Kamu dan Masa Lalu' 02

6.5K 454 68
                                    

Pelayan itu mengernyit, "Maaf, biasanya pesan apa ya?"

Tessa baru sadar ini bukan suara Mas Azriel yang biasa melayaninya.

Kok ganteng? batin Tessa, namun segera ditepisnya pikiran itu.

"Oh, caramel macchiato satu sama caramel frapuccino dua," Tessa memasukkan ponsel nya ke dalam saku, "Kirain Mas Azriel," gumam Tessa.

"Atas nama siapa?" Pelayan itu mengambil notesnya.

"Caramel macchiato atas nama Tessa, caramel frapuccino atas nama Grace dan Flora."

"Oke, silahkan ditunggu..."

Tessa mengangguk kemudian berjalan ke kasir.

"Atas nama Tessa, Grace dan Flora," Kata pelayan yang berjaga di kasir itu.

"Berapa?"

"Semuanya enam puluh delapan ribu, Mbak."

Tessa menyerahkan selembar uang seratus ribuan dan membawa pesanannya ke meja.

"Makasih, mbak..." ledek Flora.

"Sama-sama, Mas," Tessa balas meledek Flora. Flora langsung pura-pura cemberut.

Grace mengamati gelas milik Tessa. "Eh, Sa. Tumben Mas Azriel salah nulis nama lo, amnesia dia?"

Tessa memutar gelas kopi nya, ternyata pelayan tadi menulis nya 'Tesa' tanpa double S.

"Pelayan baru."

"Lah, Mas Azriel kemana emang?" Tessa mengangkat bahu.

"Ganteng nggak, Sa?" tanya Grace sambil menyedot caramel frapuccino nya.

"Biasa aja," jawab Tessa.

"Yang itu ya, Sa," Flora menyenggol lengan Tessa. Dia menunjuk dengan dagunya. Tessa mengangguk.

"Gue pesen cheesecake bentar, lupa tadi."

"Bilang aja lo mau modus kan sama masnya," Tessa menatap Grace tajam, sedangkan Grace hanya nyengir lucu.

"Mau tambahan apa, Mbak?"

"Cheesecake satu, saya bayar disini aja ya," Pelayan itu mengangguk.

"Dua puluh tujuh ribu dua ratus, mbak.."

Deg..

Bayangan-bayangan tentang kejadian itu hingga detik ini kembali berputar seperti film di otak Tessa.

Beberapa saat ekspresi Tessa berubah, tapi dengan cepat dia menormalkannya kembali.

"Mbak?" suara beratnya menyadarkan Tessa.

"Ini, Mas..." Pelayan itu bingung ketika Tessa cepat-cepat pergi dari hadapannya dengan air muka sedih.

Tessa segera pergi meninggalkan pelayan yang masih bingung itu.

"Kenapa lo, Sa?" tanya Flora.

"Eh, nggak..." Tessa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yakin?" Grace memegang pundak Tessa. Tessa mengangguk pelan.

Dari kejauhan, pelayan itu memperhatikan Tessa yang menjadi aneh setelah dia menyebutkan harga nya. Apa itu terlalu mahal? Apa ada yang salah dengan pesanannya? Atau bagaimana?

"Stt... Liat tuh, Masnya ngeliatin lo..." bisik Flora yang duduk di depan nya.

Tessa mengangkat alisnya dan membalikkan badan ke belakang. Mata Tessa dan mata cowok itu bertatapan sebentar, Tessa cepat-cepat memalingkan wajahnya.

"Hallo, Ma?"

"Tessa?"

"Iya?"

"Besok Bara mau ke Jakarta..."

Tessa mengernyit, "Ngapain, Ma?"

"Mau jenguk kamu katanya."

"Tumben?"

"Bara ada acara kampus di jakarta, sekalian jenguk kamu."

"Nggak usah lah, Ma, kasian Mas Bara nanti capek..."

"Kamu itu mau dijengukin Masnya sendiri kok ndak mau."

"Ya udah, besok Mas Bara ke kos an aku sore aja ya..."

"Iya."

"Ya udah. Tessa tutup ya, Ma."

"Iya, kamu hati-hati ya."

"Ya..."

Tessa menghembuskan nafasnya kasar. Besok Kakak nya akan datang Ke Jakarta, Tessa memang tidak terlalu dekat dengan kakak laki-lakinya itu.

"Anjir... kamar gue," Tessa mengusap wajahnya.

Hallo! Menurut kalian part ini gimana?:))
Jangan lupa tinggalkan jejak😂

18 Des 2016.

Kamu dan Masa Lalu [Terbit Ebook]Where stories live. Discover now