bag.1: Pencarian

901 24 4
                                    

Lora Kezia

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Lora Kezia......**

Seorang gadis dengan paras yang begitu cantik, hidung mancung, dengan rambut panjang sepinggang. Berumur 19 tahun, seorang wanita yang cerdas, memiliki kemampuan bela diri, serta beberapa ilmu yang dia dapatkan dari pengajaran seorang nenek yang mengurusinya sejak dia berumur 7 tahun. Lora ditemukan oleh nenek merry seorang diri ditengah hutan dengan kondisi tengah menangis dan beberapa luka ditangannya, karena kasihan akhirnya nenek merry mengajak lora untuk tinggal bersamanya. Mengurusnya layaknya anak sendiri, bahkan ilmu yang nenek miliki hampir semua diturunkan kepada lora. Mengingat nenek merry juga tinggal hanya seorang diri. Setelah sepeninggalan nenek merry lora tinggal seorang dia. Dia sering bermimpi aneh, didalam mimpinya nenek merry datang bersama dengan seorang putri yang meminta tolong untuk bisa dibebaskan dari ancaman seorang wanita yang hendak mengambil kekuasaan putri tersebut. Dan mimpi itu tengah terjadi berulang-ulang hingga akhirnya lora memutuskan untuk mengikuti petunjuk dari mimpi itu.

Mimpi itu mengharuskan lora pergi ke hutan larangan untuk mencari benda berwarna biru. Sedang diperjalanan  yang lain banyak halangan dan rintangan yang akan menimpa si lora. Namun karena merasa bahwa mimpi itu benar-benar sebuah petunjuk akhirnya lora mempersiapkan diri untuk memulai perjalanannya, yang dimana akhirnya nanti diakhir perjalanannya dia akan menemukan apa yang selama ini terpisah dan akan bersatu kembali.



Lora mempersiapkan bekal dan apa saja yang harus ia bawa, salah satunya adalah pedangnya yang selalu ia bawa kemana-mana.

"Baiklah aku akan memulai perjalananku sekarang..." sambil mengencangkan tas ransel yang ia bawa. Segera lora pergi melangkahkan kakinya menuju hutan larangan. Perjalanan baru dimulai, ini pasti membutuhkan waktu yang begitu amat panjang. Sehari, dua hari lora lalui didalam hutan gelap tersebut tanpa membuahkan hasil sedikitpun.

Rasanya kaki lora juga sudah tak sanggup untuk diajak berjalan lebih jauh lagi. Lora pun memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon yang cukup besar dan rindang, mengingat hari juga sudah mulai semakin gelap. Dengan mengumpulkan beberapa kayu serta dedaunan kering, lora membuat api unggun sebagai pencahayaan bagi dirinya yang berguna juga untuk menghangatkan tubuhnya. Perjalanan yang begitu panjang membuat lora kelelahan hingga tanpa sadar lora tertidur dengan lelapnya.

Pagi menjelang, suara burung berbunyi disana sini, membangunkanku dipagi buta...

"aahh.. sudah pagi.." aku harus segera melanjutkan perjalananku. Lora kembali berjalan kaki mengikuti suara alam maupun hati.  Sudah hampir 3 jam lora berjalan kaki, mencoba mencari sesuai dengan petunjuk mimpi..

Mencari disemak-semak, setiap rumput yang tinggi sudah disibak namun belum juga ku ketemukan...

"traaakkk" terdengar suara dahan patah dari atas kepalaku, seketika tanganku reflek menangkis dahan yang hampir saja menimpaku..
Syukurlah bisikku dalam hati, ku coba tarik nafas kembali untuk mengumpulkan sedikit tenaga yang hampir habis. Samar-samar dari arah timur tak seberapa jauh terdengar suara gemericik air yang begitu jelas, aku pun segera berlari menghampiri suara itu berasal .

Petualangan LoraDove le storie prendono vita. Scoprilo ora