| 19 |

5.1K 487 7
                                    

Hari ini Senin pagi, dan mood Venus sangat tidak bagus semenjak mendengar percakapan antara Bumi dan Marcus Jumat lalu. Untuk sekarang ini, Venus tidak tau harus bertindak seperti apa kepada Marcus yang sebenarnya tidak mengetahui kalau Venus mendengar semua percakapannya dengan Bumi diam-diam.

Venus kecewa, tentu. Namun, rasa kekecewaan itu terkalahkan oleh rasa bersalah karena telah ikut campur ke dalam urusan dua laki-laki tersebut. Tapi bagaimana pun juga, nama Bulan berada di dalam masalah antara Marcus dan Bumi. Venus yakin kalau Bulan mengenal Bumi, dan Marcus mengetahui hubungan apa yang terjadi di antara Bumi dan Bulan.

Setelah menimbang sejenak, Venus langsung berlari keluar kelasnya dengan cepat menuju gedung tua di mana gadis itu biasanya berada. Namun, langkahnya mendadak berhenti ketika mendengar suara seseorang di dalamnya.

"Tapi Lan, gue nggak yakin bisa mengabulkan permintaan kedua lo. Gue merasa salah kalau nyembunyiin semuanya dari Venus. Dia sahabat gue Lan, gue nggak mau liat dia yang selalu jaga perasaannya untuk orang yang justru selalu ingin jauh darinya."

Venus tau betul suara siapa yang ada di balik pintu gudang tua itu. Tapi, permintaan kedua? Permintaan apa? tanya Venus pada dirinya sendiri.

"Ini kan udah janji lo, Mars. Lo yang bilang akan mengabulkan semuanya asal permintaan gue masuk akal. Dan menurut gue semua hal yang gue minta masih masuk akal. Justru, dengan jarak kita yang semakin jauh, gue bisa jaga perasaan dia."

"Menjaga perasaan yang kaya gimana, Lan?! Dengan lo yang minta gue buat selalu jauhin dia dari lo malah membuat dia kecewa! Venus masih sayang sama lo, dan nggak akan pernah berubah, dan bagaimana dengan lo sendiri, Lan? Kenapa lo nggak bisa jaga perasaan lo buat dia?"

Terdengar suara Marcus yang meninggi. Venus tau, Marcus memang sahabatnya, tapi ia tidak akan segan menghabisinya kalau berani membentak Bulan dengan cara seperti itu untuk yang kedua kalinya. Dan untuk sekarang ini, Venus mencoba menahan rasa amarahnya.

"Karena gue juga punya perasaan, Mars, dan dulu Venus mengabaikan perasaan yang udah gue jaga. Venus membuang kesempatannya."

Venus tak lagi mendengar suara dari dalam gudang tua tersebut. Dan setelah memikirkannya dengan matang, Venus memutuskan untuk membuka pintu gudang tua tersebut.

Dua orang yang berada di dalamnya langsung menoleh begitu saja ketika pintu gudang tua tersebut terbuka dan memperlihatkan orang yang tengah berdiri di sana.

Venustra Surya, dengan perasaan tak menentu dan beribu pertanyaan di pikirannya, memutuskan untuk masuk ke dalam gudang tua tersebut dengan senyum tipis di wajahnya.

"Gue ketinggalan hal apa aja?"

Venus & BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang