19. Light

2K 160 12
                                    

"Gray, kau tau? Di dunia sihir, ada beberapa sihir yang bisa mempengaruhi indera kita." Kata Kazuto.

"Oh ya? Contohnya?" Tanya Gray berjalan memasuki supermarket.

"Suara, cahaya, manipulasi, dan perubahan wujud." Jawab Kazuto sambil mengambil sebuah troli.

"Hmm... aku baru tau hal itu. Tapi, kita sebenarnya ngapain sih disini?" Tanya Gray setelah dirinya mengambil sebuah catatan.

"Kita berdua kan disuruh Oma Laine membeli beberapa barang disini." Kata Kazuto sambil mengambil sekotak susu cair.

"Merepotkan. Ngomong-ngomong, darimana kau tau itu?" Tanya Gray.

"Apanya?" Tanya Kazuto balik.

"Yang tadi kau bicarakan. Sihir yang mempengaruhi indera itu." Kata Gray lalu membacakan barang-barang yang perlu dibelanjakan.

"Oh. Tadi malam, Oma Laine memberiku sebuah buku. Katanya buku itu berisi beberapa cara mengendalikan sihir. Juga berisi metode penyembuhanku." Jawab Kazuto mengambil sebungkus gula putih.

"Oh. Dan... kenapa kau memberitahuku?" Tanya Gray.

"Karena, elemen api merupakan elemen paling kuat melawan pengendali cahaya. Jadi, kalau kau melawan pengendali cahaya, kau harus waspada, ia pasti akan mengincarmu." Jawab Kazuto sedikit tertawa sedangkan Gray hanya memutar matanya.

***

'Cih. Kenapa aku tak sadar daritadi kalau dia itu pengendali cahaya? Untung saja yang terkena sihirnya hanya mata kananku.' Pikir Gray.

"Bagaimana bisa? Apa kau tak apa?" Tanya Reine panik.

"Aku tak apa." Jawab Gray singkat.

"Tahan dirimu kak! Hanya mata kananku." Kata Gray lagi.

Reine terkihat lebih tenang, lalu kembali menatap Chloe dan Vianna dipinggir halaman, "Apa Chloe bisa melawan orang itu?" Kata Reine.

"Maksudmu?" Kata Gray.

"Bukan. Bukan apa-apa." Kata Reine.

Lalu, diatas,

"Kau cukup merepotkan." Kata orang yang daritadi dikejar Lyra.

"Dark judgement!"

"Wha-- apa ini!??" Semuanya merasa panik, hari yang masih siang berubah menjadi gelap gulita. Mereka tak bisa melihat sama sekali. Hanya si perapal mantra yang masih memiliki penglihatan dengan jelas.

Duak! Duak! Duak! Duak! Duak!

Mereka berlima mendapat serangan yang cukup keras hingga mereka terpental dan tersungkur ditanah.

"Sial! Gray!" Reine memanggil Gray dan mencari-cari keberadaan adiknya itu.

"Lantern." Ujar Gray tak jauh. Lenterapun bermunculan dari segala arah dan itu sudah cukup untuk membuat mereka bisa melihat.

"Lyra? Oi, Lyra!" Reine melihat Lyra yang tertindih dahan pohon yang cukup besar ditanah dan terlihat kesakitan.

"Sebentar, aku akan mengeluarkanmu." Reine dan Gray mengangkat ranting yang cukup besar itu dan menjatuhkannya kesisi lain.

"Curador." Ujar Reine menyembuhkan kaki Lyra yang tertindih.

"Kak." Panggil Gray.

"Apa?" Tanya Reine.

"Itu." Kata Gray menunjuk sesuatu. Reine lalu menengok ke arah yang Gray tunjuk.

"Oh, tidak!"

Tubuh Chloe mengeluarkan aliran listrik. Matanya juga berubah dari biru menjadi ungu lavender.

Witch and WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang