Chapter 148 - KEBAHAGIAANKU SEPENUHNYA

1.8K 54 15
                                    

English Translate : Sae

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

selamat membaca 😊

---------------------------------------❤🧡❤-----------------------------------------

Ketika beranjak pulang, Gu Hai dengan santai bertanya pada Bai Luo Yin: "Apa yang ingin kamu makan ??"

Bai Luo Yin memikirkannya sejenak, tapi meski begitu, tidak ada yang terlintas dalam pikirannya. Jadi dia hanya berseru, "Apa saja boleh !"

"Mau makan mie gak ?"

Di wajahnya tergambar ketidaksetujuan. Alisnya berkerut bersamaan, menciptakan kerutan yang menunjukkan bahwa dia tidak menginginkannya, "Bisa gak kita makan yang lain saja? Sejak aku pindah kembali ke tempatmu, sembilan dari sepuluh hari, Kita makan mie terus."

Gu Hai dengan gembira mengetuk-ngetukkan tangannya di setir secara berirama. Dia dengan cepat melirik Bai Luo Yin dengan senyum lembut di sudut bibirnya: "Hari ini bakalan berbeda. Kemarin, Kita selalu membeli mie instan dan memasaknya apa adanya, tapi kali ini, aku sendiri yang akan menguleni dan menggulung adonan."

Mata Bai Luo Yin sedikit terbuka sebelum selanjutnya dia melemparkan pandangan ke alas mobil dibawahnya lalu menutup matanya, kemudian setelah dirasa cukup lama, dia membuka kembali matanya.

"Bagaimana kalau kita beli mie instan saja?"

Terlihat padangan memelas pada wajah Bai Lou Yin sekilas, Gu Hai hanya terdiam dan tetap pada pendiriannya sebelumnya. Bai Luo Yin hanya bisa menghela nafas, mengalah karena dia tidak ingin menyerang atau melukai perasaan Gu Hai.Jika dia tahu sebelumnya bahwa itu akan menjadi seperti ini, dia akan memberi Gu Hai jawaban yang jelas dan tepat ketika dia menanyakan apa yang ingin dia makan beberapa saat yang lalu.

Aku harusnya katakan apa yang ingin aku makan. Dengan begitu, akan mudah untuk menolak semua permintaan gak masuk akalnya.

Saat keduanya tiba di rumah, posisi matahari dengan jelas menunjukkan bahwa sudah waktunya makan siang. Aroma manis makanan yang baru dimasak melayang di lorong menuju apartemen mereka. Mengendus masakan rumah orang lain saja membuat Bai Luo Yin sedikit enggan untuk memasuki pintu depan apartemen mereka.

lain hal yang dirasakan oleh Gu Hai, dia merasa penuh dengan kegembiraan dan harapan saat memasuki dapur.

Sambil menunggu makanan siap, Bai Luo Yin duduk di ruang tamu, memainkan beberapa game di laptopnya. Dia melirik ke arah dapur ketika dia mendengar suara keras sehingga imajinasi yang tak terbayangkan merangkak masuk dari dapur ke telinganya yang sekarang kegelian. Dia tidak bisa menahan perasaan takut ketika dia mendengarkan suara-suara itu terus menyelimuti apartemen. Dari waktu ke waktu, dia ingin menyelinap ke dapur untuk melihat sekilas, takut Gu Hai tidak hati-hati dan malah menikam lehernya sendiri dengan pisau dapur.

"Yin Zi !"

Mendengar Gu Hai memanggilnya, Bai Luo Yin dengan cepat meletakkan laptopnya dan berjalan menuju dapur dengan sedikit cemas.

Pintu di depannya yang tertutup seketika di dorong oleh Bai Luo Yin secara kasar. Hanya dengan sekali lihat, dia langsung ketakutan. Tubuhnya terasa seperti ingin lari ke arah lain.

Wastafel, talenan, kompor, lemari piring......semuanya tertutup tepung. Pakaian, sepatu, leher, wajah Gu Hai......semuanya terlukis dengan mengerikan oleh putihnya tepung. Hanya mangkuk yang 'seharusnya' berisi tepung yang tidak ditaburi tepung atau menunjukkan tanda-tanda pernah mengandung zat apa pun.

Are you Addicted (Heroin) Buku 1 Part 2 (Lanjutan dari webseries Youtube)Where stories live. Discover now