Chapter 1

7.7K 935 29
                                    

Pagi ini, mereka semua sudah berkumpul di lapangan rumput yang kemarin mereka gunakan untuk latihan. Tak ada simulasi ruangan hari ini, lapangan rumput sebesar lapangan bola itu tetap sama, tak ada yang berubah. Tak ada lagi alarm, tak ada lagi monster aneh keriput. Hanya ada papan-papan bulat untuk latihan menembak, beberapa boneka jerami, dan beberapa tiang dengan buah apel di ujung atas tiang.

"Selamat pagi !" Sapa Rose dan Zayn saat melihat ke tujuh remaja itu masuk ke lapangan.

Mereka hanya memperhatikan sekitar dan fokus pada Zayn dan Rose. Dua agen itu sudah berpakaian lengkap, bahkan memakai rompi anti peluru yang cukup tipis. Mereka berdiri berjajar. Chrissy, Lee, Michael, Bobby, Calum, Harry dan Chloe. Lengkap dengan celana olahraga dan t-shirt hitam ketat di tubuh mereka.

"Ada empat senjata utama yang akan kalian pelajari sebagai keahlian utama kalian dalam menyerang dan bertahan." Jelas Zayn, "Senjata api baik senapan ataupun pistol, pisau lipat, panah dan katana."

"Beberapa dari kalian sudah menunjukkan keahlian kalian dengan sanjata itu kemarin. Sekarang, aku akan memanggil pelatih baru untuk kalian selain aku dan Zayn." Lanjut Rose.

Derap langkah terdengar dari belakang tujuh murid Zayn dan Rose. Dua orang berseragam sama dengan Zayn dan Rose sudah berdiri di depan Chrissy, Lee, Michael, Bobby, Calum, Harry dan Chloe. Keduanya agen laki-laki.

"Liam Payne dan Louis Tomlinson. Agen terbaik CIA, dengan kemampuan menembak dan pemanah yang sangat baik." Jelas Zayn, memperkenalkan dua agen baru sebagai pelatih mereka nanti.

Harry memperhatikan pria yang di panggil Liam. Harry pernah melihatnya, tapi dia tak ingat kapan dan dimana dia melihat pria itu. Sementara Lee memperhatikan Louis, Lee seperti mengenal agen itu. Sayangnya, dia tak ingat apapun tentang itu. Aneh rasanya.

"Chrissy dan Lee akan belajar menggunakan katana denganku. Harry dan Chloe akan menembak dengan Liam. Michael akan berlatih dengan pisau lipat dan menembak bersama Zayn. Kemudian Bobby dan Calum, akan memanah bersama Louis." Rose menyebut kelompok latihan untuk hari ini.

"Latihan bisa dimulai sekarang. Calum dan Bobby ikut aku ke boneka jerami sekarang." Rose berjalan ke dekat beberapa boneka jerami, di ikuti Calum dan Bobby.

Lee dan Chrissy berjalan ke tiang-tiang dengan buah apel di ujungnya. Lalu Chloe dan Harry berjalan ke papan-papan target menembak. Sementara Michael dan Zayn berjalan ke bagian boneka jerami yang lain. 

**

"Pilih senjatamu." Perintah Zayn yang mengambil dua pisau lipatnya.

Michael memakai sabuk untuk menggantungkan senjata. Pilihannya jatuh pada pistol hitam mengkilap dan dua buah pisau pisau lipat, serta sebuah belati yang tajam. Michael berdiri di dekat Zayn sekarang.

"Aku yakin saat sedang bermain game, kau pasti pernah menggunakan pisau sebagai senjatanya." Ucap Zayn yang mulai mengarahkan pisau lipatnya ke boneka jerami yang berada sekitar lima sampai delapan meter di depannya.

"Sering." Jawaban singkat Michael yang disambut dengan lemparan pisau lipat Zayn yang menancap tepat di dada kiri boneka jerami itu.

"Fokus dan lempar pisau itu ke dada kanannya." Perintah Zayn.

Michael menatap dada kanan jerami itu, mencoba fokus, mengangkat tangannya ke belakang.

