Memang sudah lama sekali Leano dan Devia memimpikan karung berisi koin emas yang berlimpah walaupun sebenarnya hidupnya sudah kaya raya. "Rakus layaknya tikus," sebuah kalimat yang paling tepat untuk mewakili watak keduanya. Lilith baru saja kehilangan orang tuanya beberapa bulan yang lalu, membuatnya memiliki warisan berupa uang yang jumlahnya bisa mengencerkan liur. Bahkan, satu-satunya alasan mengapa Leano dan Devia mengadopsi Lilith adalah karena mereka menginginkan warisannya.

Suara tawa yang membahana tanpa sengaja masuk ke dalam telinga Lilith yang berada di lantai dua. Gadis malang ini rupanya masih menenggelamkan wajahnya di atas bantal, tanpa bergerak seinci pun layaknya sebuah jasad. Ia kesal, sangat kesal. Ingin sekali ia berteriak untuk meluapkan amarahnya, namun akalnya mengatakan bahwa itu hanya akan membuat dirinya berada pada situasi yang lebih parah lagi. Sekali lagi, pikirannya mengalahkan emosinya dengan telak.

"Kenapa?" sebuah kalimat tanya membesit di kepalanya, namun sayang tak ada yang menjawab pertanyaan satu katanya itu yang bagaikan sebuah retorik.

"Ibu! Ayah!" Lilith tanpa sengaja meneriakkan panggilan itu dalam hatinya yang tak kunjung pulih.

"Aku ingin lari!" Sekali lagi, ia bermonolog dalam hati.

"Cukup!" Tanpa sengaja lidahnya akhirnya membesit sepatah kata.

Tenggelam dalam harapan yang besar, Lilith beranjak dari ranjangnya dan mencoba untuk memaksakan kakinya untuk melangkah di atas lantai kayu. Namun tak peduli seberapa keras ia memaksa, kakinya tetap saja tak mau membiarkannya berjalan. Jangankan berjalan, berdiri saja sudah membuatnya merasakan sakit yang amat dalam pada kedua betisnya. Lilith yang baru saja menapakkan kakinya di atas lantai berlutut kesakitan karena tak kuat menahan pedih di kakinya. Tak sanggup berjalan, Lilith memutuskan untuk merangkak layaknya seorang bayi mendekati lemari di seberang ranjang. Ia lalu mengambil sebuah ransel tua dari dalamnya, dan mulai memasukkan pakaian-pakaiannya ke dalam ransel tanpa melipat atau bahkan memerhartikan apa yang sebenarnya ia masukkan. Puas dengan tasnya yang sudah kelebihan muatan, Lilith mengambil beberapa helai selimut tebal yang ada pada rak di samping lemari.

Entah apa yang baru saja meracuni pikirannya, ia baru saja mendapatkan sebuah ide untuk kabur melalui jendela.

Ia tahu bahwa Leano dan Devia tak akan membiarkan kakinya menyentuh tanah untuk alasan yang kurang ia pahami. Untuk itu Leano menguncinya di kamar hampir setiap hari untuk memastikan anak tirinya itu tidak bisa menghirup udara di luar rumah. Untuk itu, tak ada satu pun orang yang boleh melihatnya, termasuk penjaga kebun.

Setelah mengambil sekurang-kurangnya 10 helai selimut, Lilith lalu mengikat ujung satu selimut ke ujung selimut yang lain. Apa yang ia buat? Sebuah tali dari ikatan selimut. Entah berapa panjang yang sebenarnya ia perlukan, Lilith hanya terus mengikatnya satu persatu hingga tak ada lagi selimut yang bisa ia ikat. Setelah itu, ia mengikatkan salah satu ujungnya pada salah satu kaki ranjangnya, seraya berharap ranjangnya cukup berat untuk dijadikan pengait.

Kereta malam, itulah yang terbesit di pikirannya. Ia baru saja ingat bahwa Devia baru saja pulang menggunakan kereta. Itu berarti, ia bisa saja mendapatkan kesempatan untuk mengejar waktu sebelum kereta lain meninggalkan stasiun. Untuk itu, ia tidak bisa menunggu sampai orang tua angkatnya terlelap, karena ia pikir kereta tak akan lagi beroperasi terlalu malam. Dan jika ia menunggu sampai keesokan hari, ia tak akan punya waktu banyak sebelum Leano atau Devia menyeretnya keluar ruangan.

Setelah Lilith mengikatkan selimutnya pada kaki ranjangnya, ia dengan segera membuka jendela kamarnya dan melemparkan ujung selimut yang lain ke luar jendela. Lilith akhirnya dapat bernapas sedikit lega setelah mengetahui bahwa ujung selimutnya menyentuh tanah. Itu berarti untaian selimutnya cukup panjang untuk mengantarkannya turun. Tanpa basa-basi lagi, Lilith segera mengenakan mantel tipisnya di lemari, dan menggantungkan tasnya di pundak.

The Sacred Witcher Act I: The CurseWhere stories live. Discover now