Kamu dan Masa Lalu' 03

5.9K 392 42
                                    

"Anjir... kamar gue..." Tessa mengusap wajahnya.

Dia segera turun ke bawah untuk meminta kardus bekas ke Pak Jono-- satpam yang menjaga tempat kos Tessa. Setelah meminta kardus, Tessa langsung memasukkan sampah-sampah makanan dan sampah kertas ke dalam kardus, kemudian Tessa memasukkan baju kotornya ke keranjang dan membawanya ke tempat laundry.

"Lho, Mbak Tessa kok tumben jam segini masih beres-beres?" sapa Pak Jono ketika melihat Tessa membuang sampah yang ada didalam kardus.

"Iya Pak, besok kakak Saya mau datang."

Pak Jono hanya mangut-mangut, Pak Jono juga membantu Tessa membuang sampah.

"Huaah..." Tessa menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

23.42

Tessa meletakkan ponselnya di atas meja lalu menarik selimutnya.

Kring..

"Ah... berisik banget sih!" Tessa meraba-raba nakas di sampingnya, tapi jam beker itu tak kunjung berhenti.

Tessa menyingkap selimutnya.

"Aduh... Jam berapa sih?" Tessa mengucek matanya. "HAH?!!" matanya langsung terbuka lebar.

06.43

Setelah mandi kilat dan siap-siap seadanya, Tessa langsung berlari keluar kosannya dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, belum lagi terjebak macet.

Tessa menginjakkan kaki di gerbang tepat saat bel masuk berbunyi. Dia berlari ke kelasnya dengan sekuat tenaga.

"Mampus gue..." Tessa menahan nafas ketika melihat Pak Tino sudah di dalam kelas dengan posisi membelakangi pintu masuk.

"Siapa itu yang diluar?" tanya Pak Tino tanpa membalikkan badan.

Hah? Kok tau? Batin Tessa.

"Saya Pak..." Tessa berdiri di ambang pintu.

"Kali ini kenapa lagi, Tessa?" Pak Tino menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

Tessa menarik napas, "Jadi gini, Pak. Sebenernya saya itu udah berangkat dari tadi pagi, tapi saya sakit perut ja-"

"Selalu itu alasan kamu! Sekarang kamu keluar kelas sampai jam pelajaran saya selesai!" Pak Tino memelototi Tessa dan jarinya menunjuk pintu.

"Siap Pak!" jawab Tessa dengan muka datarnya, dia melemparkan tasnya ke arah Flora yang duduk di pojok lalu segera berlari ke kantin.

Lumayan deh, gue belom sarapan... Tessa tertawa senang.

"Bu Pipi, batagornya satu dong!" teriak Tessa dari meja. Bu Pipi mengangguk.

Bu Pipi adalah salah satu Ibu Kantin di SMA Pertiwi. Badannya berisi dan pipi nya chubby. Mungkin itu alasannya kenapa bisa dipanggil Bu Pipi. Yang pasti sejak Tessa masuk SMA, anak-anak baru langsung ikut memanggilnya Bu Pipi.

"Ini Sa. Bolos? Kok sendirian?" Bu Pipi meletakkan piring berisi batagor itu.

Tessa menggeleng, "Di hukum sama Pak Toni, telat."

"Oh, ya udah. Silahkan dimakan."

"Makasih, Bu..." Bu Pipi mengangguk dan kembali ke gerobaknya.

Tessa berjalan cepat ke arah parkiran, ponsel di tasnya sudah bergetar dari tadi.

"Hallo Mas?" Tessa baru menjawab telefon dari Kakaknya itu setelah dia sampai di parkiran.

"Kamu dimana sih Sa?"

"Aku baru pulang, Mas dimana?"

"Mas udah nyampe dari tadi."

"Ya udah aku kesana."

Tessa langsung mengakhiri panggilan dan melajukan motornya ke arah bandara sebelum Kakaknya itu ngamuk-ngamuk. Niatnya pergi ke pemakaman hari ini terpaksa ditunda.

Tessa berdecak sebal sambil berkali-kali mengusap keringatnya yang sudah mengalir dari tadi. Sudah batal pergi ke makam, menjemput kakaknya pun terjebak macet. Dia mengambil ponselnya yang ada di saku roknya, dia menekan nomor Kakaknya dan menghubunginya.

"Mas Bara naik taksi aja ya? Disini macet. Nanti aku ganti uangnya."

"Ck, tau gitu Mas daritadi naik taksi."

"Maaf deh, ini macet parah."

Setelah mengakhiri panggilan, dia langsung memasukkan ponselnya dan mengambil jalan pintas untuk sampai ke tempat kosnya.

Sampai di tempat kos pun belum ada tanda-tanda kedatangan kakaknya. Mungkin kakaknya terjebak macet juga. Tessa memilih untuk masuk ke kamar dan membersihkan diri. Saat sedang mengeringkan rambut, barulah pintu kamarnya diketuk.

"Bentar..." Tessa melangkah untuk membuka pintu. Tampaklah Kakaknya yang membawa ransel dan menatapnya dengan kesal.

"Mas kayak nggak tau Jakarta aja..."

Bara langsung masuk dan meletakkan tas nya di lantai dekat kasur.

"Mas mau mandi dong, Sa," kata Bara sambil mengambil handuk dari dalam tas ransel yang tadi dibawanya.

"Ya udah mandi aja. Tessa nggak usah nganter kan?"

Bara terkekeh lalu melangkah ke kamar mandi.

Selamat hari ibu❤

22 Des 2016.

Kamu dan Masa Lalu [Terbit Ebook]Where stories live. Discover now