[1] Mendadak Pindah

Start bij het begin
                                    

"Le-Levi...ada apa pagi-pagi kesini.. ini hari minggu Levi" ujar (y/n) dengan polos sambil mengucek matanya.

Levi merangsek masuk ke apartemen (y/n) dan mendorong tubuh (y/n) yang lebih kecil dari tubuhnya itu lalu menutup pintu apartemennya. Dia tidak ingin ada mata-mata mesum lain—selain dirinya, yang melihat keseksian tubuh pacarnya itu.

"Oi, kenapa kamu masih muka bantal kayak gitu? Bukannya tadi udah dibilangin buat siap-siap?" ujar Levi sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

(y/n) yang berdiri di hadapannya lagi-lagi menjawab dengan kepolosan maksimal.

"Jadi...yang tadi itu benar telepon darimu ya Levi...."

Dengan tidak sabaran Levi memegang pundak (y/n) dengan kedua tangan kekarnya dan mengoyang-goyangkan tubuh (y/n) agar (y/n) cepat terbangun dari mode ngantuknya itu.

" (F/N) (L/N) mulai hari ini kau pindah ke apartemenku!"

Kalimat yang keluar dari mulutnya kali ini benar-benar membuat (y/n) terbangun, seketika (y/n) jawdrop di tempat.

"EHHHHHHH?!!!! Ta-tapi ke-kenap-"

Levi dengan cepat menutup mulut (y/n) dan membalikkan badan (y/n) agar (y/n) cepat-cepat membereskan barang-barang penting miliknya.

"Gak pake tapi-tapian! Aku udah bilang juga ke ibumu, dan dia menyetujuinya. Biar bagaimanapun juga, jarak dari apartemenku ke kampusmu itu lebih deket daripada jarak dari apartemenmu yang kumuh ini ke kampusmu!" ujarnya blak-blakkan, membuat gadis dengan mata indah berwarna (E/C) itu semakin ternganga.

Levi kemudian duduk diatas tempat tidur kekasihnya yang terlihat berantakkan itu.

"WOIII....gak pake ngatain kumuh juga keleus!!" ujar (y/n) sambil menggembungkan pipinya dan menyilangkan kedua tangannya di dada, merasa kesal dengan kata 'kumuh' yang terlontar dengan mudahnya dari mulut Levi.

Tanpa (y/n) sadari Levi tersenyum dalam kesalnya, (y/n) tidak tau bahwa penampilan naturalnya pagi itu membuatnya terlihat sangat menggemaskan. Tapi karena sifat tsundere Levi yang gak ketulungan, dia berusaha tidak menunjukkannya di hadapan (y/n).

Tiba-tiba terlintas ide jahil di kepala Levi—ralat, mungkin lebih tepat bila disebut ide mesum.

"Udah cepet beresin barang-barangmu sekarang! Atau..." ujarnya diakhiri dengan senyuman mesumnya.

"Atau apa?"

Levi berdiri dari kasur (y/n) dan mengangkat tubuh mungil (y/n) dengan bridal style kearah kamar mandi.

"Aku yang bakal beresin kamu sekarang juga!!!!"

----------

2nd Person POV

"(y/n)? Oi (y/n)!"

"E-eh iya! Kenapa Levi?"

Panggilan Levi seketika membuyarkan lamunanmu tentang bagaimana saat dia membereskanmu di kamar mandi pagi hari tadi.

Ya, kejadian itu sudah berlalu sekitar 1 jam yang lalu dan sekarang kau sedang berada di mobil sedan hitam Levi menuju apartemen mewahnya yang terletak di pusat kota Tokyo.

"Jangan melamun" ucap Levi yang sedang menyetir disebelahmu.

Dengan gelagapan kau menjawab, "S-siapa yang melamun?!"

Levi dengan pandangan masih tertuju ke jalanan dan tangan memegang stir mobil menyunggingkan senyum. Bukan senyum biasa, kau tau senyuman itu. Itu senyuman mengejek darinya.

Levi x Reader | You're My Only Shorty (Modern AU)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu