Bagian...........27

Mulai dari awal
                                    

itsuki: lakukan dengan benar. oke.

artemis: baik...

[artemis pergi dengan wajah yang berbinar, membuat tiga gadis itu penasaran. itsuki mendekati mereka dengan wajah ceria, seolah akan membuat masalah berikutnya.]

tarum : itsuki... apa yang anda bisikkan pada artemis.

itsuki : tidak ada... oh ya aku mau kalian membantu.

[ ketiga gadis itu saling pandang.]

Itsuki: hanya sesuatu yang perlu ingin kumakan... ya...

harum: itsuki ingin makan apa?

itsuki: buah... bukan sekedar buah, bentuknya panjang dan berwarna kuning keemasan. dalamnya kuning susu. rasanya manis asam. dan banyak.

harendia : haaah... buah pury ya...

itsuki: pury?... ( masa pisang disebut buah pury? ah... sudahlah...) ya... jika itu buah yang kumaksudkan... tolong bawakan. aku hanya ingin makan buah itu.

[itsuki tersenyum manis, dia sudah uring-uringan sejak tiga hari lalu akibat ponselnya mati dan perlu dihidupkan kembali. tapi bukan itu saja alasannya.]

harendia: kita kekebun istana.

itsuki: kalian saja... aku ingin dikamar...

tarum: ........... anda yakin..

[ dengan nada curiga, itsuki mengangguk sekali lalu dengan mata puppy eyes andalannya. sebenarnya dia tak ingin keluar karena akan bisa bertemu agusta. dan dia sedang menghindari agusta saat ini.

mereka pergi, itsuki tersenyum dan menuju balkon, dibawah dia melihat artemis sudah menunggunya. artemis membawa satu set pakain pria, karena yang dikenakan itsuki adalah gaun, meski tak bisa dipungkiri itsuki begitu cantik apa lagi dengan perhiasan yang tersemat disisi kepalanya. itsuki melompat turun dari balkon dan menghampri artemis.]

artemis: ini kak itsuki...

itsuki: terimakasih.

[ itsuki mengambil pakaian itu dan melepaskan pakainnya secara langsung dan mengenakannya dengan cepat lalu artemis yang berbalik kini memandang merah merona saat melihat kulit mulus halus itsuki sekilas. ]

itsuki: sudah... nah ayo pergi... kita kepasar. melihat-lihat. tenang aku bawa uang.

artemis: putri... seba-baiknya... itu.. kepala...

[gugup artemis, itsuki melirik kepalanya dan meraba. lalu menepuk kepalanya, meski menyamar jika ada perhiasan dikepalanya tentunya semua penyamaran akan terbongkar karena semua tahu siapa dia. titisan dewi athena.]

itsuki : bodohnya aku... untung kau ingatkan ... em... ah benar juga...

[ meraih selendang gaunnya lalu mengikatnya kekepala menutupi bagian perhiasan pusaka keramat dewa. memasukkan kalung kedalam pakaian dan melilit tangan dengan kain untuk menutupi kedua gelang di tangannya. dia terlihat seperti anak perempuan tomboy, jika benar-benar perempuan.]

itsuki: sip... ayo pergi.

[ artemis hanya mengangguk dan berjalan lebih dulu.]

artemis: semoga saja tidak terjadi apa-apa.

[gumamnya cemas.]

[ sementara itu diatas kapal. Ax-ruam, menatap laut lepas, warna biru laut mengingatkanya pada itsuki yang suka sekali dengan air.]

karum: yang mulia, sebentar lagi kita akan tiba di kerajan evasica moras.

ax-ruam: aku tidak sabar membawa itsuki pulang

ITSUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang