CHAPTER 197 - MUSUH TELAH DIHADANG

726 21 0
                                    

Translate: Nancy

Edit : Sae & Alex

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

selamat membaca dan Happy weekend😊

---------------------------------------❤🧡❤-----------------------------------------

Sejak hari penyergapan, Gu Hai dan Bai Luo Yin mengganti nomor telepon mereka seketika untuk menghindari penyergapan yang lainnya. Di tempat lain, Bai Han Qi juga mengambil inisiatif untuk membeli kartu SIM baru, yang hanya digunakan untuk menghubungi putranya. Selama seminggu penuh, keduanya sangat cerdas dalam menangani semua yang mereka lakukan. Mempertimbangkan bahwa keselamatan mereka adalah yang terpenting, mereka jarang keluar kecuali dalam situasi yang mendesak. Setelah dengan cermat memetakan rencana mereka, keduanya akhirnya bersiap untuk bertemu dengan Gu Yang.

Ketiganya memutuskan untuk bertemu di ruang pribadi di sebuah restoran yang sangat tersembunyi untuk mengobrol dan makan.

"Kau harus potong rambut." Gu Yang berkata dengan acuh tak acuh.

Gu Hai mengangkat kepalanya dan mengusap rambutnya, tanpa sadar dia mengukur panjangnya dengan jari-jarinya sebelum berbicara dengan nada yang tampak tidak tertarik.

"Iya gitu? Kayaknya masih pendek deh!"

"Aku berbicara kepada Bai Luo Yin."

Mendengar namanya, Bai Luo Yin akhirnya mengangkat kepalanya dan secara refleks berkata, 'oh'.

Perhatian ambigu Gu Yang terhadap detail sekecil itu menimbulkan ledakan kecemburuan yang meletus memenuhi seisi ruangan. Gu Hai meletakkan tangannya di belakang kepala Bai Luo Yin sambil tetap terus mempertahankan pandangan pada orang terkasih disampingnya. Dengan aura yang sedikit bersabar dia sesekali mengusap wajahnya dan dengan lembut membelai rambut Bai Luo Yin, menikmati setiap kelembutan yang menyentuh kulitnya. Dia memiringkan kepalanya sedikit ke samping, membiarkannya hampir menyentuh Bai Luo Yin, Gu Hai dengan sengaja mengatakan sesuatu agar terdengar oleh Gu Yang.

"Menurutku gaya rambut ini cukup bagus. Tidak terlalu panjang ataupun terlalu pendek. Tidak perlu dirapikan . seperti ini sudah rapi kok."

Bai Luo Yin menatap Gu Hai sekilas tapi memilih untuk tidak mengatakan apapun.

"Ke mana kamu berniat pergi setelah ini?" Gu Yang bertanya, sepertinya tidak terpengaruh.

Gu Hai berpikir sejenak dengan tetap mempertahankan posisi tangannya ditempat yang sama. "Mungkin Yúnnán [*], jika tidak, kita akan menuju ke Tibet. Singkatnya, semakin jauh dari kota, semakin terisolasi tempat itu, semakin baik."

"Kapan kau berangkat?"

"Setelah Tahun Baru." Gu Hai berkata tanpa basa-basi, "Musim dingin di tempat-tempat itu sulit untuk bertahan, jadi kita tidak akan pergi sejengkalpun sebelum Tahun Baru. Lebih baik tinggal di tempat ini untuk sementara karena cukup bagus. Tidak sedingin dan separah di Beijing, dan jauh lebih nyaman menghabiskan musim dingin di sini."

Gu Yang melirik Bai Luo Yin dengan sedikit apatis. Suaranya tenang dan dalam saat dia berbicara, "Apakah kalian berencana merayakan Tahun Baru di sini?"

Gu Hai lalu mendekat kemudian melingkarkan lengannya di bahu Bai Luo Yin dan dengan riang berkata, "Bukankah Tahun Baru akan sama saja di mana pun kau merayakannya? Yang penting adalah dengan siapa kau menghabiskannya. Kami melewatkan kesempatan merayakannya tahun lalu jadi ini adalah pengingat bahwa kita harus menebusnya tahun ini."

"Mengapa kau melewatkan kesempatan tahun baru kalian?" Gu Yang bertanya dengan sengaja saat salah satu alisnya sedikit terangkat.

Bai Luo Yin dan Gu Hai saling bertukar pandang, mengingat rasa sakit dan penderitaan yang mengakar di tahun sebelumnya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ruangan itu tuli karena kesunyian.

Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 2 (Lanjutan dari webseries Youtube)Where stories live. Discover now