2-0

8.8K 881 476
                                    

Author's POV

Tidak, Calum tidak merasa bersalah setelah kejadian itu.

Ya, Summer sangat terpukul setelah kejadian itu.

Dan, ya, Calum melanjutkan hubungannya dengan Luna.

Namun tidak, Summer merasa tidak ingin melanjutkan kehidupannya setelah apa yang menimpanya.

Calum sedang duduk bersandar di sofa, memainkan chord gitarnya dengan asal. Luna tidak datang mengunjunginya hari ini, jadi ia memutuskan hanya akan menghabiskan harinya di dalam apartment.

Ia sama sekali tidak tahu apa yang ada dipikirannya, namun ia menyetujui untuk kembali pada Luna dan melanjutkan hubungan mereka yang sempat tergantung beberapa tahun. Yang ia tahu, cintanya pada Luna masih sama seperti dulu, setidaknya, itulah yang ia pikirkan saat ini.

Tapi terkadang, apa yang kita pikirkan tidak sama dengan apa yang hati kita rasakan.

Ia membuang jauh-jauh pictures of her dalam benaknya, like, who the hell is she? Ia hanya another hook ups, ia hanya gadis yang sama dengan puluhan gadis lainnya yang pernah tidur bersamanya.

"Sampai kapan kau akan memainkan gitarmu dengan suara yang tidak enak didengar seperti itu dan memutuskan untuk bangkit dari seluruh kemalasanmu dan melakukan suatu hal yang berguna bagi nusa dan bangsa?" Tanya Ashton, tidak memberi titik koma spasi pada kalimatnya.

"Ashton, kau menggangguku." Calum menghela nafas, karena renungannya terganggu oleh suara menyebalkan Ashton.

"Kau tidak terganggu olehku, kau terganggu oleh hal lain."

"Kapan kau akan berhenti sok tahu seperti itu?" Calum mengerang sebal, meletakkan gitarnya diatas meja dan membenarkan posisi duduknya.

"Apa ada sesuatu yang mengganjal dipikiranmu? Apakah itu Summer?" tanya Ashton tiba-tiba, dan Calum hanya memberi tatapan dingin sebagai respons.

"Apakah kau menyesali keputusanmu untuk mengakhiri hubunganmu dengan Summer? Jika iya, maka kau memang benar-benar memilih jalan yang salah, dude."

"Tidak, aku tidak menyesal sama sekali. Sudahlah, Ashton. Luna ada di depan mataku, aku sangat mencintai Luna, kau tahu?"

"Tapi kurasa itu dulu, Cal. Dulu." Ucap Ashton, skak mat.

"Kau tidak akan pernah berhenti dengan ke-sok-tahuan-mu itu Ash," Calum memutar bola mata dengan sebal.

"Kau tahu. Manusia tidak akan hidup dalam masa lalu selamanya. Begitupun kau, aku tahu kau sudah tidak memiliki perasaan terhadap masa lalumu, tapi kau punya masa depan yang—"

"Fuck you, Ashton, fuck you!" Calum berteriak frustasi, ia menyisir rambutnya ke belakang. Tipikal Calum jika ia sedang grogi. "I dont fall in love with groupie."

"Tentu saja ia bukan lagi groupie jika kau memacarinya!"

"Aku memacarinya hanya untuk peran, Ash, goddamnit!"

"Terserah," Ashton berdiri dari duduknya. "Jika kau berpikir untuk kembali padanya, kau berhutang padaku sebotol bir."

Ashton mendengus keras, kemudian meninggalkan Calum and his silent thoughts.

*

Di sisi lain, Summer sedang berdebat dengan dirinya sendiri. Apakah ia akan menemui Calum atau tidak? Semenjak kejadian seminggu yang lalu itu, Summer lebih suka mengurung diri dan mengusir Megan kapanpun ia berkunjung ke apartmentnya.

Groupie101 • calumhoodDonde viven las historias. Descúbrelo ahora