It's been six months..
"Hands up, baby." Summer memerintahkan Calum, sementara ia duduk diatas perut Calum.
"Mhhhm, mmm," Calum merengek, mengeluarkan jurus puppy eyesnya.
"Kubilang, hands up." Summer menghela nafas, menaikkan kedua tangan Calum ke atas kepalanya.
Kali ini giliran Summer yang mengontrol Calum. Setelah enam bulan tidak bersama, Summer pikir ini saat yang tepat untuk menunjukkan pada Calum kemampuannya.
Kemampuan mengontrol seorang pria.
Summer membuka kancing kemeja Calum, satu persatu. Ia menatap mata dan dada Calum secara bergantian, tak lupa melakukan her thing; bitting bottom lips playfully.
"Nnngh, kau tahu kan aku tidak tahan jika kau melakukan hal itu," Erang Calum frustasi, namun matanya tak meninggalkan Summer.
"Mhm," Summer hanya merespon dengan gumaman, sementara tangannya sibuk menjamahi perut dan dada bidang Calum.
Summer menggosok-gosokkan selangkangannya diantara Calum, dry fucking him.
"Kapan kau akan memutuskan menambahkan tatto namaku di anggota tubuhmu?" Tanya Summer, kini menindih tubuh Calum dan mengubur kepalanya diantara leher Calum.
"Uh, entahlah." Jawab Calum cepat, kini ia hanya terfokus pada setiap sentuhan yang diberikan gadis itu.
"Kau suka jika aku menyentuhmu?" Tanya Summer, menyelipkan tangannya masuk ke dalam celana Calum. "Like this?"
Summer memainkan jemarinya di area boxer Calum, membuat lingkaran di paha Calum dan mengelusnya perlahan.
"Someone is getting hard..." Lanjut Summer, menyadari Calum tidak menjawabnya namun menikmati sentuhannya. Calum sudah tegang di bawah sana.
Summer turun ke bawah, kepalanya berada diantara selangkangan Calum. Calum hanya mengerang, dan mengerang atas perlakuan Summer, kemaluannya semakin menegang tiap detiknya.
Dengan satu gerakan, Summer melucuti celana Calum, menyisakannya hanya dalam boxer.
"Is Calum junior wants blow job?"
Calum tak dapat memungkiri namun mengangguk. Enam bulan. Enam bulan ia kesepian, enam bulan ia menahan hasrat dan nafsunya, enam bulan penuh yang ia lakukan hanya onani sambil menatap foto Summer.
Enam bulan sudah, dagingnya tidak pernah dibasahi.
"Uhm, nngh.. mhm.." Calum meracau, mendesah dan mengerang ketika tangan Summer mulai menggenggam miliknya yang makin mengeras.
Ia ingin sekali mencium bibir Summer dan membalas dendam,
Namun tangannya telah diikat oleh Summer dengan rapi.
"Say the word." ucap Summer sebelum ia melanjutkan aksinya.
"What.. word?" tanya Calum susah payah, ia dibuat tegang dan dibiarkan menggantung. Ia ingin meledak saja kalau bisa.
"Those three words."
Calum menyerah, ia menghela nafas panjang. "I Love You."
Summer tersenyum, "I Love You Too." Sebelum memasukkannya dengan penuh ke dalam mulutnya.
End.
***
mampus udah ini bonus chapternya ena ena dikit lah masa judul ceritanya grupi tapi ga pernah ena ena
anyways
gua bikin groupie luke hemmings sebagai groupie series !!!!
new characters, new story nd new plot!!!
please check di work qu ya.
ok
lots of luv. caca
YOU ARE READING
Groupie101 • calumhood
Fanfiction"when you put four young dudes on a tour bus, playing theaters, then arenas, you're going to have sex with a lot of girls, i guess."-Luke hemmings on RollingStone Magazine. Check out the sequel: Another Groupie on my profile. cover by tari nax bali
