Chapter 155 - Kepuasan Batin yang Terlepas

1.6K 49 3
                                    

English Translate : Sae

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

selamat membaca 😊

---------------------------------------❤🧡❤-----------------------------------------

Setelah terputus komunikasi dengan Bai Luo Yin, Gu Hai seketika menghubungi Bai Han Qi.Kemudian akhirnya dia mengetahui bahwa, dua hari kebelakang, Bai Luo Yin ternyata tidak pulang ke rumahnya. Dia mencoba segala cara untuk mengetahui keberadaan Bai Luo Yin namun nyatanya dia sama sekali tidak ada gambaran dimana gerangan keberadaannya. ketika dia mengingat ngingat tentang tingkah aneh Bai Luo Yin sebelumnya, kegelisahan pun mulai menyelimuti hatinya.

Berkeliaran dengan cemas di jalanan sepanjang malam, Gu Hai menjadi linglung dan pandangannya sedikit kabur.

Kemana sih perginya bajingan ituKenapa dia selalu menghilang secara misterius seperti iniMengapa dia tidak memikirkan konsekuensinya sebelum dia melakukan sesuatuMengapa dia tidak mempertimbangkan betapa khawatirnya orang-orang di sekitarnya?

Pemikiran demi pemikiran memenuhi isi pikirannya saat ini, tinjunya yang terkepal erat menghantam roda kemudi.

Hati Gu Hai terluka oleh kemarahan dan kecemasan yang menolak untuk pergi.

Saat dia hendak menyalakan mobil dan melanjutkan pencariannya, dia tiba-tiba menerima panggilan telepon. sekejap mata langsung meliriknya, dia tidak mengenali nomor yang tercantum di layar teleponnya, namun dia mengangkatnya untuk mengantisipasi kalau - kalau itu Bai Luo Yin.

"Gu Hai."

Saat dia mendengar suara Bai Luo Yin, Gu Hai memiliki keinginan untuk menghancurkan ponselnya, akan tetapi, cengkeramannya malah mengencang; seolah-olah nyawanya akan terlepas jika dia melepaskannya, memanggilnya untuk meminta bantuan.

sedetik melihat layar telepon, kemudian dia berteriak: "KEMANA SAJA KAU SELAMA DUA HARI INI BAJINGAN?"

"kau dimana sekarang ?"

Gu Hai mengatur napasnya dan berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan sarafnya yang kacau balau. Matanya yang lelah melihat sekeliling di keempat sudut untuk mencari lokasinya sendiri. Setelah dia memberi tahu Bai Luo Yin tentang keberadaannya, dia melemparkan ponselnya ke kursi penumpang. Cengkeramannya mengendur sebelum dia membiarkan kepalanya jatuh ke belakang. Saat dia menutup matanya, nafas panjang dan dalam akhirnya keluar dari bibirnya. matanya, mengeluarkan kerlingan rasa takut yang menguasainya.

Syukurlah, tidak ada hal buruk yang terjadi.

Dia menerka bahwa ini sudah hampir waktunya, Gu Hai membuka kunci pintu dan keluar. Dia berdiri di luar di samping mobilnya sendiri dan menunggu Bai Luo Yin. Lima menit kemudian, sebuah taksi berhenti di kejauhan tidak terlalu jauh dari tempatnya berada. Bayangan Bai Luo Yin muncul dari dalam taksi. Api kemarahan yang dari tadi sudah di tahan tahan oleh Gu Hai, tiba-tiba meledak saat dia menatap Bai Luo Yin dan mengambil langkah besar ke arahnya.

Sejak Bai Luo Yin meninggalkan tempat Zhen Da Cheng, dia tidak bisa mencuci wajahnya, atau makan makanan yang layak, namun tetap saja perasaan penuh suka cita dan harapan seketika hadir ketika dia bergegas mencari Gu Hai. Saat dia membayar sopir, dia merasakan tarikan yang cepat dan kuat, menyebabkan tubuhnya bergerak tak terkendali ke belakang.

Gu Hai mencengkeram bagian belakang kerah Bai Luo Yin dan dengan keras menyeretnya ke sisi mobilnya sendiri. Dia kemudian mendorongnya dengan keras ke pintu mobil.

Rasa cemas tergambar di wajahnya saat dia melihat Bai Luo Yin dan berteriak dengan penuh kemarahan, "KABUR KEMANA KAU SELAMA BEBERAPA HARI TERAKHIR? TAHUKAH KAU KALAU AKU MENCARIMU SEPANJANG MALAM? TAHUKAH KAU BETAPA CEMAS DAN SERASA MAU GILANYA AKU MENCARIMU?"

Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 2 (Lanjutan dari webseries Youtube)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora