Author - Gugup

10.1K 449 0
                                    

Natasha lebih memilih diam. Alex juga begitu. Sementara Mamanya Natasha, Bu Sovia, memikirkan keanehan antara Nat, putrinya dan Alex, pria yang baru dikenalkan Nat kepadanya. Kesunyian terjadi untuk beberapa saat.

"Nak Alex, kamu belum menikah kan?" kata Bu Sovia memulai pembicaraan yang canggung.

Alex tersenyum kecil melirik Natasha yang duduk di sampingnya. Tapi Nat malah membalas dengan tatapan horor. Kesal.

"Harusnya sih udah, Tan. Tapi dewi fortuna belum memihak kepada Alex. Jadi, ya terpaksa belum sampai sekarang ini!"

"Kok bisa begitu? Seharusnya akan banyak wanita di luar sana yang rela mengantri untuk Nak Alex. Kan Nak Alex itu ganteng, baik hati, tinggi, dan mantu idaman Tante."

'Mama berlebihan sekali!' batin Natasha.

"Belum ada yang cocok Tan. Mungkin Alex kurang tampan kali ya? Masih seret jodoh!" kata Alex.

Nat hanya mencoba mencerna ucapan Alex. 'Kurang tampan? Maksudnya apa? Bahkan dia terlalu tampan menurutku. Aku sendiri mengakuinya, tapi sungkan mengakui fakta itu di depannya. Nanti dia bisa GR tingkat dewa.' batin Nat.

"Atau Nak Alex yang belum mau buka hati untuk siapapun." kata Bu Sovia perlahan.

"Ah Tante, tidak begitu. Ini yang di sebelah Alex, mukanya ditekuk terus dari tadi. Padahal Alex ngarep banget dia bicara. Sepatah dua patah kata. Masa iya, Alex dianggurin gini."

"Aku lagi males ya ngomong sama kamu. Jadi ya lebih milih diem. Daripada kita berantem? Milih yang mana?" kata Nat dengan ketusnya.

"Masih saja ketus. Ya, aku sih lebih milih kamu ngajak berantem daripada diem kayak gini. Aku nggak tahan dianggurin sama kamu!" keluh Alex.

Nat masih memanyunkan bibirnya. Dilihatnya Alex sukses menggodanya. Sementara Mamanya bahkan ikut menertawainya.

'Rasakan. Sudah sejauh mana, kamu kena jebakan dariku. Aku makin nggak sabar ingin terus menggodamu. Btw, itu bibir sexy banget yah! Kamu sengaja menggodaku ya?' batin Alex.

"Belok kiri ya Nak Alex. Nanti berhenti di rumah yang warna pagernya merah."

"Siap Tante!" kata Alex mantap.

"Kamu mau mampir nggak?" tanya Natasha tiba-tiba.

"Boleh juga. Tante nggak keberatan kan ya?" tanya Alex yang sekilas menatap Nat yang memang duduk di sebelah Bu Sovia.

"Iya nggak masalah. Mamaku kan suka sama kamu! Udah, mampir aja. Nanti kamu akan nyesel kalo nggak jadi mampir. Penawaranku berbatas waktu. Limited edition. Jadi jangan lewatkan kesempatan itu!" penjelasan Nat.

Bu Sovia mencubit pinggang putrinya. Alhasil, Nat mengerang kesakitan. Alex menahan tawanya. Mengerti kalo Bu Sovia malu atas kelakuan putrinya.

"Maafin putri Tante ya Nak Alex. Biasanya dia nggak sekasar ini gaya bicaranya. Mungkin perlu sedikit waktu untuk Nak Alex mengenalnya."

'Ah Mama tak membelaku. Malah membela pria di sebelahku ini yang bikin geram. Gemes!' keluh Nat dalam hati.

"Udah sampai kita. Akhirnya bisa mengantar dua bidadari cantik hari ini." seru Alex kegirangan.

Alex membukakan pintu mobil untuk Nat dan Tante Sovia. Setelah mereka turun dari mobil, Nat menarik lengan Alex secara paksa. Menghindar dari jangkauan Mamanya yang masuk ke rumah lebih dulu.

"Ku mohon jangan berbicara yang aneh-aneh ya. Mamaku itu sensitif banget. Jangan membual di depannya. Atau kalo tidak..." Nat tak menyelesaikan perkataannya.

"Kalo tidak kamu akan bersedia menjadi isriku? Ayolah, aku tau isi otakmu. Kamu mau kan jadi istriku? Ayolah, berusahalah jujur dengan isi hatimu!" goda Alex yang membuat Nat semakin terpojok. Membuat mukanya bersemu kemerahan. Nat jadi salah tingkah.

"Itu mustahil!" bisik Nat tepat di telinga kanan Alex.

"Nggak ada yang mustahil bagi seorang Alexander William! Akan ku buat kau jatuh cinta padaku!" kata Alex yang malah membuat Nat bergidik ngeri.

'Sumpah demi apa, Alex keterlaluan!' geram Nat dalam hati.

"Nak Alex.... masuklah!" teriak Bu Sovia.

Nat segera berhambur menemui Mamanya. Diikuti Alex di belakangnya yang lebih memilih berjalan santai. Kali ini dia tak mau jauh dari jangkauan Mama kesayangannya. Takut kalo Alex mengancamnya lagi. Mengancam Nat akan segera membuat jatuh cinta pada Alex.

"Kalian lama banget sih. Ayo masuk!"

"Maaf Ma. Tadi Nat ngajak ngobrol Alex bentar. Ada hal penting." bisik Nat kepada Mamanya.

'Padahal aku ingin memperingatkan Alex untuk tak mengusik kehidupannya. Ini aku malah diancam secara sadis. Bagi wanita lain sih mungkin anugerah terindah jika jatuh cinta pada Alex. Bagiku ini adalah ujian terberat dalam hidupku. Ah... aku lebay.' batin Nat.

Miss HackerWhere stories live. Discover now