Jlebbs !

Pisau itu menancap di tengah dada. Meleset.

"Fokus. Yakinkan dirimu untuk melakukannya. Siapapun musuhmu, kau tidak boleh ragu untuk membunuhnya. Fokus dan lempar." Jelas Zayn mengingatkan.

Michael mengambil pisau lipat yang satunya di sebelah kiri pinggangnya. Memejamkan matanya sebentar, kembali fokus pada dada kanan jerami itu dan,

Jlebs !

"Sempurna." Zayn tersenyum puas.

Ketegangan hilang seketika, berganti dengan senyuman puas Michael yang berhasil menancapkan pisaunya tepat di dada kanan.

"Ambil pisaunya, dan ku beri kau waktu untuk berlatih sendiri selama tiga puluh menit." Zayn berjalan pergi, menghampiri Rose yang memperhatikan Lee dan Chrissy berlatih.
**

"Waktu kita tidak banyak."

"Prof, ku rasa waktu seminggu adalah waktu yang cukup untuk mereka berlatih dam memahami misi ini. Kalau hanya tiga hari, aku tak yakin mereka berhasil."

"Kalau kita tidak bergerak cepat, kita tak punya waktu untuk memastikan tentang laboratorium ilegal itu."

"Kita harus bicara dengan Zayn dan Rose yang melatih mereka."

"Persiapkan mereka dalam tiga hari. Pastikan mereka paham tentang misi ini."

***

"Latihan hari ini cukup. Pastikan kalian istirahat untuk latihan besok pagi." Rose mengakhiri latihan.

"Ada waktu satu jam sebelum kalian kembali ke dalam gedung." Zayn mengingatkan.

"Sampai bertemu di latihan besok pagi." Seri Liam yang berjalan bersama Zayn, Rose dan Louis.

"Ada waktu untuk mendiskusikan sesuatu." Ucap Harry yang berbaring. Terik matahari sore tak begitu panas, membuatnya nyaman berbaring memejamkan mata menghadap langit.

"Semalam Rose memberikan peta area 211 padaku." Chrissy membuka perbincangan sore ini. Harry dan Michael yang berbaring membuka matanya, memperhatikan apa yang akan Chrissy ceritakan.

"Area itu ada di Bermuda Triangle. Lautan yang menelan banyak kapal dan pesawat tanpa bekas." Lanjut Chloe.

"Berada di antara Puerto Rico, Miami dan Bermuda Hamilton." Sahut Lee.

"Dari sejarahnya, sudah banyak pesawat tempur dan kapal yang hilang disana. Kalau memang area itu adalah area 211 yang selama ini dibicarakan, itu artinya setelah kita masuk ke Bermuda Triangle, semua komunikasi akan terputus dan mesin kapal ataupun pesawat tak akan terkendali." Calum menjelaskan. Membuat Michael dan Harry mengubaj posisi mereka menjadi duduk.

"Itu namanya bunuh diri." Sahut Bobby mendengus.

"Kau yakin peta itu adalah peta segitiga bermuda ? Bukan peta lain ?" Tanya Michael.

"Sebaiknya kita lihat peta itu malam ini di kamarku. Kita harus bicarakan ini. Kita tidak bisa menunggu dan melakukan begitu saja, apa yang mereka perintahkan. Ini tak masuk akal." Ucap Chloe.

"Jika benar area 211 itu adalah segitiga bermuda, aku belum siap mati." Sahut Bobby. 

**

"Aku tidak mau ada team yang hilang lagi."

"Apa Profesor melakukan ini untuk mencari Ariana ? Mengorbankan mereka semua demi mencari anaknya ?"

"Ku rasa tidak. Ada kecurigaan lain yang membuatnya mengirim mereka ke area itu. Aku yakin, ada sesuatu yang lain."

"Kita harus melindungi mereka semua selama misi. Bagaimanapun caranya."

"Tidak ada lagi yang hilang."
***

Jangan lupa VOMMENT guys :))
Maaf klo ad typo

211 [BOOK ONE OF 211 SERIES]Where stories live. Discover now