12. New Skills

2.2K 197 7
                                    

"Kak Kazu!" Teriak Rei dari kejauhan

"Hei! Lagi-lagi kau menunggu kakak pulang ya?" Tanya Kazuto

"Hehe. Rei kan sedang tidak ada kerjaan. Jadi Rei kesini saja." Jawab Rei dengan senyuman lebarnya

"Baik baik. Jadi, Rei tadi ngapain waktu nunggu kakak pulang?" Tanya Kazuto sambil mulai berjalan

"Tadi Rei ngeliat anak kucing lucu banget! Tadi, ada ibu-ibu yang baik. Dia ngajak dua kucing. Katanya itu peliharaannya. Tadi Rei ngelus kucingnya, empuk banget! Kayak kapas!" Kata Rei sangat bahagia.

"Aduh! Kamu lebih lucu Rei!" Kata Kazuto mengelus kepala adik semata wayangnya itu.

"Kak! Aku ingin ke toilet dulu ya. Disana, aku mau pinjam toilet disana. Oke? Kakak tunggu diluar ya?" Tanya Rei dan Kazuto langsung menyetujuinya.

Saat Kazuto menunggu Rei yang sedang berurusan dengan panggilan alam, sebuah mobil melintas di jalan dan memanggil Kazuto

"Kazuto!!" Panggil seseorang yang tidak lain adalah ayahnya.

"Oh! Ayah!" Jawab Kazuto dengan senyuman.

"Cepat naik!" Suruh ayahnya.

"Tapi aku lagi nungguin Rei!" Jawab Kazuto

"Haa!? Bicara apa kau ini? Rei tadi dibawa ke rumah sakit saat kau sedang sekolah! Keadaannya parah sekali!" Teriak Seiji

"Ha? Ayah yang bicara apa? Jangan berbohong begitu." Kata Kazuto

"Ayah berbohong? Untuk apa ayah berbohong kalau itu menyangkut keadaan adikmu Kazuto!?" Kata Seiji

"Tapi, tadi--" potongan Kazuto terpotong karena ayahnya langsung memaksanya masuk ke mobil.

Didalam mobil, Kazuto tak hentinya memikirkan apa yang terjadi. Apa yang terjadi? Kenapa Rei di rumah sakit? Sejak kapan? Lalu yang tadi itu? Pertanyaan itu terus terngiang di pikirannya.

Sesampainya di rumah sakit, ayahnya langsung mengajak Kazuto turun dan menuju sebuah ruangan. Kazuto hanya mengikuti dan sampai diruangan itu. Dan yang Kazuto lihat disana, adalah seorang gadis kecil, yaitu adiknya sendiri yang terbaring lemas.

"Rei?" Tanya Kazuto

"Rei disini sejak kapan? Ini mimpi kan?" Kazuto terus kebingungan dengan pertanyaan itu.

"Rei? Rei?" Kazuto merasa pusing. Pusing hingga akhirnya dia terjatuh pingsan didepan ayah dan ibunya

"Kazuto? Kazuto!"

***

Kazuto terbangun dengan wajah pucat dan keringat dingin yang membasahi tubuhnya. Semuanya terlihat buram saat itu.

Trang!!

"Suara apa itu?" Tanya Kazuto langsung sadar dari kebingungannya.

Kazuto menengok keluar jendela dan Gray sedang bertarung dengan seseorang yang dia sendiri tidak tau.

"Gr--" omongan Kazuto terputus saat dirinya menyadari ada yang aneh dengan Gray, matanya berubah menjadi merah dikiri dan oranye dikanan, hawa merah menyelimuti tubuhnya.

"Heterochromia? Astaga! Apa yang harus kulakukan?" Gumam Kazuto. Saat dirinya hendak beranjak dari kasurnya, Kazuto baru tersadar bahwa dia tidak sendiri di kamarnya.

Kazuto dengan refleks langsung keluar lewat jendelanya yang pecah karena pertarungan Gray tadi. Begitu Kazuto keluar dari jendela, dia langsung menjauh dari tempat Gray bertarung karena takut akan terlihat oleh Gray.

"Halaman belakang." Gumam Kazuto langsung berlari menuju halaman belakang rumah Gray. Tapi siapa sangka? Ternyata disana sudah menanti 5 orang dengan jubah dan tudung yang sama dengan yang dilawan Gray

Witch and WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang