Bab 34: Haema

65 12 0
                                    

"Ini di manaaa?? Kenapa aku ada di tempat antah berantah dengan penuh kabut?! Apa ini Hutan Terlarang Wesrid?"

Ketika Jarrod membuka matanya, dia mendapati dirinya berada di sebuah tempat yang tidak ia ketahui. Dengan sebuah petir di tangan, Jarrod memperhatikan dengan seksama tempat di mana dia berada sekarang. Seingatnya, dia memikirkan Barnett dan entah kenapa dia malah berada di sini.

Tapi, ketika Jarrod memperhatikan lebih jauh, dia baru menyadari, pohon-pohon tinggi yang mengelilingi tempat ini berbeda dengan pohon di Hutan Terlarang Wesrid, tidak ada bau anyir dan menyengat, serta tidak ada kubangan lumpur berwarna hitam menjijikkan. Tempat ini seperti hutan normal pada umumnya tetapi dipenuhi kabut.

Seketika Jarrod mengingat satu tempat yang terpelosok dan terpinggir dari Mafornburgh, tempat itu dikenal dengan kabut tebal yang menutupi daerah tersebut sehingga hanya bisa dilihat setahun sekali.

"Foggurne" bisik Jarrod, dia berjalan menelusuri jalan setapak di hutan ini.

Mengabaikan sebuah petir yang masih berada digenggaman tangannya. Kilau petir itu redup tidak seperti tadi sehingga Jarrod tidak menyadari akan kehadirannya.

"Orang yang tuan pikirkan tidak jauh dari sini, Tuanku."

Jarrod tertegun ketika mendengar suara yang entah asalnya dari mana. Dia pun melihat sekelilingnya, mencoba mencari keberadaan seseorang yang berbicara kepadanya itu.

"Saya di sini, tuan."

Seketika, petir yang ada di tangan Jarrod mengeluarkan cahaya sehingga arah pandangan Jarrod tertuju ke sana. Dia terkesiap lalu melempar petir itu yang menancap di batang pohon. Petir tersebut mengeluarkan kilatnya dan menyambar batang pohon yang sekarang terdapat ukiran seperti akar pohon yang bercabang.

"K-kau, bisa berbicara? Jadi, kau benar-benar bisa berbicara?!" seru Jarrod sambil menunjuk petir yang saat ini cahayanya kembali redup.

"Huft..., tentu saja saya bisa berbicara tuan. Bagaimana bisa tuan lupa mengenai hal itu?"

Jarrod mengernyitkan alisnya.

"Aku memang tidak tahu. Dan..., aku saja baru tahu ada sebuah petir yang diberikan khusus dari sang dewa untuk seorang kesatria hebat" ucap Jarrod dan dia tiba-tiba mengagumi si kesatria hebat itu karena mendapatkan hadiah sebagus ini.

Jarrod termenung ketika kembali mengingat bagaimana para tetua yang ia percaya berusaha menjebaknya dan membuatnya diasingkan. Tapi, dia kembali teringat dengan ucapan petir itu bahwa para tetua ingin memisahkannya dari teman-temannya. Lalu para tetua juga membahas tentang reinkarnasi kesatria.

Jarrod menghembuskan nafas lelah, dia pun menarik petir yang tertancap di batang pohon lalu dia memandang petir yang cukup besar itu di tangannya. Mungkin petir ini memiliki tinggi kurang lebih 65 cm. Sangat besar dan tinggi tapi terasa ringan ketika Jarrod memegangnya seperti sekarang.

"Huft..., bagaimana caranya aku membawamu kalau kau sebesar ini?" gumam Jarrod karena tidak mungkin dia membawa benda mencolok ini ke mana-mana.

"Tuan cukup meletakkan petir itu di sela jari manis tuan. Saya akan dengan sendirinya berubah bentuk supaya tuan tidak kesulitan membawa saya."

Penjelasan dari petir itu Jarrod terima, dia pun menjepit petir itu di antara sela jari tengah dan jari manisnya. Dalam sekejap, petir tersebut berubah menjadi cincin dengan bandul berbentuk petir. Jarrod berdecak kagum ketika melihat petir tersebut dengan mudah mengubah bentuknya.

"Lalu, bagaimana caraku mengubahmu kembali ke bentuk semula?" tanya Jarrod yang sepertinya menerima dengan baik kehadiran petir misterius ini.

"Tuan cukup mengepalkan tangan tuan lalu membukanya kembali, maka saya akan kembali ke bentuk normal."

[FF NCT DREAM] HELMUTWhere stories live. Discover now