-Flashback-
Author's P.O.V
"Aku berharap dad mengerti." Gadis itu tengah memohon pada ayahnya, entah sudah berapa kali ia membahas tentang ini
"Sekali tidak ya tidak, Classy!" bentak ayahnya dengan kerasnya terhadap gadia itu.
"Dad itu tidak tau tentang dia!" ayah menghiraukannya, belakangan ini dia sering menghiraukan gadis itu, tak seperti dulu, dia mengambil kunci mobilnya dan pergi begitu saja, seperti angin.
Classy's P.O.V
Harry itu berbeda, walaupun sebenarnya aku dan keluargaku tidak menyukai pekerjaan yang dimiliki harry, mungkin bisa dibilang itu membahayakan orang disekitarnya.
"oh tuhan!" aku mengambil kunci mobilku dan pergi ke tempat dimana aku bekerja. aku bekerja sebagai asisten mom.
☮ ☮ ☮ ☮ ☮ ☮
Sesampainya aku disana aku langsung melihat mom.
"MOM !" teriakku kepada mom yang sedang mengecek baju yang dipakai model-model, sebenarnya aku asisten sekaligus modelnya.
"hey, cepat pakai kostummu. VS angels tidak boleh telat." Aku mengecup pipi mom sekilas.
"baik, mom" aku mengacungkan kedua jempolku dan berjalan menuju ruang kostum.
"sudah cepat sehabis candace giliran kamu." aku hanya memberi anggukan dan mulai berjalan seperti lainnya. aku melihat harry tersenyum kepadaku, dan seperti biasa ia berpakaian aneh. mungkin bukan aneh tapi tertutup. hitam pula warnanya.
" kerja bagus, classy!" mom tersenyum kepadaku.
"terimakasih mom" aku menuju ruang kostum dan agak membungkuk sedikit untuk mengambil bajuku yang terjatuh dari gantungan baju, dan bangkit lagi membawa bajuku, dan menggantinya. sepertinya harry telah menunggu sedari tadi.
"hi, har. menunggu lama?" aku peluk sekilas tubuh harry, setiap pelukan yang ia berikan selalu terasa hangat seperti ada kehangatan yang mengalir didarahku. merasakan dada yang bidang, aku merasa nyaman disampingnya, walaupun kami tak berpacaran.
"tidak." senyum tipis terukir dari bibirnya yang tipis itu. dia mengandeng tanganku dan menuju parkiran dimana mobilnya berada.menuju tempat favoritku dan dia, taman. aku tak tahu tepat dimana taman itu berada, mungkin hanya aku dan harry yang tahu, taman itu terletak dipinggiran london.
"Kita sampai" ucap harry memecahkan keheningan dimobil. aku mulai berjalan dibelakangnya.
"kau ingat saat pertama kali kita bertemu? dan kamu kira orangtua kamu meninggal,akibat kecelakaan?hahaha" harry berbaring diatas rumput hijau dan begitu juga denganku.
"iya, aku ingat.haha" aku tertawa renyah. hahaha kejadian itu, pertemuanku dengan harry untuk pertama kalinya.
*Flashback
Classy's P.O.V
"Baiklah saya kesana." Akupun memutuskan hubungan telfonku.
"brumm bruuummm." aku mendengar suara mobil yang tak asing lagi, dan itu memang mobil dad aku melihatnya dari balik jendela kamarku.
"itu pasti dad dan mom!" aku menuruni tangga, dan menuju pintu utama rumahku, bisa dibilang rumahku cukup besar.
"BRAAAAAAKKKK!!!"
'pasti tetangga sebelah, keluarga mereka memang kurang akur, keluarga mr. alan. ada-ada saja.' batinku.
aku membuka pintu, menunggu diambang pintu. mataku terbelalak, betapa terkejutnya aku mobil yang beberapa detik yang lalu kulihat masih bagus dan berbentuk, sekarang telah hancur tak berbentuk.
"Oh tuhan!"
"mom dad" ucapku parau, kristal-kristal bening dari mataku tak tertahankan lagi, tak mampu menahan kakiku lagi dan aku tersungkur dilantai rumahku yang dingin menusuk tulangku.
