Kamu dan Masa Lalu' 06

5.2K 312 31
                                    

Nanti ada video. Boleh disetel, boleh engga. Cuma buat gambaran aja kok. Tapi itu bukan visualnya Tessa ya, hehe:))

"Sa..." panggil seseorang.

Tessa menengok, tetapi ternyata cowok di depannya ini juga menengok. Azriel yang tadi memanggil sekarang malah senyum-senyum aneh sambil menggaruk kepalanya.

"Kenapa?" tanya Tessa dan cowok itu bersamaan, kemudian mereka berdua saling pandang dan mengernyit aneh.

"Maksud gue yang cowok. Maaf ya, Sa..." kata Azriel sambil nyengir.

"Lo minta maaf sama siapa?" tanya mereka bersamaan lagi.

Tessa menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Bagaimana bisa dia memiliki panggilan yang sama dengan cowok di depannya ini, dan dengan PDnya dia menyahut panggilan Azriel.

"Sama Tessa."

"Oh," lagi-lagi mereka menjawab bersamaan.

Tessa semakin salah tingah.

"Gue duluan," katanya entah pada siapa. Yang pasti dia sangat ingin pergi dari counter ini sekarang.

Dia menatap keluar jendela sambil menyedot kopinya. Hujan deras masih turun diluar sana. Tessa memutuskan untuk menunggu sampai hujan lumayan reda.

"Sa?" Tessa terlonjak kaget dan segera menoleh, "Eh sorry, kaget ya?"

Tessa tersenyum tipis.

"Lo nggak nyanyi?"

Tessa menatap Azriel sebentar, "Boleh?" tanyanya.

"Emang ada yang ngelarang?" Azriel menatapnya sambil menaikkan alisnya.

Tessa beranjak dari duduknya dan menuju panggung kecil di pojok kafe, kemudian diikuti oleh Azriel di belakangnya.

"Lagu apa?"

"Biasa..."

Azriel mulai memetik senar gitar yang dipegangnya dan Tessa mulai menyanyikan lagu kesukaannya.

Aku ingin engkau ada disini,
Menemaniku saat sepi...
Menemaniku saat gundah...

"Aku nggak akan biarin kamu sendirian..."

Berat hidup ini tanpa dirimu,
Ku hanya mencintai kamu...
Ku hanya memiliki kamu...

"Kamu yang janji, kamu juga yang mengingkari..." ucap Tessa dalam hati.

Aku rindu setengah mati kepadamu...
Sungguh ku ingin kau tahu,
Aku rindu setengah mati...

"Janji sama aku kalo kamu nggak akan ninggalin aku? Kita harus sama-sama terus."

Meski tlah lama kita tak bertemu,
Ku hanya memimpikan kamu...
Ku tak bisa hidup tanpamu...

"Nyatanya malah kamu yang ninggalin aku, Yan..." lirih Tessa dalam hati.

Aku rindu setengah mati kepadamu...
Sungguh ku ingin kau tahu,
Aku rindu setengah mati...

"Kalo misalnya kita nggak bareng-bareng lagi, kamu harus kuat ya?" ucap Rian pada suatu sore.

Aku rindu setengah mati kepadamu...
Sungguh ku ingin kau tahu,
Ku tak bisa hidup tanpamu...

"Nyatanya aku nggak sekuat itu..." Tessa tertawa pahit dalam hati.

Aku rindu...

Tessa menghela nafas panjang. Beberapa orang yang ada di dalam kafe itu bertepuk tangan.

Dari balik counter, sepasang mata menatap Tessa. Dia tahu perempuan itu mempunyai masalah yang ditutupinya dari banyak orang. Tessa kembali ke tempat duduknya, lagu itu memang membuatnya teringat kepada laki-lakinya, tetapi Tessa sangat suka menyukai lagu itu.

Tessa kembali ke tempat duduknya, tak lama ponselnya yang berada di meja bergetar, Tessa membuka pesan yang dikirim oleh Grace.

Grace : Mau ikut ke amour nggak?

Tessa segera mengetikkan balasannya.

Tessa : Gue ud d amour.

Grace : Tungguin gue sama Flora ya, otw nih.

Tessa : Y.

Tessa membuka aplikasi instagramnya untuk sekedar melihat-lihat dan menunggu kedua sahabatnya.

Diluar masih turun hujan, sudah tidak sederas tadi, hanya rintik-rintik kecil. Rumah Grace dan tempat kos Flora pun tidak terlalu jauh dari amour cafe.

Tring...

Tessa spontan melihat ke arah pintu. Flora langsung berlari menuju tempat duduk Tessa, sedangkan Grace berjalan di belakang. Flora yang paling hiperaktif diantara mereka bertiga, Grace yang normal dan Tessa cuek parah. Memang, Tuhan itu adil...

"Lo parah ih, kesini nggak bilang-bilang," omel Flora yang sudah menempati tempat duduk di depan Tessa.

"Tadi dari makam, terus ujan," jawab Tessa singkat.

Grace berdiri, "Gue pesen dulu ah, lo mau nambah nggak, Sa?"

Tessa mengangguk, "Cheesecake."

Flora menatap Grace yang berjalan menuju counter, setelah itu dia tersenyum-senyum aneh. Tessa mengernyit memperhatikan Flora.

"Lo kenapa?" tanya Tessa.

Flora segera menoleh dan mengubah air mukanya menjadi datar.

Flora tersenyum lebar, "Pelayannya ganteng ya, Sa."

Tessa berdecak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Marco dikemanain?" Marco adalah pacar Flora, mereka sudah pacaran kurang lebih empat bulan.

Lagi-lagi Flora tersenyum lebar, "Hehehe, tenang... Marco tetap di hati."

Grace kembali sambil membawa nampan berisi dua gelas caramel frapuccino dan satu piring cheesecake.

"Mas!" Flora tiba-tiba berteriak sambil melambaikan tangannya.

Pelayan itu menatap Flora dengan tatapan bingung, begitu juga dengan Tessa dan Grace.

"Iya, Mas yang di counter, sini!"

Tessa dan Grace mengernyit dengan tingkah Flora yang aneh.

"Anjir lo ngapain manggil dia kesini?" gumam Grace, sedangkan Flora hanya senyum-senyum misterius.

Maaf ya buat yang bilang ceritaku pendek, emang ini sengaja dipendekin duluu, nanti kalo udah banyak readers baru dipanjanginn😂

5 Jan 2017.

Kamu dan Masa Lalu [Terbit Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang