Chapter 13

4.5K 744 34
                                    

Calum terjaga, berkedip, mengusap matanya dan tak melihat apapun selain warna putih. Tak berbentuk, tak ada bayangan, tak ada apapun. Hanya putih.
Sekejap dia panik, berusaha mengingat kembali apa yang terjadi ; tapi nihil. Dia tak menemukan ingatan apapun selain dirinya melihat gelap dan tiba-tiba putih. Calum mengedarkan pandangannya ke ruangan serba putih itu, matanya membulat melihat dua temannya juga berada dalam satu ruangan putih itu, bersamanya.

'Michael !' Calum menyeret tubuhnya mendekat ke arah Michael yang tergeletak beberapa meter darinya. Tubuh Michael berantakan, kotor dan banyak luka di kedua tangan serta kakinya.

Buk !

Calum mengusap keningnya. Ia menabrak sesuatu. Tapi tak ada apapun, ruangan putih ini kosong dan mereka bertiga terjebak dalam ruangan ini, sama sekali tak ada sekat. Calum meraba lantai di depannya, tangannya terhenti saat merasakan ada sesuatu yang dingin dan keras. Calum melihat ke arah Michael, berusaha fokus tapi tak ada dinding pemisah. Tangan Calum mengikuti sesuatu yang dingin itu, semakin keatas, nafasnya tercekat. Ruangan ini, bukan ruangan putih biasa. Calum berdiri, berusaha menahan perih dan nyeri disekujur tubuhnya, meraba dinding tebal transparan dan dingin itu. Dinding transparan yang memisahkan tempatnya dengan Michael.

'Tempat apa ini ?' Gumamnya saat memutar tubuhnya, melihat Chrissy yang juga tergeletak beberapa meter darinya dan tak sadarkan diri dengan memar serta luka di kepalanya.

Buk !

'Shit.' Umpat Calum saat ia kembali menabrak dinding transparan yang lain.

Mereka bertiga berada dalam ruangan yang sama dengan sekat dari benda dingin yang keras dan transparan. Ini gila, pikir Calum. Ia mengepalkan tangannya dan memukul dinding transparan itu sekuat-kuatnya beberapa kali, menimbulkan suara hantaman yang cuku keras hingga Michael mengerang dan membuka matanya.

'Michael !' Teriak Calum.

Menyadari ada yang berteriak, Michael menoleh ke arah Calum. Memijat keningnya sebentar dan memperhatikan Chrissy yang masih tidak sadarkan diri.

'Tidak perlu berteriak bodoh !' Sahut Michael. Ia mendengar jelas teriakan Calum, dan itu cukup mengganggunya.

'Kau ingat apa yang terjadi ?' Tanya Calum.

Michael terdiam, memperhatikan ruangan serba putih yang mereka tempati saat ini. Tak ada jendela, tak ada apapun, hanya putih dan kosong. Rasa nyeri dan perih menjalar di tubuhnya, ia meringis sakit dan berusaha tetap fokus mencari sesuatu yang ganjil dari ruangan putih ini. Sadar tak menemukan apapun, Michael memejamkan matanya, mencoba mengingat apa yang sebelumnya terjadi.

Teriakan,

Hantaman,

Dan semuanya gelap,

Lalu bangun di ruangan putih.

Hanya itu yang Michael ingat. Tak ada sisa ingatan apapun tentang yang terjadi sebelumnya. Yang jelas, mereka bertiga ada di ruangan putih ini dan terpisah dari Lee, Bobby, Chloe serta Harry.

'Aku tak ingat bagaimana kita bisa sampai ke ruangan aneh ini.' Ucap Michael memperhatikan Calum yang duduk memeluk lututnya.

'Kita dipisahkan oleh dinding transparan.' Ucap Calum menyentuh dinding transparan itu, membuat Michael mengumpat keras melihatnya.

'Shit.'

Calum dan Michael menoleh ke arah Chrissy. Gadis itu terbangun dan mengumpat, ia meringis sakit saat berusaha duduk.

Chrissy memperhatikan seisi ruangan, mempertajam pandangan matanya dan terdiam melihat Michael dan Calum yang sedang memperhatikannya.

'Tempat apa ini ?' Tanya Chrissy menatap Michael dan Calun bergantian.

211 [BOOK ONE OF 211 SERIES]Where stories live. Discover now