tanpa kau minta, aku akan tetap disampingmu.

ابدأ من البداية
                                    

"tenang-tenang ada gue disini oke? jadi ga usah takut lagi"

"Tang uh huh maafin" Suara Sera tersendat-sendat karna tangisannya.

"udah udah nanti aja, iya iya gue maafin" Sera mengangguk di dalam pelukan Bintang.

Dalam diam, mereka berdua terus berpelukan. Sera semakin tenang di dalam pelukan Bintang.

Dan lampu kini telah menyala kembali. Bintang melepas pelukannya, memegang kedua bahu Sera. Ia menatap wajah di depannya lekat-lekat.

Bibir pucat, mata sembab, dan hidung memerah. Suguh tak tega Bintang melihat Sera seperti ini.

Ibu jarinya terulur untuk menghapus air mata yang masih tersisa di pipi Sera. Tangannya merasakan suhu tubuh Sera yang tak normal.

Bintang menempelkan tangannya di kening Sera, untuk membuktikan sekali lagi apakah benar tubuh Sera panas lagi. Dan ternyata iya.

"Ser kok lu panas lagi? Udah makan belum?" Tanya Bintang khawatir.

"Udah makan bubur yang tadi pagi lu beliin buat gue" jawab Sera lemah.

"Yaampun jadi dari tadi pagi lu belum makan apa apa lagi?"

Sera menggeleng lemah, matanya semakin berat untuk di buka.

"Ser sadar Ser" Bintang menepuk-nepuk pipi Sera.

"Dingin Tang, pusing" lirih Sera.

"Iya iya kita ke kamar ya"

Bintang langsung membopong Sera ke kamarnya.

Sesampainya di kamar Sera, Bintang langsung membaringkan Sera dengan perlahan. Lalu menyelimutinya sebatas dada.

Setelah merasa kalau Sera sudah baik-baik saja, Bintang langsung meninggalkannya untuk membelikan Sera makanan.

Tapi, baru saja ingin melangkahkan kakinya. Tanganya merasa kalau ada yang menahan.
"Tang jangan kemana-mana temenin gue aja disini" pinta Sera.

"Iya gue ga kemana-mana" Bintang berbalik dan duduk di tepi ranjang Sera dan menggenggam tangan Sera.

Dirasa Sera sudah terlelap dalam tidurnya, perlahan Bintang melepaskan genggamannya dan menjauh dari Sera. Ia pergi bukan tanpa alasan, tetapi ingin membelikan Sera makanan agar ia cepat sembuh.

Sera terbangun dari tidurnya, tapi ia enggan untuk membuka matanya. Ia merasakan tangannya sudah tak lagi tergenggam. Sontak ia langsung membuka kedua matanya. Dan benar saja, ia tak menemukan Bintang dimana-mana.

"Tang lu dimana?" Sera bangun dari tidurnya.

"lu jahat Tang, ternyata lu sama aja kayak yang lain. lu ninggalin gue juga!" Sera menangis sambil memeluk kedua kakinya di depan dada.

" lu jahat, lu jahat Tang. lu jahat" Sera terus mengis dan terus mengucapkan kalimat yang sama.

Bintang berjalan dengan tergesa-gesa saat sudah sampai di perkarangan rumah Sera dengan satu katung plastik yang berisi satu porsi bubur ayam hangat untuk Sera. Saat ia sampai di depan pintu rumah Sera, ia mendengar suara tangisan perempuan lagi. Dan itu suara yang familiar di telinganya.

"Sera!"

Bintang langsung berlari memasuki rumah Sera, berlari ke arah kamar Sera. Dan menemukan Sera yang kini tengah menangis sesegukan sambil memegangi kedua kakinya, menenggelamkan wajahnya di antara sela-sela lipatan kakiknya dan mengucapkan kata "lu jahat" berulang kali.

"Ser lu kenapa?" Bintang menghampiri Sera dan langsung memegangi kedua bahu Sera.

Sera mengangkat kepalanya, mata mereka bertemu. Bintang melihat ada sorot kekecewaan disana.

"lu jahat, lu ninggalin gue. lu janji lu gabakalan ninggalin gue tapi apa buktinya? lu pergi tang! lu jahat!" Sera memukul-mukul Bintang untuk melampiaskan kekecewaanya.

Bintang langsung merengkuh tubuh ringkih Sera. Memeberikan dekapan hangat nan nyaman yang selalu membuat Sera lebih tenang.

"engga engga gue ga pergi, gue ga kemana-mana ya. ini gue disini"

"udah-udah, gue ga pergi ya"

Sera sudah cukup tenang sekarang, Bintang perlahan melepaskan pelukannya. "tadi gue keluar sebentar buat ngebeliin lu makanan kan lu belum makan dari pagi tadi"

"gue pikir lu sama aja kayak yang lain, bikin gue nyaman abis itu ninggalin gue"

"engga gue gabakalan kayak yang lain, gue bakalan selalu disini. di samping lu. jadi lu ga usah khawatir, oke?" Bintang mengacak-ngacak pucak kepala Sera.

Sera mengangguk lemah. Menandakan ia setuju.

"nah sekarang makan dulu" Bintang berdiri berjalan ke arah meja belajar Sera untuk mengambil bubur yang tadi ia beli.

Lalu kembali lagi ke ranajng Sera. "nih makan, gue kedapur dulu ngambil minum" Sera mengangguk dan mulai memakan bubur ayam yang di bawakan Bintang.

Belum genap Bintang berjalan, Sera tiba-tiba bersuara. "jangan lama-lama" Bintang berlbalik, kemudian tersenyum. "iyaa"

Bintang kembali dengan segelas air dan satu kantung plastik berisikian obat Sera. Dilihatnya ternyata bubur yang ia belikan sudah habis tak tersisa. Kasian pasti Sera sangat kelaparan tadi. Batin Bintang.

"bubur udah abis sekarang minum obat" Bintang memberikan segelas air dan beberapa butir obat.

Sera mengambil gelas dan obat yang di berikan Bintang. Setelah itu ia langsung menenggaknya.

"makan udah minum obat juga udah sekarang tidur, kalo besok udah agak mendingan lu sekolah kalo engga ga usah" Bintang menarik kursi belajar Sera mendekati ranjang Sera.

"udah buruan tidur"

Sera menarik selimut hingga sebatas dada, dan mulai memejamkan mata. Bintang menatap Sera lekat-lekat.

"mau segimana juga lu ga nerima gue, gue bakalan tetep disamping lu Ser" Batin Bintang.

Bersambung....

Eaaa udah part 8, wih Bintang baik nged eaa wkwkw. 

jangan lupa di vomments ya! 

13/6/16-13.32

1385words.


Alone.حيث تعيش القصص. اكتشف الآن