1-5

9.8K 809 296
                                    

Calum's POV
smut smut smut smut smut smut smut sm do not read if you do not want it smut smut smut smut smut smu
-

Sudah lewat dari 16 jam semenjak aku dan Summer membuat persyaratan hubungan kami.

Kini aku sedang rehearsal dengan teman-temanku untuk mempersiapkan konser selanjutnya.

Ya, tentu saja mereka menggodaku atas kencanku semalam. Dan aku hanya merespon dengan memutar bola mata atau mendengus keras.

Dan aku tidak memberitahu mereka tentang persyaratan-persyaratan hubungan kami. Bukankah akan lebih intim rasanya, jika hanya aku dan ia yang tahu?

Aku tengah menjajal mikrofonku ketika tiba-tiba ponselku bergetar hebat dari dalam saku celana.

Great. Nona-tiga-persyaratan meneleponku kali ini.

"Halo, Calum," suaranya terdengar dari speaker ponselku.

"Halo, ada apa?" tanyaku dengan kesal. Baru kurang dari satu hari ia menjadi pacarku, ia sudah menyebalkan.

"Uh, aku akan kembali ke Sydney," Ia menginformasikan. "Dan aku ingin kau mengantarku ke bandara, because you're my boyfriend."

Aku mengerutkan dahi mendengar pernyataan "My boyfriend" dari mulut Summer. Terasa sangat janggal di telingaku, mungkin karena aku sudah lama lajang...

Lajang dan usang.

Terakhir kali aku memiliki hubungan, maksudku, hubungan yang benar-benar hubungan dan bukan sekedar hubungan intim adalah 4 tahun lalu.

Dan aku tidak akan mengungkitnya lagi kali ini.

"Uh, kau mendengarku, Cal?" ia menyadarkanku kembali ke alam realita.

"Sum. Aku sedang rehearsal."

"Hmm, kau tentu tidak ingin melanggar persyaratan nomor dua, kan, Cal?" Dan aku yakin seribu persen, Summer sedang tersenyum penuh kemenangan kali ini.

Aku mengingat-ingat kembali apa bunyi persyaratan kedua; aku harus selalu ada untuk Summer, no matter what.

Ucapannya bagaikan doktrin yang membuatku membisikkan fuck pada diriku sendiri dan segera berlari mencari pinjaman mobil.

"You know, untung saja kau pacarku. Kalau tidak, sudah kucincang kau."

Dan dengan itu, ia tertawa puas dan mematikan telepon.

Dasar nenek lampir. Bisa-bisanya ia mengambil keuntungan dari persyaratan yang ia buat sendiri.

"Hey, Cal, kau mau kemana?, kita belum selesai!" Luke melambaikan tangannya ke arahku, sementara aku meraih kunci mobil diatas sound.

"Summer membutuhkanku,"

"Aww, your new girlfiend?" goda Michael sambil mengedipkan satu matanya padaku.

"Ada apa?" tanya Luke ingin tahu.

"Um, ia akan kembali ke Sydney dan memintaku untuk mengantarnya." karena jika aku tidak mengantarnya, karir kita dalam ancaman.

"Wow, Calum sedang mencoba menjadi pacar yang baik." Michael menggodaku, ia menaik turunkan kedua alisnya bersamaan.

"Goodluck with her, Cal." tambah Ashton yang menaikkan stik drumnya ke udara.

"Shut up, aku akan kembali dalam lima menit." ucapku sambil menyambar jaket hitamku.

Dengan tergesa, aku segera keluar ruangan dan memasuki lambo warna hitam, melesat menuju hotel pacark-

Groupie101 • calumhoodWhere stories live. Discover now