☮ ☮ ☮ ☮ ☮ ☮
Diacara pemakaman mom dan dad, aku hanya menangis melihat peti mereka telah terkubur, langit yang cerah, mulai mengeluarkan kristal-kristal bening. semua orang mengucapkan ucapan suka duka kepadaku. aku melihat sekelilingku, dan mataku tertuju pada pria berbadan tinggi yang seperti memata-matai.
aku merasa kepalaku mulai pusing, aku menggigil, dan gigiku bergemeletuk. aku tersungkur ketanah pemakaman yang basah, dan mulai tak sadarkan diri.
Harry's P.O.V
"baiklah dad, aku akan lakukan kemauanmu." aku memutuskan sambungan telefon dad. dan menancap gasku.
Setelah melakukan tugas dari dad aku mengikuti wanita tersebut sampai kepemakaman. Dia melihatku dan ia pingsan tersungkur ditanah yang becek, aku langsung menggendongnya menuju mobilku. menaruhnya disampingku, dan menghidupkan pemanas dimobilku, berharap dia merasa hangat.
sesampaiku dirumah aku membawanya kekamar, dan membuatkannya makanan, aku hanya tak tega.
Classy's P.O.V
"urghhh" erangku pelan, kakiku terasa sedikit sakit. apakah karna tadi aku jatuh? dan hey dimana aku? terdengar suara deritan pintu, dan pintu kayu itupun terbuka dan muncul pria yang berambut keriting tersebut membawa semangkuk bubur? mungkin.
"makanlah classy" ucapnya dinginn dan datar, menyodorkan semangkuk bubur itu, akupun mengambilnya dan ia duduk disamping tempat tidur ini.
"makanlah, tak beracun."
"si-siapa kau? mengapa aku disini?" ucapku terbata-bata.
"harry. harry styles. kau pingsan" ucapnya dan membelai rambutku pelan, dan dengan segera aku menangkis tangannya dengan kasar.
"jangan pernah melakukan itu, classy." ia mengatakan dengan nada yang datar dan terdengar misterius. ia mendekatkan wajahnya, dan terlihat kilatan kemarahan dimatanya. matanya indah, kristal hijau dimatanya pasti membuat semua wanita takluk, dan itu mungkin termasuk aku.
"me-mengapa kau tau namaku?" aku menegakkan kepalaku.
"kau tak perlu tahu itu." iya memainkan jari-jari tangannya dipipiku, dan dengan kasar aku menjauhkan tangannya.
"masih berani rupanya." ucapnya dengan nada yang sama, ia merengkuh tanganku dengan kasar.
"arghhhh lepaskan aku, bodoh!" aku masih berusaha keras untuk melepaskan cengkramannya yang menyakitkan. ia tak merespon.
"Siapa kau sebenarnya!?" bentakku didepan wajahnya. ia masih tak merespon.
"AKU BERBICARA DENGANMU, BODOH!!" aku berteriak dia hanya memandangku santai.
"aku? aku orang yang berbahaya, jangan macam-macam." ia mengeluarkan pisau yang cukup tajam dan memaikannya dipipiku.
'be-berbahaya? apa maksudnya' batinku. bulir-bulir air mulai keluar dari pori-poriku, bagaimana jika ia membunuhku?
☮ ☮ ☮ ☮ ☮ ☮
☮ ☮ ☮ ☮ ☮ ☮
☮ ☮ ☮ ☮ ☮ ☮
thankssss !! yang udah mau baca ceritaku !!! cara berpakaian harry disamping >>
vote and comment, please!!! makin banyak vote dan comment, makin cepet updatenya xx
YOU ARE READING
Memories Of The Past ║ h.s
FanfictionKetika kehidupan berubah, senang-sedih- lalu kita tak pernah tahu apa akhirnya. Masa lalu, kadang menyakitkan. Masa lalu, kadang pula Membahagiakan. Tak mengerti dengan keadaan, kebingungan, terjebak oleh pikiran tentang masa lalu.
