Bab 27: Kekuatan Eric

43 12 0
                                    

Tidak ada yang berani menegakkan kepala mereka ketika sang raja yang biasanya duduk dengan tenang di singgasananya justru menghancurkan ruangan besar ini dengan satu kepalan tangan saja.

Tubuh orang-orang yang ada di ruangan itu bergetar hebat, mereka terlalu takut dengan kemurkaan Raja Lucius yang sejak beberapa hari lalu sudah melampiaskan amarahnya kepada orang-orang yang tidak bersalah.

"Bawa wanita itu kemari" bisik Raja Lucius terdengar marah dan sangat berbahaya.

Andrew yang mendengar perintah dari sang raja, segera memerintahkan penjaga di sana untuk membawa si wanita yang dimaksud oleh Raja Lucius.

Pintu besi besar dan tinggi itu terbuka, menampakkan dua sosok prajurit berbadan besar dan kekar mengenakan baju zirahnya menyeret seorang wanita bertubuh mungil dengan jubah cokelat yang sudah kotor dan terkoyak menutupi tubuhnya yang tidak berdaya itu.

Dia bahkan tidak mampu menegakkan tubuhnya dan membiarkan tubuh ringkihnya ini dijatuhkan ke lantai yang dingin.

"Lancang sekali kau tidak menatap mata Raja Agung Lucius!" seru Andrew ketika melihat wanita itu hanya menundukkan kepalanya ketika ia sudah berhadapan langsung dengan Raja Lucius yang duduk dengan menahan amarahnya di singgasana kebanggaannya.

Raja Lucius mengangkat tangannya ketika melihat Andrew ingin menerjang wanita yang masih setia menundukkan kepalanya.

Dengan wajah dingin serta amarah yang tak tertahankan di hatinya, Raja Lucius berdiri lalu berjalan mendekati si wanita, suara langkah kakinya bergema bagaikan suara nyanyian kematian.

Hingga Raja Lucius berdiri tepat di depan si wanita, tetap saja wanita itu menundukkan kepalanya seolah tidak sudi jika mata indahnya menatap kebengisan di wajah raja kejam itu.

Sorot mata yang dingin dan menggambarkan betapa besarnya amarah Raja Lucius pada wanita itu.

Tanpa mengatakan apa-apa, Raja Lucius menggunakan ujung sepatunya untuk menyentuh dagu si wanita sehingga kepala wanita itu mendongak, bertatapan langsung dengan sorot mata yang menghunusnya seperti pisau.

"Aku tidak menyangka manusia buangan sepertimu lolos dariku" ucap Raja Lucius dan wanita itu hanya diam dengan tatapan datarnya mengarah pada Raja Lucius.

"Melihatmu, membuatku mengerti kenapa keluarga terpandang seperti Laurels membuangmu" ucap Raja Lucius dengan tatapan merendahkan kepada wanita tersebut.

Tatapan mata si wanita tidak sedikit pun berpaling dari Raja Lucius, matanya tidak berkedip, ia biarkan kedua mata itu terasa panas dan memerah karena amarah yang ia rasakan ketika mendengar penghinaan dari raja hina seperti Lucius.

"Kau benar-benar akan mati, Lucius" ucap wanita itu dengan suara bergetar menahan emosi yang memuncak.

"Kau pikir, Yuura salah dalam meramal sesuatu? Tidak. Tidak ada sejarah yang mengatakan ramalan Yuura melenceng."

Wanita itu menyeringai.

"Buktinya, kau kecolongan. Kau bahkan tidak mampu menahan budak sepertiku kabur ke perbatasan Soufield dan pergi ke tempat yang tidak bisa kau jangkau selama 20 tahun."

DUGH!

Wanita itu meringis dan menggigit bibirnya dengan kuat hingga berdarah supaya tidak mengeluarkan teriakan kesakitan karena raja kejam itu menendangnya hingga terpental beberapa meter.

Tubuh mungilnya mendarat di lantai yang dingin dan terseret hingga di depan pintu besi yang tertutup itu.

Wanita itu terbatuk dan merasakan sakit yang luar biasa ketika menarik nafas. Sepertinya, tulang rusuknya patah akibat tendangan dari Raja Lucius.

[FF NCT DREAM] HELMUTWhere stories live. Discover now