Natasha - Maunya Itu

7.6K 259 0
                                    

Ku lihat suamiku sudah tertidur pulas di pangkuanku. Matanya masih terlihat sendu. Bukan karena seharian menangis, melainkan menahan sakit. Jatuhnya aja sakit, apalagi setelah dipijit. Tambah sakitlah. Aku saja tak tega melihat suamiku mengerang kesakitan saat dipijit Mbok Darmi tadi.

Dalam tidur, Alexander tak mau melepaskan genggamannya. Tanganku masih digenggam erat. Terkadang hatiku masih bertanya-tanya, apakah benar Alexander suamiku, mencintai dan menyayangiku.

"I Love you Natasha...!" igau Alex.

"Aku ingin terus bersamamu. Jangan kau tinggalkan aku. Aku tak bisa hidup tanpamu!" igau Alex lagi.

"Sssttt, aku akan tetap di sini, bertahan dalam cintamu!" bisikku.

Entah apakah bisikanku sampai di dalam mimpinya atau nggak.

"Natasha... ayo makan! Bangunkan suamimu!" seru Mama Firna.

"Iya Ma." jawabku.

Ku goyang-goyangkan wajah Alexander. Perlahan matanya terbuka. Sebuah senyuman tercetak di bibirnya yang sexy. Dia meraih wajahku. Dielus-elus pipiku lembut. Ya Tuhan... mungkin pipiku sudah semerah tomat.

"I Love you...!" kata Alexander pelan.

"I Love you too Alexander suamiku...!" kataku.

"Ayo kita makan!" ajakku.

"Aku mau makan di sini saja. Disuapin sama kamu. Pokoknya mau dimanja sama kamu!" katanya.

"Oke. Aku ambilin makan. Kamu diem dulu di sini." kataku yang disambut tatapan berbinar Alex.

"Makasih Sayangku...."

Alexander makan dengan lahap. Tentu saja efek dari masakan Mama Firna yang enak. Tunggu... apa karena dia ku suapi? Mungkin saja! Tak terasa, nasi di piring sudah habis dalam sekejap.

"Kamu nggak makan, Natasha?"

Aku menggeleng. Entah kenapa, rasanya aku nggak nafsu untuk makan. Dari pagi, perutku sudah terasa mual.

"Nat, kamu kenapa? Bukankah dari pagi tadi kamu belum makan apapun?" dia menatapku penuh kecemasan. "Kamu makan ya! Apa gantian aku yang nyuapin kamu?"

"Nggak usah Sayang. Aku belum lapar. Lagi pula, perutku terasa mual sekarang. Aku mau bikin jus alpukat aja!" kataku.

Aku beranjak dari sofa. Tapi tangan Alex menahanku.

"Sejak kapan kamu doyan jus alpukat? Bukannya kamu alergi kalo minum jus alpukat?"

DEG.

"Sejak hari inilah. Aku lagi pingin aja. Masa nggak boleh?"

"Boleh. Tapi kalo kamu alergi lagi gimana?" kata Alex dengan tatapan sendu.

Terakhir aku minum jus alpukat, badanku gatal-gatal. Tapi untuk saat ini, keinginan meminum jus alpukat tak bisa ku cegah. Aku bergegas menuju dapur. Meraih buah alpukat di kulkas, yang selanjutnya aku blender.

"Kamu lagi apa Sayang?" tanya Mama Firna di belakangku.

"Ini lagi buat jus alpukat, Ma."

"Oh Alex memintamu. Manja banget dia!" keluh Mama.

"Bukan Mas Alex, Ma. Nat sendiri yang mau minum jus alpukat."

Mama Firna menepuk pundakku pelan.

"Kamu bukannya alergi sama alpukat?"

"Iya Ma. Tapi Nat lagi pingin sekarang. Nat yakin nggak bakalan kenapa-kenapa. Oya Ma, Nat mau dimasakin nasi goreng sosis sama Mama Firna."

"Kan Mama udah masakin tadi?"

Miss HackerWhere stories live. Discover now