6. Dream

2.9K 220 3
                                    

"Mereka berdua pasti tidak pernah akur ya?" Tanya Khanz menunjuk ke arah Kazuto dan Gray.

Lyra hanya mengangguk dan mengatakan "Sangat!!" Dan spontan membuat semuanya tertawa.

***

"Kalian besok libur kan?" Tanya Khanz dan terjawab dengan anggukan dari para anak-anak.

"Bagaimana untuk pemanasan latihan minggu depan, kalian perlihatkan padaku tes air kalian?" Tanya Khanz

"Tentu!" Jawab anak-anak semangat.

Ting Tong

Bel berbunyi dan pintupun dibukakan oleh Reine.

"Oh! Paman dan Bibi silahkan masuk" Kata Reine sambil membawa dua orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah orang tua Kazuto.

"Ayah, ibu.." kata Kazuto masih lemah.

"Kazuto, apa yang terjadi? Kenapa kau seperti ini? Siapa yang melakukannya? Dimana sakitnya?" Tanya Chiaki berbelit-belit.

"Dasar ibu. Pelan-pelan dong bertanya. Satu persatu kalau ingin bertanya sesuatu." Jawab Kazuto dan Chiaki hanya tertawa kecil

"Aku ditembak anak panah oleh entahlah. Yang terkena dipunggungku dan bahu kananku." Jawab Kazuto lagi

"Coba perlihatkan Kazuto, dimana lukamu." Kata Seiji

"Lukanya diperban, jadi tidak bisa melihat keseluruhan." Kata Kazuto melepas bajunya dan memperlihatkan punggung serta bahunya yang dibalut perban panjang.

"Pasti Reine yang mengobati kan?" Tanya Seiji.

"Iya, darimana ayah tau?" Tanya Kazuto

"Asal kau tau Kazuto, Reine itu penyembuh yang hebat! Dia pernah mengobati ayah yang terkena sayatan saat umurnya masih 10 tahun." Kata Seiji

"Paman terlalu melebihkan! Waktu itu hanya luka kecil saja, jadi memang mudah disembuhkan." Kata Reine

"Memangnya kak Reine dimana belajar penyembuhan?" Tanya Chloe.

"Dari nenek kakak. Tapi dia sedang berada di dunia sihir sekarang." Jawab Reine sambil tersenyum

Setelah banyak perbincangan dengan keluarga Gray. Semua mohon pamit untuk pulang kerumah masing-masing.

"Apa ada yang perlu paman antar?" Tanya Khanz

"Tidak perlu paman, aku dijemput. Lyra dan Chloe juga pulang bersama dijemput." Jawab Leon.

Setelah semua melambaikan tangan, mereka kembali ke rumah masing-masing.

Sesampainya dirumah, Kazuto langsung memasuki kamarnya untuk beristirahat dan menunggu tubuhnya pulih. Walaupun kemungkinan besok dia sudah sehat, tapi lukanya kemungkinan masih ada.

"Saudara...." kata Kazuto lalu terlelap dalam tidurnya.

***

"Kakak!" Panggil seorang anak cewek yang berumur 5 tahun dan sedang menunggu di depan sekolah

"Rei! Kau sedang apa disini?" Tanya kakak dari anak yang bernama Rei itu.

"Dasar! Rei kan sudah biasa menunggu kak Kazu disini." Jawab Rei dengan nada cemberut.

"Baiklah, ayo kita pulang sama-sama!" Kata Kazuto.

"Kak, bagaimana kalau kita hari ini berjalan-jalan sebentar ke kedai disana? Temanku bilang disana enak sekali menunya." Kata Rei

"Tapi bukannya tubuhmu sedang tidak bagus saat ini?" Tanya Kazuto tak yakin.

"Tak apa! Ayo, aku juga akan sehat dengan cepat kalau mendapatkan apa yang kuinginkan!" Kata Rei menarik lengan baju Kazuto.

Witch and WarWhere stories live. Discover now