25. The Festival

1.7K 141 23
                                    

Bum!! Tarr!! Duar!!

Kembang api menghiasi langit bahkan saat langit masih terang dengan matahari berada di puncaknya. Berbagai stand makanan dan juga permainan tersebar dimana-mana. Bahkan ada yang menjual berbagai jenis senjata mulai dari senjata tajam hingga senjata sihir yang langka.

Tapi, ada satu yang menarik perhatian keenam anak yang baru saja datang itu. Sebuah turnamen, dengan hadiah 3 senjata suci yang dikatakan sebenarnya adalah milik keenam anak legenda.

"3 senjata suci milik 3 anak dari legenda. Bukankah itu artinya, kita yang memilikinya?" Kata Reine mengecilkan suaranya.

"Cara mendapatkannya hanya dengan mengikuti turnamen. Cara yang merepotkan." Kata Gray.

"Kalau begitu, kita harus mendaftar sekarang." Kata Kazuto mendekati arena turnamen itu.

"Kalian saja. Kami para wanita akan melakukan beberapa urusan. Jangan sampai kalah ya!" Chloe lalu pergi dengan bergandengan tangan bersama Lyra dan Reine meninggalkan ketiga cowok itu.

"Curang. Kalian, ayo!" Leon mendekati meja pendaftaran dan mendaftarkan ketiga nama mereka.

"Pertandingan akan dimulai sekitar 10 menit lagi." Kata Leon setelah selesai mendaftarkan nama-nama mereka.

Sepuluh menit kemudian, turnamen yang diselenggarakan di ruangan terbuka itu dimulai. Semua peserta yang berjumlah lebih dari 50 orang berdiri di dalam wilayah pertandingan. Peraturan untuk tahap pertama, adalah mengeluarkan lawan dari arena. Setelah itu, 8 orang yang bertahan akan lanjut menuju acara selanjutnya. Aturan hanya satu, jangan sampai membunuh lawan. Jadi, semua jenis sihir bisa dipakai, begitu juga serangan fisik.

Begitu bel berbunyi, seluruh peserta segera menjatuhkan lawan baik dengan sihir atau dengan melemparnya keluar begitu saja. Kazuto daritadi hanya diam dan akan melawan begitu merasa dirinya terancam, begitu juga dengan Gray. Berbeda dengan Kazuto dan Gray, Leon merasa diuntungkan diturnamen ini. Karena arena turnamen terbuat dari tanah dan bebatuan.

Dan tak lama setelah itu, hanya 8 orang yang tersisa di atas arena. 3 dari mereka adalah Kazuto, Gray, dan Leon. 2 adalah wanita. Dan 3 lainnya adalah laki-laki berbadan kekar dan berwajah garang.

Kedelapan peserta diminta untuk berkumpul. Seorang juri mendekati dan memberitahukan aturan turnamen selanjutnya. Setiap pertandingan adalah 1 lawan 1. Pemain akan dipilih melalui undian.

Seluruh peserta lalu mengambil undian yang sudah diberikan secara acak. Dan hasil untuk siapa melawan siapa telah didapat. Pertandingan pertama pun dimulai. Pertandingan pertama adalah Leon melawan salah satu pria bernama Lackon.

Pertandingan dimulai, dan Lackon memulai serangan pertamanya.

"Viento, de, Sacador!" Gumpalan angin terlihat mendekati Leon dan menghantam dibagian bahu kirinya.

Walaupun begitu, Leon tak sedikitpun tersakiti.

"Tifón viento." Lackon kembali melancarkan serangannya. Ia membuat angin puyuh dan membuat angin itu terbang mengarah ke Leon.

"Leon tak boleh terangkat ke udara sedikitpun." Kata Kazuto dipinggir arena kepada Gray.

"Ya. Para pengguna elemen tanah tidak akan memiliki banyak kemampuan jika sudah berada di atas tanah." Jawab Kazuto memperhatikan Leon di tengah arena.

"Apalagi jika terangkat, 80% musuh dengan elemen anginlah yang menang." Lanjut Gray.

Leon menghantam tanah dengan kedua tangannya, "Cancion de la Tierra!"

Dua buah tangan raksasa terbentuk diantara angin itu, kedua tangan itu mengatup dan angin itu hilang seketika.

"Meteor." Leon menciptakan ribuan tanah berukuran kecil dilangit dan membuat mereka menghantam tanah dengan kecepatan tinggi.

Witch and WarDonde viven las historias. Descúbrelo ahora