| 8 |

6.9K 619 4
                                    

Ini masih jam enam pagi tapi Bulan sudah duduk rapi dengan novel dan earphone yang setia mengalunkan lagu-lagu dari iPod-nya di dalam kelas sendirian. Gadis itu terus membaca tiap baris yang berisikan rangkaian kata-kata yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah cerita dalam diam.

Kejora, sahabat sekaligus teman sebangkunya, duduk di samping Bulan yang tak menyadari kehadirannya. Kejora hanya bisa mendesah pelan melihat sahabatnya yang belakangan ini senang melamun entah karena apa karena Bulan bukan orang yang mudah untuk berbagi cerita.

Kejora menyentuh lengan Bulan pelan, membuat gadis itu terlonjak kaget dan langsung menoleh ke arah Kejora. Nafasnya menderu dan kedua matanya mengerjap dengan sangat cepat. Bulan sedang berusaha mengontrol rasa kagetnya barusan.

"Lo udah dateng," ucap Bulan pelan sambil menyunggingkan senyum manisnya. Kejora memperhatikan wajah sahabatnya, mencari sesuatu yang aneh dari sikap Bulan pagi ini.

"Lo nggak tidur ya?" tanya Kejora  langsung tanpa basa-basi. Bulan memiringkan kepalanya, meminta Kejora menjelaskan maksud dari pertanyaannya tadi.

Kejora menghela nafasnya. "Bulan, lo kenapa sih? Gue tau ada sesuatu yang lo sembunyiin dari gue. Gue tau lo lagi nggak nyaman. Gue tau kalo belakangan ini lo sering melamun. Apa segitu beratnya buat lo cerita ke gue kalo lo lagi ada masalah apa? Apa gue kurang lo bisa percaya buat dengar semua cerita lo?"

Bulan melihat sahabatnya dengan tatapan sendu. Ia tak butuh menjawab semua kata-kata Kejora, yang ia butuhkan adalah pelukan dari sahabatnya yang satu itu.

"Lo bisa dateng ke gue kapan pun lo mau, Lan," bisik Kejora di tengah-tengah pelukannya dengan Bulan. Gadis yang ada di dalam pelukannya telah menangis, mengeluarkan semua perasaan yang selama ini mengganggu hati dan pikirannya.

Bulan melepaskan pelukannya dari Kejora kemudian menghapus air mata yang turun dengan cepat agar teman satu kelasnya tak melihat kalau ia sudah menangis di pagi hari.

"Sekarang kasih tau gue, siapa orang yang berhasil bikin seorang Bulan nangis pagi hari ini?" Kejora mengelus lengan Bulan pelan, membuat Bulan merasa nyaman.

"Lo udah tau jawabannya, Jo." jawab Bulan sangat pelan. Kejora terkekeh pelan, ia hanya ingin memastikan kalau tebakannya pada sahabatnya itu benar.

"Gue lupa nama dia, siapa deh namanya?"

Bulan memutar matanya sebal. "Persetan dengan Venustra Surya."

Dan setelah Bulan mengucapkan nama itu, Kejora tertawa dengan sangat kencang. Membuat Bulan menyesal karena telah terjebak dalam jebakan Kejora.

Venus & BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang