia keluar kamar dan mengunci pintunya.

Tring...

Flora berjalan ke counter sambil menggenggam tangan Tessa. Tangan Flora yang menyentuh tangan Tessa terasa dingin.

"Mas?" panggil Flora.

Aksa menoleh dan tersenyum ke arah Flora, dan Aksa seperti tidak sadar bahwa Flora pergi bersama Tessa.

"Caramel frapuccino atas nama Flora sama caramel macchiato atas nama Tessa ya," ucap Flora.

Barulah Aksa melirik ke sebelah Flora.

"Nanti bisa tolong di anterin ke meja sana?" Flora menunjuk meja favorit mereka.

Aksa mengangguk dan mulai meracik pesanan mereka.

"Lo ngapain suruh Aksa nganterin?"

"Gue mau cerita tentang ini ke lo, tapi gue malu," kata Flora sambil senyum-senyum.

Tessa mengernyit.

"Sa," panggil Flora.

"Kenapa?" Tessa menatap Flora yang sepertinya gelisah.

"Kayaknya gue..."

Tessa mengangguk dan mengangkat sebelah alisnya, menunggu apa yang akan dikatakan Flora.

"Gue..."

"Lo kenapa, Flo?"

Nah looo, Flora kenapa tuh?

Maaf banget updatenya sangat-amat ngareeett. Tapi, mulai minggu depan, KdML bakal update 2 kali seminggu! Yeay!

16 Mar 2017

Kamu dan Masa Lalu [Terbit Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang