Chapter 122 : Pada Akhirnya, Semuanya Memang Sudah Terlambat

15.1K 502 49
                                    

Setelah perjuangan selama beberapa jam mengartikan kata - kata indah yg di karang oleh pengarangnya, akhirnya selesai juga menerjemahkannya. Maaf jika ada kata2 yang kurang tepat, karena sy juga masih belajar. Comment dan saran silahkan, demi kenyamanan bersama. Hehe... akhirnya, selamat berimajinasi bersama dua orang laki - laki yang kita cintai, Gu Hai dan Bai Luo Yin.

______________♡♡♡________________

    Beberapa saat setelah Gu Hai bertemu dengan Shi Hui, Gu Hai menelepon Bai Luo Yin berkali - kali, namun seberapa kalipun dia meneleponnya, dia tidak tersambung dengan Bai Luo Yin. Dengan keyakinan hatinya, saat itu juga dia pergi ke rumahnya Bai Luo Yin.

      Sesampainya di rumah Bai Luo Yin, ayahnya, Bai Han Qi telah pulang dari pekerjaanya, dia sedang mengenyakan dirinya diatas kursi, tampak dia sedang santai, namun seketika juga berdiri ketika dia melihat Gu Hai di depannya.

     Dia berjalan mendekati Gu Hai dengan penuh sukacita. Namun meski terlihat seperti itu, nyatanya dia tidak bisa menyembunyikan matanya dari sosok bayangan disamping Gu Hai selama beberapa detik. Dia menyadari bahwa Bai Luo Yin tidak bersamanya.

"Yin Zi tidak datang bersamamu?"

      Gu Hai tahu bahwa Bai Luo Yin dengan sengaja menyembunyikan dirinya dari Bai Han Qi hanya untuk membuatnya tidak khawatir, dan Gu Hai pun tidak berniat memberitahukan kepergian Bai Luo Yin darinya.

"Dia memintaku untuk mengambilkan barangnya di rumah."

        Kekecewaan tergambar jelas di mata Bai Han Qi, namun sedetik kemudian dia menganggukan kepalanya diiringi senyum yg merekah, dia berkata,

"Oh, pergi dan ambilah"

      Di kamar Bai Luo Yin, Gu Hai pura - pura mencari sesuatu dan lantas keluar, dia sejenak melihat Bai Han Qi dan berkata,

"Paman, bisakah saya pinjam HPmu sebentar, aku ingin menelepon Yin Zi soalnya aku tidak menemukan barang yang dia minta ambilkan."

"Anak ini, tidak perlu meminta izin apapun dariku. HPnya ada dikamar di laci sebelah tempat tidur, pergilah ambil sendiri"

      Setelah Gu Hai mengambil HP Bai Han Qi, dia secepatnya menelepon Bai Luo Yin. Seperti perkiraanya, teleponnya tersambung.

Bocah ini, benar - benar memblokir nomorku

"Ada apa pah?"

      Gu Hai terdiam sejenak, dia menyadari bahwa sudah begitu lama tidak mendengar suara Bai Luo Yin. Mendengar suaranya saja  bisa membuat hati Gu Hai kegirangan namun di lain sisi juga merasa terganggu. Terdiam selama beberapa saat tanpa mengucapkan sepatah katapun, Bai Luo Yin mengucapkan Halo lagi dan bertanya kembali.

"Ada apa pah? Kenapa tidak bicara apa - apa?"

Tiba - tiba Gu Hai berbicara,

"Yin Zi"

     Untuk beberapa saat, tidak ada tanggapan dari suara disebrang sana dan kemudian tiba - tiba terdengar bunyi "tuuut.... tuuuut tanda telepon dimatikan dari pihak Bai Luo Yin. Gu Hai pun menutup teleponnya.

     Gu Hai tidaklah merasa kaget lagi dengan kejadian barusan. Apa yang terjadi hari ini adalah buah dari kesalahan dan kebodohannya. Sangat beralasan jika Bai Luo Yin menghukumnya. Namun, dia tidak putus asa, lalu mencoba meneleponnya lagi beberapa kali. Setelah beberapa kali pun teleponnya tidak diangkat, diapun mengurungkan niatnya untuk menelepon kembali.

      Langit terlihat hitam pekat dan sepenuhnya gelap ketika dia bergegas pergi dan menepikan mobilnya di kantor polisi.

"Hei tuan muda Gu, kenapa anda duduk disini?" Tanya petugas.

Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 2 (Lanjutan dari webseries Youtube)Where stories live. Discover now