Kamu dan Masa Lalu' 14

3.1K 223 8
                                    

Jangan lupa vote dan komen❤

Happy reading!

Aksa yang berdiri di depan toilet malah balik bertanya, "Kamu kenapa?"

Tessa mengernyit, "Apa yang kenapa?"

"Ada yang mau kamu omongin ya?"

Tessa menggeser tubuhnya ke samping karena ada orang lain yang mau masuk ke dalam.

"Mau kembaliin jaket kamu, tapi lupa."

"Gak apa-apa, aku masih ada jaket kok."

Tessa mengangguk pelan.

"Aku balik dulu," Tessa berjalan meninggalkan Aksa.

"Sa, tunggu!"

Tessa berbalik dan menatap Aksa dengan tatapan 'kenapa?'

"Minta kontak kamu, boleh?" kata Aksa sambil mengambil ponselnya di dalam saku celana, kemudian berjalan mendekati Tessa.

Tessa mengernyit.

"Buat nanya kalo misalkan Adrian nggak ada dirumah, biasanya kan main sama kamu," ucap Aksa seperti mengetahui isi pikiran Tessa.

Tessa menyerahkan ponselnya ke Aksa, Aksa segera menyalin nomor Tessa ke phonebooknya.

"Aku telpon ya?" kata Aksa sambil mengembalikan ponsel Tessa.

Ponsel Tessa bergetar dan terdengar suara Adelle, "Masuk."

"Kamu ada whatsapp?"

Tessa mengangguk.

"Oke."

Tessa memasukkan ponselnya ke saku seragamnya, "Aku balik dulu ya?"

Aksa mengangguk.

Flora dan Grace menatap Tessa dengan malas.

"Kenapa?" tanya Tessa.

"Lo ngapain di toilet? Boker? Mandi?"

"UTS dulu di toilet," sahut Tessa datar.

Tessa mengambil gelas kopinya, kemudian mulai meminumnya.

Hari kedua Ulangan Tengah Semester tidak terlalu buruk, Tessa bisa mengerjakan soal-soalnya tanpa harus meminta bantuan Rey.

Yang buruk adalah, udara hari ini sangat dingin. Tadi pagi hujan deras dan baru reda saat Tessa istirahat pertama.

Setelah mengunjungi makam Rian, Tessa melajukan motornya ke rumah Adrian.

Tessa sudah berjanji untuk menemani Adrian, awalnya sempat dilarang oleh Neneknya karena Tessa sedang UTS, tetapi Tessa meyakinkan Nenek bahwa Adrian tidak akan mengganggu konsentrasi belajarnya.

Tessa mengetuk pintu berwarna putih itu sebanyak tiga kali. Tidak lama kemudian pintu dibuka. Aksa muncul dari balik pintu.

"Kamu duduk dulu, aku panggil Adrian."

Tessa masuk dan duduk di sofa yang juga berwarna putih.

"Hallo Kak Tessa," Adrian berlari ke arah Tessa.

Tessa langsung memeluk Adrian, "Hallo, sayang..."

"Kita jadi main kan?" Adrian menatap Tessa dengan mata bulatnya.

"Jadi dong," Tessa mencubit pipi Adrian gemas.

"KAKAK! ADRIAN MAIN DULU YA!"

Aksa berjalan ke ruang tamu.

"Kamu nggak ganti baju?" tanya Aksa kepada Tessa.

Tessa menggeleng.

"Aku ajak Adrian main ya?"

"Oke... Adrian nggak boleh nakal, siap?"

Adrian mengangguk sambil nyengir, Aksa mengacak rambut Adrian.

"Yuk?" Tessa menggandeng tangan Adrian keluar dari rumah sederhana itu.

Adrian duduk di depan Tessa dan tertawa senang.

"Kita mau ke mana?"

"Adrian mau es krim!" katanya sambil menghadap ke belakang.

"Okay, let's go! Kita beli es krim!"

Tessa mengarahkan motornya ke kedai es krim dekat taman.

"Makasih, Kak Tessa," Adrian tersenyum dengan mulut yang belepotan es krim.

Tessa mensejajarkan tingginya dengan tinggi Adrian.

"Adrian makannya belepotan ih," Tessa mengelap sisa es krim di mulut Adrian.

Tiba-tiba ada mobil yang melaju dengan kencang dan...

"Anjir!" Tessa segera membekap mulutnya sendiri sambil menatap seragamnya yang terkena cipratan air dari mobil tadi.

Tessa segera berdiri sambil mengusap seragamnya.

Adrian menatap Tessa dengan bingung, karena dia tidak tahu apa yang Tessa ucapkan tadi.

"Baju Kak Tessa kotor," Adrian menunjuk seragam Tessa yang sebagian menjadi kecoklatan.

"Nggak apa-apa," Tessa tersenyum tipis sambil mengusap rambut Adrian.

"Kita pulang aja, kak," Adrian menarik-narik ujung seragam Tessa.

Tessa mengangguk.

"Adrian duduk di belakang kakak ya, nanti bajunya kotor kena seragam Kak Tessa."

Adrian mengangguk. Lalu Tessa membantu Adrian naik ke motornya.

Setelah Tessa memberhentikan motornya di depan rumah Adrian, Adrian segera berteriak memanggil Aksa.

Aksa menghampiri Tessa yang masih membantu Adrian untuk turun.

"Baju kamu kenapa?" tanya Aksa.

Tessa melihat bajunya sebentar, "Keciprat air."

"Masuk dulu."

Tessa mengernyit tetapi akhirnya mengikuti Aksa dan Adrian masuk.

"Tunggu bentar," ucap Aksa, dia meninggalkan Tessa di ruang tamu.

23 Feb 2017

Kamu dan Masa Lalu [Terbit Ebook]Where stories live. Discover now