CHAPTER 198 - PENYELIDIKAN SITUASI LAO GU

568 17 0
                                    

Translate: Nancy

Edit : Sae & Alex

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

selamat membaca, selamat ya untuk tim argentina 😊

---------------------------------------❤🧡❤-----------------------------------------

Sejak Bai Luo Yin pergi, Bai Han Qi selalu merasa cemas menunggu kedatangannya, di dalam pikirannya hanya dipenuhi oleh secercah harapan... Berharap dan berharap sampai dia lelah. Namun pada akhirnya, Gu Wei Ting-lah yang berhasil memenuhi pikirannya yang penuh harapan ini.

Hari ini adalah hari raya Xiao Nian [*], sehari sebelum perayaan Malam Tahun Baru Imlek. Suatu hari di mana permen gula malt dimakan dan diberikan kepada dewa dapur Zaoshen sebagai bentuk persembahan.

Ketika Gu Wei Ting memasuki halaman kecil rumah Bai. Bibi Zou dan Bai Han Qi sedang sibuk di dapur. Gumpalan asap putih muncul dari cerobong asap, melayang ke halaman dan menyelimuti udara sekitar dengan aroma daging yang memikat. Tak jauh di pojok kanan, Kakek Bai sedang beres-beres merapikan botol dan toples, sedangkan Nenek Bai yang takut dengan cuaca dingin tetap berada di dalam rumah yang hangat sambil menonton beberapa acara televisi.

Hanya dalam beberapa bulan, Meng Tong Tian, ​​​yang sebelumnya hanya ibarat setinggi kecambah namun kini dia sudah bertumbuh menjadi sebuah pohon kecil. di usia dimana imajinasinya menjadi seliar angin dingin yang bergejolak, dia menolak dengan sekuat tenaga untuk tetap diam di dalam rumah. Dan dengan sedikit memaksa serta keras kepala kabur - kaburan untuk tetap berada di luar. Setelah berlari mengitari pohon-pohon besar selama beberapa putaran, dia melihat seseorang memasuki halaman. Karena kebiasaan, dia memasukkan tangannya ke dalam sakunya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Dia lalu mengangkat tutupnya, dan mengeluarkan seutas petasan kecil [**]. Kemudian menggunakan semua kekuatan di tubuh kecilnya dan dengan kekuatan penuh dia memutar dan berlari ke depan. Begitu dia berhenti cukup dekat dengan sasarannya, dia meledakkan petasan itu pada tanah tepat di samping kaki Gu Wei Ting.

DUAR!!!

Suara petasan yang jernih dan merdu terdengar tiba - tiba di samping telinga Gu Wei Ting.

Gu Wei Ting dengan santai mengalihkan pandangannya ke arah Meng Tong Tian, ​​​​sementara Meng Tong Tian menutupi mulut dengan tangan kecilnya untuk menyembunyikan tawa lalu bergegas segera meninggalkan halaman.

"Tong Tian, ​​​​kamu nakal lagi ya!" Suara Bibi Zou bergema dari dapur saat dia menjulurkan kepalanya keluar rumah.

Meng Tong Tian menghadap Gu Wei Ting dan memberikan wajah konyolnya sebelum kaki kecilnya melambung dan dia dengan lincah berlari menjauh.

Bai Han Qi akhirnya muncul dari dapur, mengenakan celemek putih besar, terlihat seperti seorang professional dalam bidang memasak, namun kenyataannya dia malah lebih banyak menimbulkan kekacauan di dapur.

"Gu laoge, Sejak kapan tiba disini?" Bai Han Qi memaksakan senyumnya yang tegang saat dia melepas celemeknya dan memasuki rumah bersama Gu Wei Ting.

Begitu mereka duduk, Bai Han Qi menuangkan secangkir teh untuk Gu Wei Ting. Ketika dia memegang cangkir di depan Gu Wei Ting, dia dengan sopan mengatakan beberapa patah kata, "Ini bukan teh terbaik atau apa pun, tapi tolong dicicipi saja ya."

Tatapan tajam Gu Wei Ting menyapu seluruh ruangan, melihat segala sesuatu yang ada didalam rumah dari segala sudut pandang. Meskipun rumah itu telah dicat ulang, dan dihias dengan sofa dan televisi baru, ciri khas rumah lama masih tetap terlihat meski disembunyikan bagaimanapun.

Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 2 (Lanjutan dari webseries Youtube)Where stories live. Discover now