18. The Truth

2K 157 20
                                    

Bruk!

"Kazuto?" Panggil Gray.

***

"Akhh!!" Kazuto membuka matanya, memegangi kepalanya yang sakit, dan mendapati dirinya sedang tertidur disebuah kursi panjang.

'Ini dimana?' Pikir Kazuto sambil melihat sekelilingnya.

Kazuto sekarang sedang terduduk di sebuah kursi yang berada dalam ruangan bernuansa hijau dengan beberapa tanaman yang menghiasi dinding ruangan itu.

"Mana yang lain?" Kazuto lalu menuju pintu satu-satunya yang ada diruangan itu. Sebuah padang rumput langsung menyambut Kazuto setelah dirinya membuka pintu yang terbuat dari bambu yang terikat itu.

"Woah!" Kazuto mengagumi sekelilingnya. Nuansa hijau dengan angin malam berhembus menerpa rambut Kazuto yang terbilang cukup panjang hingga menutupi setengah daun telinganya.

"Sudah malam? Ini dimana?" Kata Kazuto sambil mulai berjalan menyusuri padang rumput yang luas itu. Tak sesekali juga, Kazuto merasa sakit dengan tajamnya ujung rumput yang daritadi menyentuh-nyentuh kaki Kazuto.

"Luas sekali. Ini sampai mana?" Gumam Kazuto sambil terus berjalan menyusuri padang rumput itu.

"Woaahh!! Bintangnya banyak sekali." Kata Kazuto melihat keatas dan menerka-nerka rasi bintang yang bertebaran di langit diatas kepalanya.

"Tapi, ngomong-ngomong ini dimana?" Gumam Kazuto lagi.

Krsk! Krsk!

"Hm? Ada orang disitu?" Tanya Kazuto sambil melihat kearah rerumputan yang lebih tinggi dari mata kakinya.

Sebuah anak panah melintas dengan cepat dari arah Kazuto melihat dan tepat akan menuju mata kanan Kazuto.

"Eh?"

***

"Kazuto! Kazuto!" Panggil Lyra sambil menggoyang-goyangkan badan Kazuto.

Kazuto sontak membuka matanya lebar-lebar memperhatikan sekelilingnya sambil bernafas berat, dirinya sekarang sedang berada ditengah kasur dan berbaring diatasnya.

"Kau kenapa?" Tanya Gray.

"Kenapa denganku?" Tanya Kazuto balik sambil mencoba untuk duduk dikasurnya.

"Kau mengigau. Seperti orang sesak dan kau terus memegangi mata kananmu. Ada apa denganmu?" Tanya Leon.

"Maaf, tadi aku memimpikan hal buruk." Jawab Kazuto sambil memegangi kepalanya yang terasa sedikit sakit.

"Mimpi buruk?" Tanya Vianna penasaran.

Kazuto hanya terdiam tak menjawab pertanyaan Vianna. Sedangkan yang lainnya menatap Kazuto dengan tatapan bingung sekaligus khawatir.

"Maaf, aku menanyakan hal yang aneh. Tak usah kau jawab. Aku hanya sedikit penasaran." Kata Vianna tersenyum kecil.

"Tidak, aku yang seharusnya meminta maaf telah membuat kalian semua khawatir terhadapku." Kata Kazuto sedikit tersenyum.

Gray lalu memutar matanya dan pergi meninggalkan ruangan tempat Kazuto berbaring.

"Baiklah, karena kau sudah sadar, bagaimana kalau kita makan bersama? Sekarang sudah malam hari, pasti kepala suku dan ayah sudah menunggu . Bagaimana?" Kata Reine.

"Ayo!" Kata Lyra dan Chloe melangkah keluar mengikuti Reine.

"Kazuto, ayo!" Kata Leon sambil membantu Kazuto berdiri. Mereka lalu menuju tempat memasak yang ada di desa itu dan juga disusul Vianna.

Witch and WarWhere stories live. Discover now