Bab 16: Sihir Langka

58 11 0
                                    

Garren menelan ludahnya dengan susah payah ketika melihat Barnett mengayunkan pedangnya.

Selama ini, Garren hanya melihat Eric yang mengayunkan pedang besarnya dengan gagah berani, Eric mampu membelah angin dengan pedangnya dan itu cukup menakutkan bagi Garren. Terlebih, dia kembali mengingat Eric mampu membelah buah apel yang diletakkan di atas kepala Garren tanpa melukai kepalanya.

Yang Garren dengar tentang Barnett Madison adalah kehebatannya dalam berpedang serta sihir apinya yang mengagumkan. Semua orang mengatakan bahwa Barnett Madison memiliki warna api yang berbeda dari penyihir kebanyakan dan mampu mengontrol panasnya suhu api miliknya.

Terakhir kali ada penyihir selangka Barnett Madison sekitar ribuan tahun yang lalu.

Garren seketika nyalinya menciut karena melihat Barnett dengan terlatih mengayunkan pedangnya dan menebas apa pun yang ada di depannya. Daun yang terjatuh dari dahannya pun terpotong dengan rapi ketika bersentuhan dengan mata pedang milik Barnett.

"Pedangmu sangat bagus" ucap Garren dan menghentikan kegiatan Barnett yang sedang berlatih pedang.

Pedang milik Barnett memiliki mata pedang yang tidak terlalu besar dan terlihat tipis ketika Garren melihatnya. Terdapat pahatan tulisan yang merupakan Bahasa Leluhur Kota Wesrid yang Garren tidak ketahui apa artinya. Mata pedang milik Barnett sedikit melengkung ke atas di ujungnya.

Jika dilihat sekilas, pedang milik Barnett terlihat seringan kapas.

"Terima kasih, pedang ini memang dibuatkan khusus untukku, kau lihat ujung mata pedang ini sedikit melengkung ke atas? Tujuannya untuk mempermudah aku mengalirkan sihir apiku" jelas Barnett dan Garren bergidik ketika melihat ujung pedang tersebut bersinar diterpa sinar matahari.

"Berpedang sangat keren, tapi sayangnya aku tidak tertarik mempelajari ilmu pedang" ucap Garren membuat Barnett mengernyitkan alisnya.

"Kau bisa mempelajarinya sekaligus" ucap Barnett dan Garren mengedikkan bahunya.

"Pedang terdengar melelahkan bagiku."

Barnett terkekeh pelan mendengar celetukan Garren, kalimat yang merupakan ciri khas tuan muda kaya raya yang manja.

"Jadi, apa yang bisa kau lakukan? Bermanja-manja dengan orang tua mu?" ucap Barnett terdengar meremehkan Garren.

Garren tentu tidak masalah dengan kalimat sindiran dari Barnett itu. Dia sudah terbiasa dengan sebutan anak manja dari keluarga kaya.

"Yang bisa aku lakukan?" ucap Garren lalu ia mengulurkan tangannya dan membentuk jarinya seperti pistol yang mengarah ke Barnett.

Barnett menaikkan satu alisnya ketika melihat gerakan Garren yang terlihat aneh di matanya. Namun, setelahnya ia terdiam ketika merasakan udara di sekitarnya berubah dan tiba-tiba saja ia merasakan ada yang mengalir di pipinya.

Darah.

Pipinya tergores oleh sesuatu yang tajam namun tidak terlihat olehnya.

"Sial, ternyata kau penyihir elemen angin?" kesal Barnett sambil menghapus goresan darah di pipinya.

"Kekuatan yang sangat merepotkan" ucapnya dengan tidak lepas memandang Garren yang tersenyum lebar.

"Untuk apa menggunakan pedang jika aku bisa membelah semua benda menggunakan kekuatan alam?"

Barnett berdecak, "Sombong sekali. Mari kita lihat siapa yang akan menangis karena kalah hari ini."

"Aku tidak sabar menantikannya."

***

Wesrid Academy merupakan sekolah yang luas dan fakta tersebut cukup menjengkelkan bagi Eric.

[FF NCT DREAM] HELMUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang