0-2

15.3K 1K 454
                                    

2 minggu. 2 minggu sejak aku bertemu dengannya, dan hidupku kembali berjalan normal. Dan memang seharusnya tetap berjalan normal.

Aku bertemu si penjaga kasir swalayan beberapa hari lalu dan ia menanyakan apakah aku baik-baik saja, aku hanya tersenyum dan mengangguk, tidak ingin menceritakan betapa angkuhnya Calum Hood.

Ia menawariku lagi dalam bisnis groupie gelapnya, dan aku menolak halus. Ia bertanya padaku alasan aku menolak, aku tidak ingin memberitahunya tetapi ia terus memaksaku.

Akhirnya aku berkata kalau aku mengidap AIDS. Dan dengan bodohnya, ia percaya padaku.

*

Aku sedang mengantri di ATM, uang yang diberikan Calum belum habis sampai saat ini. Panggil aku pelacur mahal karena aku menulis $1500 di atas cek kosong tersebut.

Biasanya aku dibayar tidak sampai $200 tetapi kali ini aku mendapat berlipat-lipat dari itu. Tapi Calum fucking Hood si milyuner ini membuatku kaya mendadak dan aku sangat berterimakasih padanya (tanpa ingin bertemu dengannya lagi).

Aku tiba di sebuah fancy restaurant, berniat menghabiskan uangku disini. Panggil aku boros dan sombong karena aku hanya dapat mengunjungi restoran mahal setahun sekali.

Mataku sedang mengscan menu makanan ketika sebuah tangan menyentuh pundakku, "Hey!"

Perlahan aku mendongak untuk mencari sumber suara, dan aku bertemu sepasang mata ocean blue.

"Kau gadis yang bersama Calum minggu lalu bukan?" tanyanya sambil menarik kursi di depanku, kemudian duduk.

"Sebenarnya itu dua minggu lalu." jawabku. "Dan, ya, aku bersama Calum."

Ia tertawa kecil, "Aku Luke, teman Calum."

"Kau tidak perlu memberitahuku karena aku sudah tahu."

"Oh, benar." jawabnya, tertawa lagi. "Apa yang kaulakukan disini?"

"Makan malam. Kau sendiri?"

"Uh, aku menunggu seseorang." Jawabnya sambil mengedarkan pandangan ke sekitar.

"Okay." aku kembali fokus pada buku menu, namun tiba-tiba Luke berkata:

"Apakah kau ingin ikut denganku?"

Wow..wow. Tawaran tidur bersama?

"Kemana?" tanyaku pura-pura tidak tahu. Sudah jelas aku tahu, wajah hornynya itu tidak bisa disembunyikan.

"Uh, kembali ke hotel." Jawabnya, menjilat bibirnya. "Kau akan mendapat teman, nanti."

Dahiku berkerut, aku tidak mengerti maksudnya. "Teman?"

Luke tertawa kikuk, kemudian ia mencondongkan tubuhnya ke arahku dan berbisik, "You know. Threesome."

Aku samasekali tidak terkejut dengan jawaban seksual-nya. Itu sudah terpampang jelas dalam wajah dan gerak-geriknya. "Apa kau juga akan memberiku cek kosong setelahnya?"

Bodoh. Kenapa aku berbicara seperti itu.

"Of course, honey. Tolong jangan keras-keras, kita di tempat umum." Ia berbicara dengan volume lebih pelan dari sebelummya.

Aku menimbang-nimbang beberapa detik, dan mengangguk kecil. "Baiklah."

Luke tersenyum manis; bukan, bukan, tetapi senyum mesum. "Siapa namamu?"

"Summer Gold."

*

Kami memasuki hotel yang sama seperti dua minggu lalu ketika aku bersama Calum. Semua terasa masih sama, namun kali ini aku bersama Luke dan another chick yang aku tidak tahu namanya. Ia terus saja tersenyum angkuh sambil menggelayuti lengan Luke.

Groupie101 • calumhoodWhere stories live. Discover now