17. Village

2.1K 162 13
                                    

"Dia siapa?" Tanya Gray dengan wajah dinginnya yang khas.

"Vianna!" Kata Reine sambil memeluk gadis yang dipanggilnya Vianna itu.

"Vianna?" Kata Leon kebingungan.

"Ini Vianna. Dia sudah bersama Oma sejak ia kecil. Umurnya seumuran kalian." Kata Oma Laine.

"Sejak kecil?" Kata Lyra kebingungan.

"Waktu masih berumur 3 tahun, Vianna ini Oma temukan di depan rumah Oma. Dan karena blablabla dan sebagainya, Oma ajak Vianna untuk tinggal disini." Kata Oma Laine.

"Dia sudah jadi temanku sejak kecil!" Kata Reine terlihat sangat senang.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Reine sambil memegang tangan teman masa kecilnya itu.

"Aku baik. Kau sendiri?" Kata Vianna.

"Aku baik dan senang karena bertemu denganmu!" Kata Reine.

"Maaf, tapi aku belum tau nama kalian." Kata Vianna.

"Ah! Maaf." Kata Kazuto.

"Aku Kazuto, yang cowok pirang itu Leon, cewek berambut pendek itu Lyra, cewek yang lagi satu Chloe, dan yang dingin itu Gray." Kata Kazuto sambil tersenyum.

"Salam kenal." Kata Lyra.

"Salam kenal." Kata Vianna tersenyum.

Vianna adalah seorang gadis tinggi berambut pirang dengan iris mata violet dan memakai kacamata. Sangat pas jika diibaratkan dengan lavender ditengah sawah padi yang menguning.

"Ngomong-ngomong, apa aku sudah boleh kembali ke kamar? Aku ngantuk sekali." Kata Lyra sesekali menguap.

"Ide bagus, Vianna, kau tidurlah dengan Lyra dan Chloe. Untuk semuanya, selamat tidur." Kata Khanz sambil menuruni tangga diikuti dengan Oma Laine yang melambaikan tangannya.

"Ayo, kita tidur." Kata Reine melingkarkan tangannya pada pundak Vianna.

Merekapun kembali memasuki kamar mereka masing-masing. Sesampainya dikamar, Kazuto menceritakan pada Leon apa yang terjadi padanya.

"Hah? Aku berbuat seperti itu?" Tanya Leon memberi respon terkejut.

"Ini buktinya. Dasar manusia aneh." Kata Kazuto sambil membekukan jendelanya yang pecah agar kembali tertutup rapat.

"Oya, dan kau tau? Ini sudah larut malam. Kau tidur, aku tidur. Sekarang!" Kata Kazuto dengan wajah sadisnya.

"Siap, laksanakan!" Kata Leon lalu menyelimuti dirinya diatas kasur empuknya.

***

"Kazuto tidak menangis." Kata seorang ibu kepada ibu lainnya.

"Siapa?" Tanya ibu yang lain.

"Kazuto, kakak Rei. Anak dari Chiaki, Kazuto tidak menangis saat menghadiri pemakaman adiknya." Kata ibu itu.

"Kasian. Ia pasti sangat kesedihan hingga tak satupun air mata keluar dari matanya." Kata ibu yang lain.

***

Kazuto terbangun dan melihat Leon yang masih asyik bermain dengan bantalnya.

"Jam... 6? Aku kepagian." Kata Kazuto lalu keluar dari kamarnya.

"Tak ada siapa-siapa. Gelap." Kata Kazuto sambil berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.

"Toilet.... dimana ya?" Kata Kazuto sambil berjalan menelusuri rumah Oma Laine yang ternyata sangat luas didalam.

"Oh! Vianna." Panggil Kazuto melihat Vianna sedang berada disofa menonton TV.

"Kamar mandi dimana?" Kata Kazuto sembari mencoba membuka lebar matanya yang masih sesekali terpejam itu.

Witch and WarWhere stories live. Discover now