Second

53.7K 2.2K 13
                                    

Author's POV

Pagi hari yang seharusnya dinikmati Adeline dengan suasana tenang dan damai, berubah suram karena Adeline sudah disambut dengan keadaan rumahnya yang terlihat seperti ada kejadian angin topan semalam. Yap, kemarin adalah hari Sabtu yang sudah menjadi jadwal tetap diadakannya pesta dadakan di rumah Adeline sekeluarga. Dan orang yang bertanggung jawab atas ini semua sedang tidur nyenyak di kamarnya yang mungkin saja sedang ditemani 'pacar' barunya yang mau saja tertipu perkataan manis sang lelaki.
Adeline sudah hafal dengan keadaan rumah ini sehabis pesta tersebut. Banyak botol bekas minuman beralkohol yang baunya saja bisa membuat Adeline mual, puntung rokok beserta abunya yang seperti sudah menutupi sebagian lantai di rumah ini. Belum lagi dengan keadaan rumah yang perabotannya sudah beranjak dari tempatnya. Belum lagi dengan banyaknya tamu yang dibawa sang kakak ke dalam rumah ini. Dan Adeline harus menunggu semua orang orang itu bangun dari tidur lelap mereka agar bisa membereskan semua kekacauan ini.

"Mendingan mandi aja dulu deh.. orang orang kek gini emang nyusahin aja." Adel segera ke kamar mandi setelah mengambil handuk yang ada di jemuran dengan susah payah melewati rintangan yang terbuat dari para makhluk yang tertidur setelah pesta semalam suntuk.

Setelah selesai mandi, jadwal selanjutnya adalah menyiapkan sarapan untuk SEMUA ORANG yang ada di rumah ini. Adel memang selalu menyiapkan sarapan dengan porsi besar setidaknya seminggu 2 kali untuk memberi makan anggota geng motor beserta 'pacar - pacar' mereka yang sudah menjadi tamu tetap di rumahnya.

"Ini orang gak punya tempat laen apa selain disini ? kan gua juga yang repot jadinya" Walaupun sudah terbiasa, Adel masih tetap kesal dengan pekerjaan rutinnya setiap minggu ini. Dia bahkan tidak sempat untuk jalan jalan menikmati hidupnya di luar rumah karena harus dibebani dengan 'pekerjaan'nya ini.

"Eh lu... bisa diem gak?? Berisik banget sih pagi pagi.. mending lu masak aja deh dari pada ngoceh mulu" Teriak orang yang kalau tidak salah bernama Tommy yang adalah tangan kanan Nathan yang sangat dibenci Adel. Tommy adalah anak dari kerabat kerja orang tua Adel dan Nathan yang wajahnya bisa dibilang paling tampan dibanding anak buah Nathan yang lain.

"Diem lu... kalo bukan temen kakak gua, udah gua sirem kali lu." Sahut Adel yang memang sudah membenci orang satu ini semenjak dia mencoba mendekati Adel.

"Coba aja kalo berani... dasar cewek tukang senyum palsu!" ledek Tommy. Adel yang mendengarnya pasti sudah berteriak kalau tidak ingat kakaknya yang masih tidur dengan damai dalam kamarnya.

Adel yang sudah kesal berusaha sabar dan melanjutkan kegiatan memasak roti bakarnya yang tertunda akibat ulah orang bernama Tommy itu.

TBC



Makasih yang udah mau baca cerita ini, cerita ini emang gak jelas gitu karena masih pemula
Jadi yang punya kritik kasih tau aja.

Maaf kalo baru update XD

-X-



Behind That Smile (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang