Chapter 13 - Pertemuan

Comenzar desde el principio
                                    

Tidak terlihat seperti Charly di Pulau Nieffe hari itu. Aku menatapnya lekat dari balik kaca mobilku. Jantungku bahkan berdebar hanya untuk memberanikan diriku melangkah keluar dari mobil. Tapi akhirnya aku tetap keluar mobil. Sayang sekali jika aku harus menahan diriku di dalam mobil ini dan membuatnya menunggu. Kesempatan yang sangat-sangat langka: seorang pria mengajakku bertemu, haha.

Aku menghampiri Charly dengan hati-hati, berniat mengagetkan pria itu. Aku mengendap-endap dan mengintip dari tembok di dekatnya. Saat hendak maju dan berseru mengagetkan, pria itu malah terlebih dulu berbalik dan melihatku. Aduh, aku sangat malu. Ia pasti berpikir aku sangat konyol. Ia bahkan tersenyum-senyum menatapku yang berjalan canggung ke arahnya.

Charly merentangkan kedua tangannya kepadaku. Oh Tuhan, apa dia hendak memelukku? Aku menaikkan salah satu alis berpura-pura seolah aku tidak menangkap maksud apapun dari gerakannya.

Aku berdiri di hadapannya dan hanya diam tak membalas yang-kuduga-pelukan-itu.

"Apa?" tanyaku pura-pura bingung.

Charly masih menatapku dengan senyumannya yang mematikan. Kedua lengannya juga seperti masih menungguku."Salam pertemuan, Patricia. Masa kau tidak mengerti?" Charly memasang wajah kecewa.

Aku memeluknya kaku. Pria itu terkikik pelan, aku mengabaikannya.

"Ini." Charly menyodorkan tiket masuk kebun binatang padaku.

"Ya ampun! Kau sungguh membelikannya untukku?"

Charly mengangguk sambil tersenyum. Pasti karena wajahku begitu memalukan saat bertanya padanya. "Sebenarnya jika kau belum membelinya, aku akan mengajakmu pergi ke tempat lain saja. Harga tiket di sini kan cukup mahal. Apalagi kau membelinya di sini, bukan secara online."

"Tidak apa-apa. Ini hadiah dariku."

Apa? Hadiah? Tanggal berapa sih ini? Bukan kok. Ini bukan tanggal lahirku.

"Kau kan bisa mengajakku bertemu di British Museum, Charly. Kita tidak perlu bayar mahal-mahal untuk sekedar bertemu. Nanti biar aku bayar sendiri saja ya.. Oiya berapa tadi?"

Charly tersenyum kecil. Kedua tangannya bersembunyi di balik saku mantelnya. "Tidak perlu, Patricia..." Suaranya terdengar lembut. Aku sampai meleleh. Kakiku menjadi cair dan bisa mengalir ke mana saja. Erghh, hentikan Juney!

"Ya sudah. Anggaplah kau berhutang padaku. Tapi jangan membayarnya dengan uang ya?"

Aku mengerutkan kening. "Lalu?"

Charly hanya membalasku dengan senyuman aneh yang tidak dapat kuartikan. Apa sesuatu terdengar lucu barusan? Aku akhirnya dengan berat hati menerima tiket itu.

Kami memasuki kebun binatang bersama. Charly berjalan di sampingku. Ia membuka kancing di lengan kirinya. Aku melirik ke arahnya sesekali. Oh ya ampun! Pria itu terus saja menatapku dengan senyuman yang tidak kumengerti maksudnya.

"Nampak sepi ya?" tanyaku memecah keheningan, sekaligus sebagai pengalih perhatiannya. Tapi memang benar, bisa kubilang hampir tidak terlihat ada pengunjung di dalam kebun binatang seluas ini.

Charly mengedarkan pandangannya. "Apa kau lebih suka berdesak-desakkan dengan pengunjung lain?"

"Haha, tidak juga sih," balasku singkat. Aku tertawa geli pada diriku sendiri.

"Kau tidak tampak akan mengembalikan jaketku?" tanya Charly mengangetkan.

"Oh!" Aku memekik. "M-maaf..ff.. Aku lupa." Aku menarik bibirku ke dalam lalu tersenyum sok lugu padanya.

"Kalau begitu hutangmu bertambah satu lagi ya.." Matanya membelot dari tatapanku. Senyum jahat melengkapi wajahnya.

"Oh! Apa-apaan? Kau kan bisa ke rumahku lagi setelah ini."

The Protecting Blood Donde viven las historias. Descúbrelo ahora