II. Bobby Samuel

10K 1.2K 21
                                    

"Lakukan saja penelitian ini. Lagi pula, kita tak punya petunjuk jalan untuk keluar dari tempat ini."

Aku menatap Harry yang sejak tadi diam dan baru saja angkat bicara. Dia benar, tempat ini sangat besar. Bahkan selama dua malam, aku dan Lee terjaga hanya untuk mencari jalan keluar dari gedung ini, tapi hasilnya nihil. Kami hanya menemukan ruang-ruang kerja yang hanya disekat dengan kaca. Aku dan Lee juga menemukan cafetaria dan perpustakaan, di gedung yang setiap dindingnya terlindungi kaca tebal dan baja ini.

"Lagi pula, Bob, kau dan aku sama-sama dari asia dan butuh biaya untuk bisa kembali ke rumah. Kita dibawa ke tempat ini tanpa persiapan apapun. Bahkan sehelai baju saja tak terbawa." Lee angkat bicara. Sekali lagi, aku membenarkan perkataan Lee itu.

"Zayn bilang, kita punya kemampuan dan kecerdasan berbeda kan ?" Calum bicara seolah dia tahu sesuatu.

"Ya, begitulah." Jawab Chrissy.

"Aku ahli dalam beberapa kode dan melacak dokumen rahasia melalui komputer." Sahutku. Aku tahu kemana Calum akan membawa pembicaraan ini.

"Aku hanya ahli dalam persenjataan, khususnya pistol dan senapan." Sahut Chrissy.

"Aku hanya bisa berkelahi dan menembak dengan senapan." Harry menjawab kemudian.

"Aku ahli dalam karate, taekwondo dan ju jit su. Aku juga bisa memainkan pisau lipat untuk menyerang." Sahut Lee.

"Aku pelari dan cukup tahu tentang hal-hal berbau hacker." Ucap Calum.

"Aku murid terbaik jurusan Fisika dan Kimia di kampusku." Chloe menambahkan.

Tatapan kami tertuju pada Michael yang masih berbaring dan diam.

"Apa ?" Tanyanya menyadari kami semua sedang menunggu jawabannya. Tentang apa keahliannya.

"Aku gamers. Aku hanya bisa berkelahi dan tahu tentang strategi game adventure serta action." Jawabnya ketus.

Itu dia. Kami semua punya keahlian tersendiri. Bahkan Michael hanya seorang gamers.

"Jadi, apa kalian berdua akan tetap ikut dalan misi penelitian ini ?" Tanya Chloe padaku dan Michael.

Aku mengangguk. Semua berharap pada Michael sekarang. Sadar dia sangat diharapkan, Michael pun duduk dan mengangguk. Aku bisa melihat senyuman Chloe, Chrissy, Calum, Lee, bahkan Harry yang garang itu. Mereka tersenyum, entah kenapa aku jadi penasaran dengan rapat besok. Apa yang sebenarnya di inginkan Profesor Marry dari penelitian ini ?

"Aku senang, kalian berdua memutuskan untuk tetap disini." Ucap Chrissy yang keluar dari kamarku dan Michael.
**

Chapter 2.
Semoga kalian suka.
Jangan lupa VOMMENT :)

211 [BOOK ONE OF 211 SERIES]Where stories live. Discover now