08 - Perjuangan!!

10.7K 591 12
                                    

Berminggu minggu berlalu, kemudian berbulan bulan, dan tak terasa sudah satu setengah tahun mereka bersama kembali di Jerman.

Ya walaupun selama setengah tahun itu Zain kadang beberapa hari harus ke negara lain untuk mengecheck sahamnya disana.

Lalu Zain pasti akan pulang secepat mungkin. Bahkan jika hari itu selesai, dia bisa pulang di hari itu juga.

Keyla selalu fokus pada kuliahnya. Dia bercerita pada bundanya bahwa dirinya bertemu Zain, bercerita tanpa sepengetahuan Yasser. Keyla sangat merindukan Indonesia. Tinggal satu setengah semester dia akan sekripsi dan wisuda. Tapi dia juga akan takut jika ayahnya tau kalau mereka selama 3 tahun disana dan sudah bertemu. Takut akan apa kenyataan jika ayahnya kembali memisahkan dirinya dengan Zain. Atau mungkin langsung menikahkan Zain dengan gadis pilihannya. Tak bisa di bayangkan betapa menderitanya Keyla.

"ZAAAINNNNNN...." teriak Keyla di toilet apartment yang Zain tempati. Zain sudah pindah ke apartment dia tak mungkin terus menerus tinggal di hotel dalam jangka waktu lama. Lebih baik menempati apartment.

Dengan panik mendengar jeritan histeris Keyla, Zain mengetuk pintu kamar mandi.

"Ada apa Key? Bukain pintunya sayang. Kamu gak kenapa napa kan?? Kamu gak hamil kannnn?? Kok teriak sih?"

Keyla membuka pintu kamar mandi, hingga muncul kepalanya.

"Ngaco aja!! Bellin aku tampon!! Buruan!!" Ucapnya dgn nada teriak.

"Hah? Ya kalik. Bukannya udah seminggu ya? Emang masih? Aku suruh Jim dulu-"

"Zain!! Buruan! Kamu mau buat aku kering nungguin Jim buat beliin pembalut? Aku maunya kamu!!! Ini hari telakhir kalok aku masih bocor gimana? Kan buat jaga jaga. Ih kamu mah!! Lagian kamu pernah kan beliin aku? Buruuuuu.."

"Key.. massa aku yang beli sih?? Nanti kalok pada bilang 'Pengusaha sukses yang tampan dan mempesona Zain Ar-ridho, ketauan membeli tampon di swalayan, untuk adik/pacar/calon isti tercinta.' Turun lah pamor aku."

"Oh jadi gak mau? Oke aku beli sendiri! Terus orang nanti bilang 'ihh adeknya Zain ke toko beli tampon, emang gak ada yang mau beliin gitu? Sampek bocor kemana mana? Kakanya mana? Gak tanggung jawab banget.' Terserah ya.. atau mungkin mereka bilang lebih parah lagi. 'Jijikk.. adeknya Zain Ar-ridho bocor.. malah pergi kemana mana. Gak punya malu banget.' Udh kamu malu. Aku juga malu, ahh jahat banget." Terang Keyla panjang lebar. Zain hanya terkekeh mendengarnya.

"Zainn!!! Kamu mau biarin aku jamuran disini apa? Jahat bangettt!!"

"Iya sayang.. aku yang beliin, ngomong ngomong gak bisa gitu delivery? Ribet juga ya?"

"ZAINN GAK USAH BERCANDAAA.. BURUANNNNN, RISIH TAU GAK!" Teriak Keyla hingga membuat Zain terpelonjak. Buru buru dia menggunakan hoodie hitamnya lalu keluar apartement.

Dengan was was dia memakai kaca mata hitam. Padahal matahari sudah tak nampak lagian juga jam sudah menunjukan pukul 9 jadi dia tak begitu khawatir ada paparazi.

A/n: foto Zain di mulmed.

Memasuki toko. Dia segera ke bagian barang wanita. Mengambil kebutuhan Keyla. Zain memilih yang banyak isinya dan juga bersayap. Itu yang suka Keyla katakan saat dia menyuruh zain membelikan tampon secara mendadak.

Menuju meja kasir dengan sedikit canggung. Mengeluarkan uangnya. Zain mnundukan kepalanya. Sedikit menaikan jambulnya. Supaya orang tak begitu curiga terhadapnya.

"Beli untuk pacarnya ya mas?"

"Ah- i- iya." Mengambil kantong plastik kebutuhan Keyla dan segera meninggalkan tempat itu.

I Love My Stepbrother 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang