"Assalamualaikum, rere?" Ucap seorang wanita yang langsung membuatku membalikkan tubuhku.

"Waalakumsalam warahmatullah, anggie.. udah selesai kelasnya?" Tanyaku saat melihatnya sudah berdiri didekatku.

"Alhamdulilah sudah re, kamu kenapa re? Ada yang terjadi?" Tanya anggie yang nampaknya langsung bisa membaca raut wajahku.

Aku menghembuskan nafasku dengan kasar.

"Iya ngii, aku kesel banget sama orang dikantin tadi" jelasku sembari mengingat kejadian barusan.

Ku ceritakan seluruh kejadian barusan, dan aku hanya mendengar anggie terkekeh geli.

"Apanya yang lucu sih ngii?" Tanyaku kesal.

Anggie menghentikan tawanya.
Kini dia menatapku dengan sangat serius.

"Istighfar ree" ucapnya datar sambil memalingkan wajahnya.

"Astaghfirullah" ucapku akhirnya.

"Maaf ya aku tertawa, habisnya kamu juga sih. Masa iya dia kamu samain sama mutan X-Men sih" anggie kembali terkekeh geli.

"Habis dia ngeselin ngii" ucapku kesal.

"Rere sayang, gak boleh gitu lagi ya. Sebagai muslimah kita gak boleh gitu" ucap anggie sembari tersenyum manis kearahku.

"Tapi kan mereka yang mulai ngii" ucapku masih sama kesalnya.

"Ree, semakin kita mengenal al-qur'an justru harusnya semakin lembut lisan kita. Bukan semakin pedas" anggie menatapku dengan sayang.

"Lidah lebih tajam dari sebilah pedang loh re, kamu tau kan?" imbuhnya.

Aku hanya mengangguk tanda mengerti dan anggie kembali tersenyum kearahku.

"Ngii..ngii.. kamu tau kak ryan gak? Ituloh yang tadi" ucapku sembari mengedipkan sebelah mataku.

"Oh pak ryan..."

"Kok pak sih ngii?" Tanyaku bingung.

"Dia dosenku ree" ucap anggie gemas.

"Ih serius, ya ampun aku pindah jurusan aja deh" ucapku genit dan bersemangat.

"Ya ampun dasar sahabatku ini, kalem ree..kaleemm"

"Dia ganteng banget ngiie" ucapku makin gemas mengingat wajah tampan ryan.

"Iya iyaa deh, yaudah yuk pulang" ucap anggie sembari menarik tanganku lembut dan langsung ku ikuti langkahnya.

***********

RYAN POVS

Pagi ini aku sedang asik mengintai kelas yang terdapat seorang bidadari didalamnya.

"Ya allah ampuni aku" ucapku frustasi mengingat tingkahku barusan.

Aku meletakkan sebuket bunga mawar pink dan aster diatas meja wanita yang berhasil mengalihkan duniaku.
Ya, siapa lagi kalau bukan anggie.

Aku melihatnya berjalan memasuki kelas dengan santai.

"Mashaallah, cantiknya" gumamku saat melihat ia yang datang dengan balutan jilbab syar'i berwarna hazel yang memikat mataku.

Sungguh, dari apa allah menciptakannya hingga bisa seindah itu.
Aku melihat ia mengangkat alisnya. Kurasa dia sudah sadar dengan kehadiran sebuket bunga diatas meja miliknya.

ALLAH, AKU, DAN KAMU Where stories live. Discover now